=== Raja saudagar: Phnom Penh sebagai pusat komersial ===
Ramathipadi I sangat dipengaruhi oleh kehidupan dan praktek para saudarasaudagar Melayu Muslim. Pada masa kekuasaannya, Phnom Penh masih menjadi tempat penting: para saudagar datang dari seluruh belahan wilayah, [[Kristen Jepang]] yang mengungsi ke Kamboja serta para loyalis [[dinasti Ming|Ming]] yang datang usai kejatuhan dinasti tersebut pada 1644, yang membentuk komunitas asing terbesar di Kamboja. Pada 1630an, [[Perusahaan Hindia Timur Belanda]] mendirikan sebuah pos di Phnom Penh, utamanya untuk membeli kulit rusa. <ref>{{Cite book|last=Andaya|first=Barbara Watson|url=https://books.google.com.kh/books?id=0Rh2BgAAQBAJ&pg=PA226&dq=Reameathipadei+I&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjq6dPJ0fnxAhXQ7WEKHX2lBuUQ6AEwCXoECAgQAg#v=onepage&q=Reameathipadei%20I&f=false|title=A History of Early Modern Southeast Asia, 1400-1830|last2=Andaya|first2=Leonard Y.|date=2015-02-19|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-88992-6|language=en|page=226}}</ref> Namun, ketegangan timbul di kalangan kelompok yang memiliki berbagai kepentingan: Belanda, Portugis dan Melayu. Ia mulai mengusir [[Perusahaan Hindia Timur Belanda]]. Pada 1643, [[Perang Kamboja-Belanda]] timbul.<ref>[https://books.google.com/books?id=R5p7cRyK748C&pg=PA157&dq=1643+dutch+vietnam&hl=en&sa=X&ei=o_i4Uv6xItLLsQSmsILoDg&ved=0CEIQ6AEwAzgK#v=onepage&q=1643%20dutch%20vietnam&f=false Kiernan 2008], [https://archive.org/details/bloodan_kie_2007_00_0326/page/157 p. 157.]</ref> Menurut sumber-sumber Belanda, para perwakilan Perusahaan Hindia Timur Belanda dibantai dan sisanya ditahan atas permintaan pesaingnya Portugis.