Bahasa Melayu Cocos: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Eiskrahablo (bicara | kontrib)
k Membalikkan VANDALISME 19126618 oleh Sar4231 (bicara)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Eiskrahablo (bicara | kontrib)
k Membalikkan VANDALISME 19119630 oleh Sar4231 (bicara)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 1:
{{Infobox language
| name = Melayu Kepulauan Cocos
| nativename = ''Basa Pulu Cocos''
| states =* {{flag|AustraliaKepulauan Cocos (Keeling)}}
* {{flag|MalaysiaPulau Natal}}
| region =* {{flag|AustraliaSabah}} (diaspora Melayu Cocos)
| region = [[Asia-Pasifik]]
** {{flag|Kepulauan Cocos (Keeling)}}
** {{flag|Pulau Natal}}
* {{flag|Malaysia}}
** {{flag|Sabah}} (diaspora Melayu Cocos)
| ethnicity = [[Melayu Cocos]]
| speakers = 51.100 060
| date =
| ref =
| ref = <ref>https://en.m.wiki-indonesia.club/wiki/Cocos_Malay</ref>
| familycolor=Austronesia
| fam2fam1 =[[Rumpun bahasa Melayu-Polinesia|Melayu-Polinesia]]
| fam3fam2 =[[Rumpun bahasa MelayikMelayu–Sumbawa|MelayikMelayu-Sumbawa]]
| fam3 = [[Rumpun Bahasa Melayu-Sumbawa Utara dan Timur|Melayu-Sumbawa Utara dan Timur]]
| fam4 = [[Rumpun bahasa Melayik|Melayik]]
| fam5 = [[Rumpun Bahasa Betawik|Betawik]]
| iso3 = coa
| glotto = coco1260
| glottorefname = Cocos Islands Malay
}}
'''Bahasa Melayu Cocos''' ({{lang-en|Cocos Islands Malay}}) adalah [[dialek]] dalam rumpun [[bahasa Betawi]] yang dituturkan oleh masyarakat [[Melayu Cocos]] yang mayoritas mendiami [[Kepulauan Cocos (Keeling)]] dan [[pulau Natal]] di [[Australia]].
 
Secara linguistik, Bahasabahasa Melayu Cocos dihasilkan dari kreol yang bersumber dari [[Bahasabahasa Melayu|Bahasa Melayu BakuBetawi]],<ref>Wurm, Mühlhäusler, & Tryon, ''Atlas of languages of intercultural communication in the Pacific, Asia and the Americas'', 1996:686</ref> dengan beberapa kosakata tambahan/pengaruh [[Bahasabahasa Jawa]] dantambahan [[Bahasayang Betawi]]kuat, hal ini tidak terlepas dari sejarah penduduk [[Kepulauan Cocos (Keeling)]] yang mayoritas merupakan masyarakat yang berasal dari daerah campuran seperti [[SumatraBanten]] serta beberapa sisanya berasal dari, [[Pulau JawaJakarta]], sepertidan [[Banten]]Jawa & [[JakartaBarat]]. Bahasa ini digunakan sebagai bahasa pengantar kedua di sekolah setelah [[Bahasabahasa Inggris]]. [[Bahasa Indonesia]] juga memiliki status yang dihargai dan juga memberikan pengaruh ragam Bahasabahasa pada Bahasabahasa Melayu Cocos dikarenakan Bahasa Indonesia merupakan sebuah bagian dialek dari Bahasa Melayu dalam bentuk baku yang secara resmi dipakai menjadi Bahasa pemersatu dan Bahasa Nasional masyarakat [[Indonesia]]. Bahasa Indonesia juga memang berasal dari Bahasa Melayu dan berakar dari Bahasa Melayu (Melayu Baku).<ref>Ansaldo, 2006. "Cocos (Keeling) Islands: Language Situation". In {{ELL2}}</ref><ref>{{cite web |url=https://www.cocoskeelingislands.com.au/culture-and-language
'''Bahasa Melayu Cocos''' ([[Bahasa Inggris]]: ''Cocos Islands Malay'') adalah sebuah [[dialek]] dari [[Bahasa Melayu]] yang dituturkan oleh masyarakat [[Suku Melayu|Melayu]] yang mayoritas mendiami wilayah [[Kepulauan Cocos (Keeling)]] dan [[Pulau Natal]] yang merupakan wilayah bagian/teritori dari negara [[Australia]]. Selain di Australia, Bahasa ini juga dituturkan oleh diaspora masyarakat keturunan Melayu Cocos di [[Sabah]], [[Malaysia]]. Jumlah penutur Bahasa ini mencapai sekitar 5.100 jiwa<ref>https://en.m.wiki-indonesia.club/wiki/Cocos_Malay</ref> dengan 1.100 jiwa penutur pada tahun 1987 di Australia khususnya di Kepulauan Cocos & Pulau Natal/Pulau Christmas, sedangkan di Sabah, Malaysia jumlah penutur Bahasa ini memiliki populasi sekitar 4.000 jiwa pada tahun 2000<ref>https://en.m.wiki-indonesia.club/wiki/Cocos_Malay</ref>
|title=The culture and language of Cocos Keeling Islands|lang=en|trans-title=Kebudayaan dan bahasa Kepulauan Cocos Keeling|author=<!--Not stated-->|website=cocoskeelingislands.com.au|publisher=Australian Government [Pemerintahan Australia]}}</ref> Pada tahun 2009, Bahasabahasa Melayu Cocos sempat dilarang penggunaannya dalam bidang pendidikan di Kepulauan Cocos (Keeling) karena dianggap kurang sesuai dengan kaidah kesopanan berbahasa, dan justru menggunakan [[Bahasabahasa Indonesia]] sebagai Bahasabahasa pengantar yang dianggap oleh orang Melayu sebagai varian baku dari Bahasabahasa Melayu.<ref>{{cite book |last1=Bunce |first1=Pauline |title=Out of Sight, Out of Mind… and Out of Line: Language Education in the Australian Indian Ocean Territory of the Cocos (Keeling) Islands |date=2012 |publisher=Multilingual Matters |isbn=978-1-84769-749-3 |pages=37-59}}</ref> Walaupun demikian, pelarangan penggunaan bahasa Melayu Cocos ini tidak berlangsung lama dan akhirnya dapat digunakan secara normal kembali pada tahun 2011.<ref>{{cite journal |last1=Welsh |first1=Alistair |title=Cocos Malay language since integration with Australia |journal=Shima: the international journal of research into island cultures |date=2015 |volume=9 |issue=1 |url=http://dro.deakin.edu.au/view/DU:30072695}}</ref>
 
