Sumarman: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
saya kesulitan mencari Referensi yang layak |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 27:
| predecessor2 = [[Eny Karim]]
| successor2 = [[Soenandar Prijosoedarmo]]
| term_start3 =
| term_end3 = 17 Juli 1958
| president3 = [[Soekarno]]
| predecessor3 = [[
| successor3 = R. M. Soeparto
| office4 = Sekretaris Kementerian Dalam Negeri
| term_start4 = 27 Desember 1945
| term_end4 = 23 September 1950
| president4 = [[Soekarno]]
| predecessor4 = [[Kosasih Purwanegara]]
| successor4 = ''tidak diketahui''
| pronunciation =
| birth_name =
Baris 88 ⟶ 94:
== Masa kecil dan pendidikan ==
Sumarman lahir pada tanggal 18 Mei 1918 di Madiun, [[Hindia Belanda]]. Sumarman menempuh pendidikan di [[Rechtshoogeschool te Batavia|''Rechtshoogeschool te Batavia'']] (RHS, Sekolah Tinggi Hukum Batavia
== Karier pada masa pendudukan Jepang dan awal kemerdekaan==
Setelah menyelesaikan pendidikannya di RHS, Sumarman bekerja di ''Naimubu'' (Badan Urusan Internal) pada masa [[Sejarah Nusantara (1942–1945)|pendudukan Jepang atas Hindia Belanda]]. Masa pendudukan Jepang berakhir setelah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|proklamasi kemerdekaan Indonesia]] pada tanggal 17 Agustus 1945 dan [[Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia|Kementerian Dalam Negeri]] dibentuk sebagai pengganti ''Naimubu'' pada saat yang bersamaan dengan pengumuman [[Kabinet Presidensial|kabinet pertama Indonesia]] pada tanggal 19 Agustus. Sumarman menjabat sebagai Kepala Bagian Umum dan Pegawai dari kementerian tersebut.<ref name="kp1952" /> Selain bekerja sebagai pejabat di Kementerian Dalam Negeri, Sumarman juga merangkap jabatan sebagai Sekretaris Kabinet dan pembantu penulis Badan Pekerja [[Komite Nasional Indonesia Pusat]].{{sfn|Panitia Penyusun Naskah|1966|p=153}}
== Di Kementerian Dalam Negeri ==
=== Masa Revolusi Nasional ===
Soemarman dilantik sebagai Sekretaris Kementerian Dalam Negeri pada tanggal 29 Desember 1945, menggantikan [[Kosasih Purwanegara]] yang akan menjabat sebagai Residen Jakarta. Pada hari yang sama, kantor Kementerian Dalam Negeri yang terletak di Jalan Segara No. 7 diserang oleh tentara [[Pemerintahan Sipil Hindia Belanda]], sehingga seluruh pejabat dan staf Kementerian Dalam Negeri harus meninggalkan kantor. Soemarman beserta sejumlah staf Kementerian Dalam Negeri berangkat ke [[Purwokerto (kota)|Purwokerto]] pada tanggal 6 Januari 1946 dan mendirikan kantor Kementerian Dalam Negeri yang baru di sana. Setelah keadaan mulai tenang, Soemarman dan staf-staf yang berada di Purwokerto mulai menyusun organisasi Kementerian Dalam Negeri.{{sfn|Panitia Penyusun Naskah|1966|p=162}}
Pada bulan November 1945, Soemarman beserta dengan sekretaris kementerian dan sejumlah menteri melakukan perundingan dengan tentara Inggris dan Belanda yang sudah berada di Indonesia di Markas Besar Tentara Inggeris. Namun, perundingan tersebut tidak membuahkan hasil, sehingga pemerintah Indonesia menolak untuk melakukan perundingan ulang.{{sfn|Panitia Penyusun Naskah|1966|p=168}}
