Susi Air: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 3 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 229:
* Pada [[9 September]] 2011, pesawat Susi Air jenis Caravan C 208 B pk-VVE, dari Wamena, Papua, menuju Kenyem, jatuh di Distrik Pasema Kabupaten Yahukimo, sekitar pukul 12.20 WIT. Kedua pilot tewas. Pesawat membawa empat drum bahan bakar solar dan beberapa barang dari Wamena ke landasan terpencil. Pesawat gagal untuk tiba di tempat tujuan. Puing-puing itu ditemukan di daerah pegunungan. Pesawat tersebut dipiloti oleh Dave Cootes dari [[Australia]] dan kopilot, Thomas Munk, asal [[Slowakia]].<ref>[http://aviation-safety.net/database/record.php?id=20110909-0 Aviation Safety]</ref>
 
* Pada hari yang sama, 9 September 2011, Pesawat Susi Air Cessna 208B Grand Caravan (PK BVQ) meluncur dari landasan pacu di Kupang bandara El Tari. Insiden ini mengakibatkan pesawat menghalangi landasan pacu selama 50 menit dan menyebabkan dua pesawat Boeing 737penerbangan komersial untuk mengalihkan ke Makassar, Sulawesi.<ref>[http://regional.kompas.com/read/2011/09/09/14115818/Pesawat.Susi.Air.Tergelincir.di.Kupang Kompas: Pesawat Susi Air tergelincir di Kupang]</ref>
 
* Pada [[23 November]] 2011 pesawat Cessna 208B Grand Caravan (PK VVG) hancur setelah lepas landas di Bandara Sugapa, [[Nabire]], [[Papua]], menewaskan seorang kopilot asal [[Spanyol]], Albert Citores, sedangkan pilot Jesse Becker dalam keadaan luka parah, serta dua awak yang mengoperasikan penerbangan kargo. Kecelakaan pesawat terjadi setelah menghindari landasan pacu di sebuah landasan pacu kurang dikelola di Pegunungan Bintang di Papua Barat. Pilot memutuskan untuk terbang kembali, tapi daerah itu dikelilingi oleh pegunungan dan tebing, menyebabkan kecelakaan itu. Penyebab pasti kecelakaan itu namun akan ditentukan setelah penyelidikan lebih lanjut.<ref>[http://dunia.vivanews.com/news/read/266754-penerbangan-perintis-kembali-telan-korban Viva News: Penerbangan perintis kembali telan korban]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>