Bahasa Melayu Cocos memiliki pengaruh yang sangat kuat dari ketiga bahasa, yakni [[Bahasabahasa MelayuBetawi]], [[Bahasabahasa Jawa]], dan [[Bahasabahasa BetawiIndonesia]]., Sebagiansebagian contoh perkataan dalam Bahasabahasa Melayu Cocos dapat meliputi:
Secara linguistik, Bahasa Melayu Cocos dihasilkan dari kreol yang bersumber dari [[Bahasa Melayu|Bahasa Melayu Baku]]<ref>Wurm, Mühlhäusler, & Tryon, ''Atlas of languages of intercultural communication in the Pacific, Asia and the Americas'', 1996:686</ref> dengan beberapa kosakata tambahan/pengaruh [[Bahasa Jawa]] dan [[Bahasa Betawi]], hal ini tidak terlepas dari sejarah penduduk [[Kepulauan Cocos (Keeling)]] yang mayoritas merupakan masyarakat yang berasal dari daerah campuran seperti [[Sumatra]] serta beberapa sisanya berasal dari [[Pulau Jawa]] seperti [[Banten]] & [[Jakarta]]. Bahasa ini digunakan sebagai bahasa pengantar kedua di sekolah setelah [[Bahasa Inggris]]. [[Bahasa Indonesia]] juga memiliki status yang dihargai dan juga memberikan pengaruh ragam Bahasa pada Bahasa Melayu Cocos dikarenakan Bahasa Indonesia merupakan sebuah bagian dialek dari Bahasa Melayu dalam bentuk baku yang secara resmi dipakai menjadi Bahasa pemersatu dan Bahasa Nasional masyarakat [[Indonesia]]. Bahasa Indonesia juga memang berasal dari Bahasa Melayu dan berakar dari Bahasa Melayu (Melayu Baku).<ref>Ansaldo, 2006. "Cocos (Keeling) Islands: Language Situation". In {{ELL2}}</ref><ref>{{cite web |url=https://www.cocoskeelingislands.com.au/culture-and-language
|title=The culture and language of Cocos Keeling Islands|lang=en|trans-title=Kebudayaan dan bahasa Kepulauan Cocos Keeling|author=<!--Not stated-->|website=cocoskeelingislands.com.au|publisher=Australian Government [Pemerintahan Australia]}}</ref> Pada tahun 2009, Bahasa Melayu Cocos sempat dilarang penggunaannya dalam bidang pendidikan di Kepulauan Cocos (Keeling) karena dianggap kurang sesuai dengan kaidah kesopanan berbahasa, dan justru menggunakan [[Bahasa Indonesia]] sebagai Bahasa pengantar yang dianggap oleh orang Melayu sebagai varian baku dari Bahasa Melayu.<ref>{{cite book |last1=Bunce |first1=Pauline |title=Out of Sight, Out of Mind… and Out of Line: Language Education in the Australian Indian Ocean Territory of the Cocos (Keeling) Islands |date=2012 |publisher=Multilingual Matters |isbn=978-1-84769-749-3 |pages=37-59}}</ref> Walaupun demikian, pelarangan penggunaan bahasa Melayu Cocos ini tidak berlangsung lama dan akhirnya dapat digunakan secara normal kembali pada tahun 2011.<ref>{{cite journal |last1=Welsh |first1=Alistair |title=Cocos Malay language since integration with Australia |journal=Shima: the international journal of research into island cultures |date=2015 |volume=9 |issue=1 |url=http://dro.deakin.edu.au/view/DU:30072695}}</ref>
 
