John Rawls: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 70:
# Ketimpangan sosial dan ekonomi harus memenuhi dua syarat: pertama, mereka harus melekat pada posisi dan jabatan yang terbuka untuk semua orang di bawah kondisi persamaan kesempatan yang adil; dan kedua, ketimpangan itu harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi anggota masyarakat yang paling tidak beruntung.
=== ''The Law of Peoples'' ===
Di akhir karirnya Rawls merumuskan teori politik internasional yang komprehensif dengan karyanya ''The Law of Peoples''. Dia mengklaim bahwa bangsa-bangsa yang "tertib dengan baik" bisa menjadi "liberal" atau "decent." Rawls berpendapat bahwa legitimasi [[Tatanan ekonomi internasional liberal|tatanan internasional liberal]] bergantung pada toleransi kepada masyarakat yang layak (''decent hierarchical societies''), yang berbeda dari masyarakat liberal (''liberal societies''), antara lain, dalam hal mereka mungkin memiliki agama negara dan menyangkal hak penganut [[Iman|agama]] [[Kaum minoritas|minoritas]] untuk memegang posisi kekuasaan dalam negara, dan mungkin mengatur partisipasi politik tidak melalu pemilihan umum, tetapi melalui hierarki konsultasi. Namun, tidak ada masyarakat yang tertib yang boleh melanggar [[hak asasi manusia]] atau berperilaku agresif secara eksternal. Bangsa-bangsa yang gagal memenuhi kriteria masyarakat "liberal" atau "layak" disebut sebagai 'negara penjahat', 'masyarakat yang dibebani oleh kondisi yang tidak menguntungkan' atau "absolutisme yang pemurah" tergantung pada kegagalan khusus mereka. Bangsa-bangsa seperti itu tidak memiliki hak untuk dihormati dan tidak patut ditoleransi seperti halnya masyarakat liberal dan masyarakat yang layak.
 
Menurut Rawls, negara bangsa, tidak seperti warga negara, bersifat mandiri dalam usahanya yang membentuk masyarakat domestik. Meskipun Rawls mengakui bahwa bantuan harus diberikan kepada pemerintah yang tidak dapat melindungi hak asasi manusia karena alasan ekonomi, ia mengklaim bahwa tujuan bantuan ini pada akhirnya bukan untuk mencapai keadaan kesetaraan global, melainkan untuk memastikan bahwa masyarakat ini dapat mempertahankan lembaga politik yang liberal atau layak. Dia berargumen dengan terus memberikan bantuan tanpa batas akan menyebabkan negara-negara dengan populasi yang giat bekerja akan terus mensubsidi negara-negara yang banyak populasinya menganggur. Hal ini kemudian akan menciptakan masalah bahaya moral di mana pemerintah negara-negara yang disubsidi akan membuat pengeluaran secara tidak bertanggung jawab karena merasa akan terus disubsidi oleh negara-negara yang membuat pengeluaran secara bertanggung jawab.
 
Di samping itu, Rawls juga mendiskusikan teori "non-ideal", termasuk di dalamnya kecaman atas pemboman warga sipil dan pemboman Amerika atas kota-kota Jerman dan Jepang dalam [[Perang Dunia II]], serta diskusi tentang imigrasi dan proliferasi nuklir. Dia juga merinci di sini cita-cita negarawan, seorang pemimpin politik yang melihat ke generasi berikutnya dan mempromosikan harmoni internasional, bahkan dalam menghadapi tekanan domestik yang signifikan untuk bertindak sebaliknya. Rawls juga secara kontroversial mengklaim bahwa pelanggaran [[hak asasi manusia]] berat dapat melegitimasi intervensi militer di negara-negara yang melanggar, meskipun ia juga mengungkapkan harapan bahwa masyarakat seperti itu dapat dibujuk untuk melakukan reformasi secara damai dengan contoh dari masyarakat liberal dan masyarakat yang layak.
 
== Pengaruh ==