Pakuan Pajajaran: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
MinumLavida (bicara | kontrib)
Baris 9:
== Toponimi ==
Asal usul dan arti Pakuan terdapat dalam berbagai sumber. Di bawah ini adalah hasil penelusuran dari sumber-sumber tersebut berdasarkan urutan waktu<ref name="Saleh Dana Sasmita">{{cite book|last=Danasasmita|first=Saleh|date=|year=1983|title=Sejarah Bogor (Bagian I)|publisher=PEMDA BOGOR|page=}}</ref>:
# Naskah ''[[Carita Waruga Guru]]'' ([[1750-an]]). naskah ber[[bahasa Sunda]] Kuno ini diterangkan bahwa nama Pakuan Pajajaran didasarkanberdasarkan bahwakeadaan di lokasi tersebut banyak terdapat [[pohon]] Pakujajar.
# [[Karel Frederik Holle|K.F. Holle]] ([[1869]]). Dalam tulisan berjudul ''De Batoe Toelis te Buitenzorg'' (Batutulis di Bogor), Holle menyebutkan bahwa di dekat Kota Bogor terdapat kampung bernama Cipaku, beserta sungai yang memiliki nama yang sama. Di sana banyak ditemukan [[paku pohon|pohon paku]]. Jadi menurut Holle, nama Pakuan ada kaitannya dengan kehadiran Cipaku dan pohon paku. Pakuan Pajajaran berarti pohon paku yang berjajar ("op rijen staande pakoe bomen").
# [[G.P. Rouffaer]] ([[1919]]) dalam ''Encyclopedie van Niederlandsch Indie'' edisi Stibbe tahun 1919. Pakuan mengandung pengertian "paku", akan tetapi harus diartikan "paku jagat" (spijker der wereld) yang melambangkan pribadi raja seperti pada gelar Paku Buwono dan Paku Alam. "Pakuan" menurut Fouffaer setara dengan "Maharaja". Kata "Pajajaran" diartikan sebagai "berdiri sejajar" atau "imbangan" (evenknie). Yang dimaksudkan Rouffaer adalah berdiri sejajar atau seimbang dengan [[Majapahit]]. Sekalipun Rouffaer tidak merangkumkan arti Pakuan Pajajaran, namun dari uraiannya dapat disimpulkan bahwa Pakuan Pajajaran menurut pendapatnya berarti "Maharaja yang berdiri sejajar atau seimbang dengan (Maharaja) Majapahit". Ia sependapat dengan [[Hussein Jayadiningrat|Hoesein Djajaningrat]] (1913) bahwa Pakuan Pajajaran didirikan tahun 1433.
Baris 40:
{{cquote|''Di inya urut kadatwan, ku Bujangga Sedamanah ngaran Sri Kadatwan Bima Punta Narayana Madura Suradipati. Anggeus ta tuluy diprebolta ku Maharaja Tarusbawa deung Bujangga Sedamanah. Disiar ka hulu Ci Pakancilan. Katimu Bagawat Sunda Mayajati. Ku Bujangga Sedamanah dibaan ka hareupeun Maharaja Tarusbawa''.{{br}}
'''Artinya''': Di sanalah bekas keraton yang oleh Bujangga Sedamanah diberi nama Sri Kadatuan Bima Punta Narayana Madura Suradipati. Setelah selesai [dibangun] lalu diberkati oleh Maharaja Tarusbawa dan Bujangga Sedamanah. Dicari ke hulu Ci Pakancilan. Ditemukanlah Bagawat Sunda Majayati. Oleh Bujangga Sedamanah dibawa ke hadapan Maharaja Tarusbawa.}}
Dari sumber kuno itu dapat diketahui bahwa letak keraton tidak akan terlalu jauh dari "hulu Ci Pakancilan". Hulu sungai ini terletak di dekat lokasi kampung Lawanggintung yangnama sekarang, sebab kedan bagian hulu sungai ini disebut Ciawi. Dari naskah itu pula kita mengetahui bahwa sejak zaman Pajajaran sungai itu sudah bernama Ci Pakancilan. Hanyalah juru pantun kemudian menerjemahkannya menjadi Ci Peucang. Dalam bahasa [[Sunda Kuno]] dan [[Jawa Kuno]] kata "kancil" memang berarti "peucang".
=== Berita-berita VOC ===
Laporan tertulis pertama mengenai lokasi Pakuan diperoleh dari catatan perjalan ekspedisi pasukan [[VOC]] ("[[Vereenigde Oostindische Compagnie]]"/Perserikatan Kumpeni Hindia Timur) yang oleh bangsa kita lumrah disebut Kumpeni. Karena [[Inggris]] pun memiliki perserikatan yang serupa dengan nama EIC ("East India Company"/[[Perusahaan Hindia Timur Britania]]), maka VOC sering disebut Kumpeni [[Belanda]] dan EIC disebut Kumpeni Inggris.