Istana Gedung Dalom: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Mike herlin (bicara | kontrib) k membuat rujukan |
Mike herlin (bicara | kontrib) k →Sejarah: memperbaiki ringkasan |
||
Baris 70:
Pada masa selanjutnya ada nama Rakian Sakti yaitu anak dari Ratu Mengkuda Pahawang Umpu Ratu Bejalan Di Way hijrah pula ke pesisir menuju daerah Ngambur. Seiring berjalannya waktu banyak pula kelompok-kelompok yang datang dari luar dan meminta izin kepada Keturunan Sultan Umpu Ratu Selalau Sanghyang Sangun Gukhu di Tenumbang untuk membuka lahan mendirikan perkampungan baru. Wilayah Umpu Nyerupa di Wilayah Pesisir sangat strategis, maka pada abad Ke-16 M Berlangsung Sejak Tahun 1501 M Sultan Banten mengajak kerjasama ekonomi dengan dengan Umpu Nyerupa, bentuk kerjasama itu dikeluarkanlah surat Piagam Perjanjian oleh Sultan Abdul Mahasin Muhammad Zainal Abidin. Dari Wilayah Kepaksian Pernong Sekala Brak dan Umpu Nyerupa di Pesisir inilah kemudian berdiri marga-marga, khususnya lagi saat Abad Ke-19 M tahun 1824 M terjadilah [[London|Traktat London]], tukar guling kekuasaan [[Inggris]] dan [[Belanda]], saat pemerintahan colonial belanda menggantikan Inggris untuk berkuasa di Wilayah Keresidenan [[Bengkulu-Inggris]] termasuk wilayah pesisir krui, maka berdiri marga-marga disepanjang pesisir, saat terjadi traktat London itu tercatat telah ada 8 (delapan) Marga di Pesisir krui dan 2 (dua) marga di wilayah pusat Sekala Brak. Kemudian pada tahun-tahun selanjutnya Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan lagi 8 (delapan) [[Suku Bangsa Lampung|marga- marga]] baru di wilayah Pesisir krui begitu juga di wilayah Pusat Kepaksian Sekala Brak ada 3 (tiga) Marga, marga melinting peminggir 5 (lima) marga, marga teluk peminggir 6 (enam) marga, marga pemanggilan peminggir 11 (sebelas) marga, marga abung (federasi abung siwo migo) 10 (sepuluh) marga, marga rebang semendo 3 (tiga) marga, marga jelma doya (federasi buay lima way kanan) 10 (sepuluh) marga, marga melinting 3 (tiga) marga, marga tulang bawang (federasi mego pak tulang bawang) 6 (enam) marga salah satunya sebagai bagian dari politik Devide Ed Imperanya. Namun demikian walapun telah banyak berdiri marga diwilayah pesisir dan di tanah Lampung, adat istiadat dan sejarah kepemimpinan tetap mimiliki benang merah dan kaitan erat dengan Kepaksian sebagai Bumi Asal Para Saibatin, banyak keturunan bangsawan Kepaksian yang memang sejak awal memegang kepemimpinan sebagai Saibatin Marga, selain itu juga Marga- Marga yang telah ada saat ini menjaga khazanah adat istiadat Kesaibatinan yang dibawa dari Bumi Asal Para Saibatin ke wilayah Pesisir, Saibatin adalah Saibatang tindih satu junjungan tempat bersender. Dan jika menengok sejarah yang silam, jejak kebesaran Wilayah Sekala Brak di Pesisir tetap ada, salah satunya adalah dengan adanya '''Maqom Selalau''', jejak tapak Sultan Umpu Ratu Selalau Sanghyang Sangun Gukhu untuk mengenang kebesaran Kepaksian Pernong, keturunan Empat Umpu yang bertalian darah persaudaraan. Mulai dari keberadaan Empat Umpu, Umpu Pernong Gelar Sultan Ratu Buay Pernong Akan (Ayah) dari Umpu Semula Jadi tiba di Kepaksian Sekala Brak Kuno untuk menyebarkan misi agama Islam. Sekala Brak berdiri melanjutkan kebesaran-kebesaran Sekala Brak kuno dengan memasukkan nilai-nilai agama Islam yang Mulia. Pemerintahan wilayah kekuasaan yaitu Umpu Pernong Gelar Sultan Ratu Buay Pernong berkuasa di Sekala Brak , [[Situs Batu Brak|Ibu Negeri Hanibung]].<ref>https://onechieknews.com/2020/02/16/sejarah-kroe-krui-pesisir-barat-dalam-catatan-di-buku-bijdrage-tot-de-geograpische-geologische-en-ethnograpische-kennis-der-afdeeling-kroe-o-l-helfrich-tahun-1889/</ref><ref>{{Cite book|last=Prof.DR.Sudjarwo|first=(Koord)|date=2018|title=Kerajaan adat paksi pak sekala brak kepaksian pernong lampung menjawab sejarah|location=Bandar Lampung|publisher=Lampung Post|isbn=9786025270529|pages=20-24|url-status=live}}</ref><ref>https://onechieknews.com/2020/02/26/catatan-koran-koran-belanda-tentang-gempa-bumi-di-krui-tahun-1933/</ref><ref>http://repository.lppm.unila.ac.id/25392/1/BAHUGA.pdf</ref>
