John Rawls: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 27:
Posisi asali adalah [[Hipotesis|skenario hipotetis]] Rawls di mana sekelompok orang berunding untuk mencapai kesepakatan tentang jenis struktur politik dan ekonomi yang mereka inginkan untuk suatu masyarakat yang kemudian akan mereka tempati. Setiap individu berunding di balik " [[selubung ketidaktahuan]] ": masing-masing tidak memiliki pengetahuan, misalnya, tentang jenis kelamin, ras, usia, tingkat kecerdasan, kekayaan, keterampilan, pendidikan, dan agamanya. Satu-satunya hal yang diketahui tentang diri mereka sendiri adalah bahwa mereka memiliki kapasitas dasar yang diperlukan untuk berpartisipasi penuh secara sengaja dalam sistem kerja sama yang berkelanjutan; masing-masing individu tahu bahwa mereka dapat menjadi anggota masyarakat.
{{multiple image|align=left|total_width=400|caption_align=center|image1=A Theory of Justice - first American hardcover edition.jpg|alt1=Green book cover|caption1={{resize|''A Theory of Justice'', {{abbr|1st{{nbsp}}ed.|First edition}}}}|image2=Original Position.svg|alt2=Ilustrasi menunjukkan dua kelompok orang dan sebuah dinding (atau selubung) yang memisahkan keduanya: kelompok pertama di sebelah kiri orang-orang dengan karakteristik yang seragam, sedangkan kelompok di sebelah kanan lebih plural berkenaan dengan gender, ras dan karakteristik-karakteristik lainnya.|caption2={{resize|Ilustrasi visual dari "[[posisi asali]]" and "[[selubung ketidaktahuan]]"}}|footer=Warga negara diminta membuat keputusan tentang masyarakat seperti apa yang ingin mereka pilih dari posisi asali yang setara ''(di sebelah kiri)'' di balik "selubung ketidaktahuan" ''(dinding di tengah)'', tanpa mengetahui gender, ras, kemampuan, selera, kekayaan dan posisi dalam masyarakat yang akan mereka miliki ''(sebelah kanan)''. Rawls berargumen bahwa situasi seperti ini akan
Rawls mengemukakan bahwa individu-individu itu tahu bahwa mereka akan memiliki dua kapasitas dasar setelah perundingan. Pertama, individu-individu itu
Rawls mengembangkan posisi asalinya dengan memodelkannya mengikuti konsep "situasi awal" dari berbagai pemikir kontrak sosial yang ada sebelum dia, termasuk [[Thomas Hobbes]], [[John Locke]] dan [[Jean-Jacques Rousseau]]. Setiap pemikir kontrak sosial mengkonstruksi situasi awalnya dengan cara yang agak berbeda, mempertimbangkan moralitas politik yang
==== Prinsip Keadilan ====
Rawls menurunkan dua prinsip keadilan dari posisi asalinya. Yang pertama adalah Prinsip Kebebasan, yang menetapkan kebebasan dasar yang sama bagi semua warga negara. Kebebasan 'dasar' mencakup kebebasan hati nurani, berserikat dan berekspresi serta hak-hak demokratis; Rawls juga mencakup ''hak milik pribadi'', tetapi ini dipertahankan dalam hal kapasitas moral dan harga diri, <ref name="Rawls_114">{{Harvard citation no brackets|Rawls|2001}}</ref> dibandingkan hak dasar kepemilikan diri (ini membedakan pandangan Rawls dari [[liberalisme klasik]] John Locke dan [[libertarianisme]] [[Robert Nozick]]).
Rawls berpendapat bahwa
Rawls berpendapat bahwa prinsip-prinsip keadilan ini berlaku untuk "struktur dasar" lembaga-lembaga sosial yang fundamental (seperti peradilan, struktur ekonomi dan konstitusi politik), suatu persyaratan yang menjadi kontroversi dan perdebatan ilmiah yang konstruktif (lihat karya dari [[Gerald Cohen]]). Teori keadilan Rawls bermaksud untuk menyeimbangkan distribusi sosial dan ekonomi terutama kepada mereka yang paling tidak diuntungkan dalam masyarakat. Dengan demikian, teori keadilan ini dapat dilihat sebagai jawaban politis terhadap sebagian besar pertanyaan keadilan, dengan masalah moralitas agak digabungkan ke dalam pandangan politik keadilan dan institusi yang adil. Sebaliknya, pendekatan relasional tentang keadilan berusaha untuk mempertimbangkan hubungan antara individu dan berfokus pada hubungan mereka dalam masyarakat, dan bagaimana hubungan ini didirikan dan dikonfigurasi. <ref>Young Kim, [https://rowman.com/ISBN/9781498516518/Justice-as-Right-Actions-An-Original-Theory-of-Justice-in-Conversation-with-Major-Contemporary-Accounts Justice as Right Actions: An Original Theory of Justice in Conversation with Major Contemporary Accounts] ([[Rowman & Littlefield|Lexington Books]], 2015)({{ISBN|978-1-4985-1651-8}}); [[Iris Marion Young]], Justice and the Politics of Difference ([[Oxford University Press]], 1990).</ref>
Baris 42:
Rawls lebih lanjut berpendapat bahwa prinsip-prinsip ini harus 'diurutkan secara leksikal', artinya prinsip keadilan pertama merupakan prioritas dibandingkan prinsip keadilan kedua yang lebih berorientasi pada kesetaraan sosial dan ekonomi. Pandangan ini juga menjadi topik perdebatan banyak filsuf moral dan politik.
Terakhir, Rawls melihat pendekatannya sebagai penerapan pada "masyarakat yang tertata dengan baik ... yang dirancang untuk memajukan kebaikan para anggotanya yang secara efektif diatur oleh konsepsi publik tentang keadilan." <ref name="Rawls_397">{{Harvard citation no brackets|Rawls|1971}}</ref> Ia juga berpendapat justice as fairness sebagai kontribusi untuk "teori ideal", penentuan "prinsip-prinsip yang menjadi ciri masyarakat yang tertata baik dalam keadaan yang menguntungkan." <ref name="Rawls_216">{{Harvard citation no brackets|Rawls|1971}}</ref> Banyak karya baru-baru ini dalam filsafat politik yang juga telah membahas isu keadilan dari perspektif "teori non-ideal".
=== ''Political Liberalism'' ===
|