John Rawls: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 13:
'''John Bordley Rawls''' ( {{IPAc-en|r|ɔː|l|z}} ; <ref>"Rawls" entry in ''[[Random House Dictionary]]'', Random House, 2013.</ref> lahir pada 21 Februari 1921 - 24 November 2002) adalah seorang filsuf moral dan politik Amerika dalam tradisi [[Liberalisme|liberal]].<ref>{{Cite news|last=Martin, Douglas|date=26 November 2002|title=John Rawls, Theorist on Justice, Is Dead at 82|url=https://www.nytimes.com/2002/11/26/obituaries/26RAWL.html|work=NY Times}}</ref> <ref>{{Cite book|last=Wenar|first=Leif|date=2017|url=https://plato.stanford.edu/archives/spr2017/entries/rawls/|title=The Stanford Encyclopedia of Philosophy|publisher=Metaphysics Research Lab, Stanford University|editor-last=Zalta|editor-first=Edward N.|edition=Spring 2017}}</ref> Rawls menerima Penghargaan Schock untuk Logika dan Filsafat dan Medali Kemanusiaan Nasional di Amerika pada tahun 1999. Medali ini diberikan oleh Presiden [[Bill Clinton]] sebagai pengakuan atas karya Rawls yang "menghidupkan kembali disiplin filsafat politik dan etika dengan argumennya bahwa masyarakat di mana yang paling beruntung menolong yang paling tidak beruntung bukan saja merupakan masyarakat yang bermoral tetapi juga masyarakat yang logis".<ref>{{Cite news|last=Weinstein|first=Michael M.|date=2002-12-01|title=The Nation; Bringing Logic To Bear on Liberal Dogma|url=https://www.nytimes.com/2002/12/01/weekinreview/the-nation-bringing-logic-to-bear-on-liberal-dogma.html|work=The New York Times|language=en-US|issn=0362-4331|access-date=2021-09-07}}</ref>
Pada tahun 1990, [[Will Kymlicka]] menulis bahwa "secara umum diterimanya kelahiran kembali ilmu [[filsafat politik]] normatif baru-baru ini dimulai dengan penerbitan ''
Teori Rawls tentang "''justice as fairness''" merekomendasikan kebebasan dasar yang sama, kesetaraan kesempatan, dan memfasilitasi manfaat yang sebesar-besarnya bagi anggota masyarakat yang paling tidak beruntung dalam hal apa pun di mana ketidaksetaraan terjadi. Argumen Rawls untuk prinsip-prinsip [[keadilan sosial]] ini menggunakan [[Eksperimen pikiran|eksperimen pemikiran]] yang disebut "[[Posisi asali|posisi asali]]", di mana orang dengan
== Riwayat awal ==
Baris 24:
Penulis biografi Rawls [[Thomas Pogge]] menyebut meninggalnya saudara-saudaranya sebagai "peristiwa paling penting di masa kecil John."<ref>{{Cite journal|last=Anatory|first=Izidory|title=The Influence of John Rawls and Robert Nozick Under Contemporary Political Philosophy|url=https://www.academia.edu/5618697|publisher=Academia|access-date=2020-01-21}}</ref>
Rawls lulus dari Calvert School di Baltimore sebelum mendaftar di Kent School, sebuah sekolah persiapan [[Gereja Episkopal di Amerika Serikat|Episkopal]] di [[Connecticut]]. Setelah lulus pada tahun 1939, Rawls kuliah di [[Universitas Princeton]], di mana dia diterima di The Ivy Club dan American Whig-Cliosophic Society.<ref>{{Cite web|date=1940-04-12|title=Daily Princetonian 12 April 1940 — Princeton Periodicals|url=http://theprince.princeton.edu/princetonperiodicals/cgi-bin/princetonperiodicals?a=d&d=Princetonian19400412-01.2.3&srpos=2&e=-------en-20--1-byDA-txt-IN-rawls----#|publisher=Theprince.princeton.edu|access-date=2013-01-31}}</ref> Di Princeton, Rawls dipengaruhi oleh
== Karir akademik ==
Pada awal 1946,<ref>Date from [http://www.military-history.org/articles/thinkers-at-war-john-rawls.htm Thinker at War: Rawls], published in Military History Monthly, 13 June 2014, accessed 20 November 2014.</ref> Rawls kembali ke Princeton untuk mengejar gelar doktor dalam bidang filsafat moral. Dia menikah dengan Margaret Warfield Fox, lulusan [[Universitas Brown]], pada tahun 1949. Mereka memiliki empat anak, Anne Warfield, Robert Lee, Alexander Emory, dan Elizabeth Fox.<ref name="Freemanxix3">Freeman, 2010:xix</ref>
Rawls menerima gelar [[Doktor Filsafat|Ph.D.]] dari Princeton pada tahun 1950 setelah menyelesaikan disertasi doktoral berjudul ''A Study in the Grounds of Ethical Knowledge: Considered with Reference to Judgments on the Moral Worth of Character''. Setelah itu, ia mengajar di sana sampai tahun 1952, waktu ketika ia menerima [[Program Fulbright|Fulbright Fellowship]] ke [[Universitas Oxford]] ( [[Christ Church, Oxford|Christ Church]] ). Di Oxford, ia dipengaruhi oleh ahli teori politik liberal dan sejarawan [[Isaiah Berlin]] dan ahli teori hukum [[H.L.A. Hart|HLA Hart]]. Setelah kembali ke Amerika Serikat, ia menjabat sebagai asisten dan kemudian profesor di [[Universitas Cornell]]. Pada tahun 1962, ia menjadi profesor filsafat di Cornell, dan segera mencapai posisi tetap di [[Institut Teknologi Massachusetts]]. Pada tahun yang sama, ia pindah ke [[Universitas Harvard]], di mana ia mengajar selama hampir empat puluh tahun dan di mana ia mendidik banyak tokoh kontemporer terkemuka dalam filsafat moral dan politik, termasuk [[Thomas Nagel]], [[Alan Gibbard|Allan Gibbard]], [[Onora O'Neill, Baroness O'Neill dari Bengarve|Onora O'Neill]], [[Adrian Piper]], [[Arnold Davidson]], [[Elizabeth S. Anderson]], [[Christine Korsgaard]], [[Susan Neiman]], [[Kartu Claudia|Claudia Card]], [[Benteng Hujan|Rainer Forst]], [[Thomas Pogge]], [[TM Scanlon]], [[Barbara Herman]], [[Joshua Cohen (filsuf)|Joshua Cohen]],