Setelah setahun berdiri, [[Daftar Menteri Dalam Negeri Indonesia|Menteri Dalam Negeri]] [[Mohamad Roem|Mohammad Roem]] akhirnya melakukan reorganisasi terhadap hierarki Kementerian Dalam Negeri pada bulan Desember 1946. Jabatan Sekretaris Jenderal, yang bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas-tugas administrasi dan politis dari kementerian, diadakan. Djanu Ismadi ditunjuk untuk menjabat sebagai Sekretaris Jenderal, sedangkan Soemarman meneruskan jabatannya sebagai Sekretaris Kementerian.{{sfn|Panitia Penyusun Naskah|1966|p=175}}
=== '''Masa Republik Indonesia Serikat''' ===
[[Revolusi Nasional Indonesia]] berakhir dengan pelaksanaan [[Konferensi Meja Bundar]] (KMB) pada tanggal 2 November 1949. Salah satu butir kesepakatan dari KMB adalah pembentukan [[Republik Indonesia Serikat]] (RIS), dimana [[Republik Indonesia (1949–1950)|Republik Indonesia]] (RI) menjadi salah satu negara bagiannya. Beberapa hari sebelum pembentukan RIS, Menteri Dalam Negeri [[Wongsonegoro]] menanyakan kepada Sumarman apakah ia bersedia menggantikan Djanu Ismadi karena Djanu akan mengundurkan diri akibat masalah kesehatan. Sumarman lalu meminta agar ia diberikan waktu sekitar dua bulan untuk memikirkan tawaran tersebut dan mempersilahkan pemerintah untuk mencari calon pengganti yang lain.{{sfn|Panitia Penyusun Naskah|1966|p=235}} Pada akhirnya, Djanu tetap menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri RI dalam kapasitas sebagai penjabat sementara,{{sfn|Panitia Penyusun Naskah|1966|p=235}} sedangkan Sumarman ditunjuk sebagai penjabat sementara Wakil Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri dan penghubung antara Kementerian Dalam Negeri RIS dan RI.<ref>{{Cite news|date=27 September 1950|title=Mutatie Binnenlandse Zaken|url=https://www.delpher.nl/nl/kranten/view?query=Sumarman&coll=ddd&sortfield=datedesc&page=11&identifier=MMNIOD04:000093847:mpeg21:a0069&resultsidentifier=MMNIOD04:000093847:mpeg21:a0069&rowid=2|work=Nieuwe courant|access-date=24 Juli 2021}}</ref><ref>{{Cite news|date=4 Februari 1979|title=Di manakah dia sekarang?: Soemarman SH: Bekas Sekjen Departemen Dalam Negeri dan duta besar|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19400180|work=Kompas|page=2|access-date=24 Juli 2021|url-access=subscription}}</ref>
=== Masa Demokrasi Liberal ===
Setelah RIS dibubarkan, seluruh negara bagian dilebur ke dalam [[Indonesia|Republik Indonesia]]. Bersamaan dengan itu, terjadi reorganisasi dalam Kementerian Dalam Negeri. Sumarman akhirnya menerima jabatan sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri dan ia mulai mengemban jabatan tersebut terhitung dari tanggal 17 Januari 1951.<ref>{{Cite news|date=29 Januari 1951|title=Secretaris-generaal van Binnenlandse Zaken|url=https://www.delpher.nl/nl/kranten/view?query=Sumarman&coll=ddd&sortfield=datedesc&page=10&identifier=ddd:010896789:mpeg21:a0023&resultsidentifier=ddd:010896789:mpeg21:a0023&rowid=9|work=Algemeen Indisch dagblad : de Preangerbode|access-date=24 Juli 2021}}</ref> Pelantikan Sumarman dilanjutkan dengan penunjukan pimpinan-pimpinan dari satuan-satuan di Kementerian Dalam Negeri.{{sfn|Panitia Penyusun Naskah|1966|p=235}}
== Referensi ==
{{reflist}}
== Daftar pustaka ==
* {{Citation|author=Panitia Penyusun Naskah|date=1966 |title=20 Tahun Indonesia Merdeka |url=https://books.google.co.id/books?id=_EjRAAAAMAAJ|location=Jakarta |publisher=Departemen Penerangan|isbn=|volume=2}}
|