Jawa Timur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Eiskrahablo (bicara | kontrib)
Disambiguasi.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Indyhq (bicara | kontrib)
k perbaikan ejaan (tanda baca, huruf kapital, susunan kalimat)
Baris 186:
== Geografi ==
[[Berkas:Bromo Tengger Semeru National Park Java 473.jpg|jmpl|200px|kiri|Pemandangan pegunungan di kawasan [[Tapal Kuda, Jawa Timur|Tapal Kuda]] di [[Taman Nasional Bromo Tengger Semeru]] pada pagi hari.]]
Provinsi Jawa Timur berbatasan dengan [[Laut Jawa]] di utara, [[Selat Bali]] di timur. [[Samudera Hindia]] di selatan, serta Provinsi [[Jawa Tengah]] di barat. Panjang bentangan barat-timur sekitar 400 km, lebar bentangan utara-selatan di bagian barat sekitar 200 km, namun di bagian timur lebih sempit hingga sekitar 60 km. [[Pulau Madura|Madura]] adalah pulau terbesar di Jawa Timur, dipisahkan dengan daratan Jawa oleh [[Selat Madura]]. [[Pulau Bawean]] berada sekitar 150 km sebelah utara Jawa. Di sebelah timur Madura, terdapat gugusan pulau-pulau, yang paling timur adalah [[Kepulauan Kangean]], dan yang paling utara adalah [[Kepulauan Masalembu]]. Di bagian selatan terdapat dua pulau kecil yakni [[Nusa Barung]], dan [[Pulau Sempu]].
 
=== Relief ===
Baris 310:
[[Bahasa resmi]] instansi pemerintahan di Jawa Timur adalah [[bahasa Indonesia]]. Hingga 2019, [[Badan Bahasa]] mencatat setidaknya ada beberapa [[bahasa daerah]] dominan di Jawa Timur.<ref>{{Cite web|url=https://petabahasa.kemdikbud.go.id/statistik.php|title=Penyebaran Bahasa di Indonesia|last=|first=|date=|website=Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia|access-date=25 Mei 2020}}</ref> Bahasa-bahasa tersebut diantaranya adalah [[bahasa Jawa]], [[Bahasa Madura|Madura]], [[Bahasa Bajo|Bajo]],<ref>{{Cite web|url=https://petabahasa.kemdikbud.go.id/provinsi.php?idp=Jawa%20Timur|title=Bahasa di Provinsi Jawa Timur|last=|first=|date=|website=Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia|access-date=25 Mei 2020}}</ref> dan [[Bahasa Kangean|Kangean]].
 
[[Bahasa Jawa]] dituturkan oleh sebagian besar suku Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Dialek bahasa Jawa Timur dikenal dengan '[[Rumpun dialek Jawa Timur|bahasa Jawa Timuran]]', yang dianggap sebagai bahasa Jawa tidak baku. Ciri khas bahasa Jawa Timuran adalah egaliter, terus terang, dan cenderung tidak bersifat normatif layaknya bahasa Jawa baku yang umumnya dituturkan di wilayah [[Daerah Istimewa Yogyakarta]] dan [[Jawa Tengah]]. Namun demikian, penutur rumpun bahasa ini dikenal cukup fanatik, dan bangga dengan bahasanya, bahkan merasa lebih akrab. Di wilayah ibukotaibu kota Jawa Timur, bahasa Jawa yang dominan dituturkan adalah [[dialek Surabaya|dialek Surabaya {{aka}} Suroboyoan]] .
 
Dialek bahasa Jawa di Malang umumnya hampir sama dengan dialek Surabaya. Dibanding dengan bahasa Jawa [[Bahasa Jawa Mataraman|dialek Mataraman]] (Ngawi sampai Kediri), bahasa [[dialek Malang]] termasuk bahasa kasar dengan intonasi yang relatif tinggi. Sebagai contoh, kata makan, jika dalam dialek Mataraman diucapkan dengan 'maem' atau 'dhahar', dalam dialek Malangan diucapkan 'mangan'. Salah satu ciri khas yang membedakan antara bahasa arek Surabaya dengan arek Malang adalah penggunaan bahasa terbalik yang lazim dipakai oleh arek-arek Malang. Bahasa terbalik Malangan sering juga disebut sebagai [[Dialek Malang|bahasa ''Walikan'']] atau Osob Kiwalan. Berdasarkan penelitian Sugeng Pujileksono (2007), kosakata bahasa Walikan Malangan telah mencapai lebih dari 250 kata. Mulai dari kata benda, kata kerja, kata sifat. Kata-kata tersebut lebih banyak diserap dari bahasa Jawa, Indonesia, sebagian kecil diserap dari bahasa Arab, Tionghoa, dan Inggris.