Bahasa Melayu Cocos memiliki pengaruh kuat dari ketiga bahasa, yakni [[Bahasa Melayu]], [[Bahasa Jawa]], dan [[Bahasa Betawi]]. Sebagian contoh perkataan dalam Bahasa Melayu Cocos dapat meliputi:
 
# ''Cucut'' (dari {{lang-jv|ꦕꦸꦕꦸꦠ꧀|cucut|[[hiu]]}})
# ''Kates'' (dari {{lang-jv|ꦏꦠꦺꦱ꧀|kates|[[pepaya]]}})
# ''Walikat'' (dari {{lang-jv|ꦮꦭꦶꦏꦠ꧀|belikatwalikat|[[tulang belikat]]}})
# ''Ong'' (dari {{lang-jv|ꦮꦺꦴꦁ|wong|[[orang]]}}, digunakan sebagai kata ganti diri tidak pasti ketiga:; penggunaannya seperti dalam [[Bahasabahasa Betawi]], [[Bahasabahasa Jawa]], dan [[Bahasabahasa Indonesia]], contoh konteks dalam cakapan [[Bahasabahasa Betawi]]: "orang gua juga baru aje kemari")<ref>Alexander Adelaar, 1996. "Malay in the Cocos (Keeling) Islands 1996".</ref>
# ''Gua'' (dari [[Bahasabahasa Betawi]], digunakan sebagai kata ganti orang pertama){{refn|group=n|kata "gua" dalam Bahasabahasa Betawi itu sendiri merupakan kata serapan dari Bahasadialek Hokkien/Hokkian yang merupakan bagian dari Bahasa Han/Tionghoa}}
# ''Lu'' (dari [[Bahasabahasa Betawi]], digunakan sebagai kata ganti orang kedua){{refn|group=n|kata "lu" dalam bahasa Betawi itu sendiri merupakan kata serapan dari dialek Hokkien}}
# ''Kasi'' (dari [[Bahasabahasa Betawi]] yang berarti kasih/beri, digunakan sebagai kata kerja kausatif)
# ''Ada'' (dari [[Bahasabahasa MelayuBetawi]], digunakan sebagai partikel progresif)
# ''Punya'' (dari [[Bahasabahasa MelayuBetawi]], digunakan sebagai kata kerja penunjuk kepemilikan)
# ''Siang'' (dari [[Bahasabahasa MelayuIndonesia]])
# ''Sore'' (dari [[Bahasabahasa MelayuIndonesia]])
# ''Kamu'' (dari [[Bahasa Melayu]])
# ''Saya'' (dari [[Bahasa Melayu]])
# ''Mengapa'' (dari [[Bahasa Melayu]]
# ''Malam'' (dari [[Bahasa Melayu]])
# ''Pagi'' (dari [[Bahasa Melayu]])
# ''Dimana'' (dari [[Bahasa Melayu]])
# ''Kemana'' (dari [[Bahasa Melayu]])
# ''Siapa'' (dari [[Bahasa Melayu]])
# ''Bagaimana'' (dari [[Bahasa Melayu]])
# ''Tidak'' (dari [[Bahasa Melayu]])
# ''Orang'' (dari [[Bahasa Melayu]])
# ''Hilang'' (dari [[Bahasa Melayu]])
# ''Hendak'' (dari [[Bahasa Melayu]])
# ''Mau'' (dari [[Bahasa Melayu]])
 
== Referensi ==