Umpu berasal dari kata Ampu seperti yang tertulis pada batu tulis di [[Pagaruyung, Tanjung Emas, Tanah Datar|Pagaruyung]] yang bertarikh 1358 A.D. Ampu Tuan adalah sebutan Bagi anak Raja, [[Sekala Brak|Raja Pagaruyung Minangkabau]]. Alkisah setibanya di [[Gunung Pesagi|Kepaksian Sekala Brak Kuno]] Umpu bertemu dengan seorang Muli ( gadis ) yang ikut menyertai para Umpu dia adalah Putri Indarwati (Si Bulan). Sedangkan Si Bulan, berkat kesetiaannya serta ikut membantu perjuangan dakwah di Sekala Brak, maka diberi penghargaan sebagai “ Nabbai Paksi” atau saudara Kepaksian Pernong, menerima kedudukan sebagai bendahara Kepaksian sehingga disebutlah dengan Buay Nekhima, selain itu ia diberi wilayah di daerah Cenggiring (Sakhmawon), Itulah sebabnya nilai kehormatan tertinggi terutama di Kepaksian Pernong adalah [[kesetiaan]], hidup tanpa kesetiaan adalah hidup yang sumbang. Mak tippik, mau diletakkan dimana kalau seseorang mempunyai karakter [[Pengkhianatan negara|penghianat]] dan tidak setia terhadap SaiBatin (Sultan), lebih - lebih “ tekhok ngeguggohi ”(ingin menyamakan dirinya seperti bisa mengangkat dan menyamakan dirinya dengan kedudukan SaiBatin (Sultan)) adalah sebuah penghianatan yang akan jadi cerita sepanjang jaman. Akan tetapi seiring perjalanan waktu kemudian Putri Indarwati (Si Bulan / Putri Bulan) ini hijrah dari Sekala Brak menuju kearah matahari hidup ada yang menyebutnya [[Menggala, Tulang Bawang|menggala]] ada juga yang menyebutnya [[Kabupaten Tulang Bawang|tulang bawang]]. Oleh karena Si Bulan hijrah maka atas permufakatan dari keempat Umpu keturunan dari al-mujahid tugasnya sebagai bendahara Kepaksian dipercayakan kepada seorang keturunan dari '''Si Bulan''' yaitu '''Si Nyata''' yang ada di [[Belalau, Lampung Barat|Pekon Luas]], ialah yang melanjutkan tugas untuk menyimpan pusaka- pusaka, Indek Ketarau 1890-1910, Kitab tua dari kulit kayu yang disebut Tambo Paksi, Kitab lembaran kulit kayu, Panduan Bacaan Sholat dari lembaran kuli kayu termasuk Replika Pepaduan dan kemudian diberi kedudukan Buay Belunguh sebagai pangtuha di wilayah Pekon Luas, kepadanya diberikan gelar Raja secara turun temurun. Pada pada abad ke 20 Masehi Tahun 1939 M terjadi perselisihan diantara keturunan Si Nyata, memperebutkan keturunan yang tertua atau yang berhak menyimpan Replika Pepaduan. Suku-suku Lampung, baik yang berada di daerah [[Lampung]], [[Sumatra Selatan|Palembang]] dan Pantai [[Banten]] yang berasal dari Sekala Brak.<ref>https://www.medianasional.id/sejarah-umpu-ratu-selalau-shangyang-sangun-gukhu/</ref><ref>{{Cite book|last=Dedy|first=Tisna Amijaya|date=2018|title=Profil Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak Kepaksian Pernong|location=Bandar Lampung|publisher=Lampung Post|isbn=9786021484173|pages=58-63|url-status=live}}</ref><ref name="repository.lppm.unila.ac.id">http://repository.lppm.unila.ac.id/23963/1/Yusdiyanto%20Lembaga%20adat%20skala%20brak.pdf</ref> Perpindahan Warga Negeri, Kerajaan Adat Kepaksian Pernong Sekala Brak ini bukannya sekaligus melainkan bertahap dari waktu ke waktu yang dipengaruhi oleh beberapa peristiwa penting didalam sejarah seperti:
#Ketika [[Suku Belalau|Suku
#Adanya bencana alam berupa gempa bumi yang memaksa sebagian Warga Negeri Sekala Brak untuk berpindah dan mencari penghidupan yang baru.
#Adanya hubungan yang erat antara Kerajaan Sekala Brak dengan [[Kesultanan Banten]], sehingga banyak keturunan [[Kepaksian Sekala Brak]] yang berada di [[Banten]].
|