== Pemikiran ==
Baris 42:
{{multiple image|align=left|total_width=400|caption_align=center|image1=A Theory of Justice - first American hardcover edition.jpg|alt1=Green book cover|caption1={{resize|''A Theory of Justice'', {{abbr|1st{{nbsp}}ed.|First edition}}}}|image2=Original Position.svg|alt2=Ilustrasi menunjukkan dua kelompok orang dan sebuah dinding (atau selubung) yang memisahkan keduanya: kelompok pertama di sebelah kiri orang-orang dengan karakteristik yang seragam, sedangkan kelompok di sebelah kanan lebih plural berkenaan dengan gender, ras dan karakteristik-karakteristik lainnya.|caption2={{resize|Ilustrasi visual dari "[[posisi asali]]" dan "[[selubung ketidaktahuan]]"}}|footer=Warga negara diminta membuat keputusan tentang masyarakat seperti apa yang ingin mereka pilih dari posisi asali yang setara ''(di sebelah kiri)'' di balik "selubung ketidaktahuan" ''(dinding di tengah)'', tanpa mengetahui gender, ras, kemampuan, selera, kekayaan dan posisi dalam masyarakat yang akan mereka miliki ''(sebelah kanan)''. Rawls berargumen bahwa situasi seperti ini akan menyebabkan mereka membuat keputusan yang "adil".}}
Rawls mengemukakan bahwa individu-individu itu tahu bahwa mereka akan memiliki dua kapasitas dasar setelah perundingan. Pertama, individu-individu itu akan memiliki kapasitas untuk membentuk, mengejar, dan merevisi konsepsi tentang kebaikan dalam hidup, atau rencana hidup. Akan tetapi, mereka tidak mengetahui konsepsi kebaikan macam apa yang akan mereka miliki. Bisa jadi konsep kebaikan religius atau sekuler, tetapi setiap individu di posisi asali tidak tahu yang mana. Kedua, setiap individu akan memiliki kapasitas untuk mengembangkan rasa keadilan dan keinginan untuk mematuhinya secara efektif. Dengan hanya mengetahui dua kapasitas dasar dari diri mereka sendiri, kelompok individu ini berunding untuk merancang struktur sosial, di mana setiap orang berkeinginan untuk mencari keuntungan maksimal bagi dirinya sendiri. Idenya adalah bahwa proposal yang biasanya kita anggap tidak adil – seperti bahwa orang kulit hitam atau perempuan tidak boleh memegang jabatan publik – tidak akan diusulkan dalam posisi asali, karena tidaklah ''rasional'' untuk mengajukannya. Alasannya sederhana: setiap individu tidak tahu apakah dia sendiri akan menjadi seorang wanita atau orang kulit hitam. Posisi serupa juga diekspresikan dalam
Rawls mengembangkan posisi asalinya dengan memodelkannya mengikuti konsep "situasi awal" dari berbagai pemikir kontrak sosial yang ada sebelum dia, termasuk [[Thomas Hobbes]], [[John Locke]] dan [[Jean-Jacques Rousseau]]. Setiap pemikir kontrak sosial mengkonstruksi situasi awalnya dengan cara yang agak berbeda, mempertimbangkan moralitas politik yang yang ingin ia hasilkan dari eksperimen pemikiran. <ref>Nussbaum, Martha; Frontiers of Justice; Harvard U Press; Cambridge, Massachusetts; 2006; Kindle location 1789</ref> Iain King berpendapat bahwa konsep posisi asali Rawls mengacu pada pengalaman Rawls di masa Jepang pasca-perang, di mana Angkatan Darat AS ditugaskan untuk merancang otoritas sosial dan politik baru untuk negara itu, sambil "membayangkan semua yang telah terjadi sebelumnya." <ref>"Deciding what this new (Japanese) society should look like was the task of the Supreme Command for the Allied Powers, and Rawls took this question – what should the rules of a society be – back to the US. But only in 1971 did he come up with a comprehensive answer. His theory starts by imagining away all that had gone before, just as the past had been erased in Hiroshima." Taken from [http://www.military-history.org/articles/thinkers-at-war-john-rawls.htm Thinker at War: Rawls], published in Military History Magazine, 13 June 2014, accessed 20 November 2014.</ref>
Baris 59:
=== ''Political Liberalism'' ===
[[Berkas:Political_Liberalism_by_John_Rawls_(1993_1st_ed.).png|al=Beige book cover with simple black and red shapes|kiri|jmpl|Edisi pertama ''Political Liberalism'']]
Dalam ''
Bagi Rawls, intuisi yang menjiwai isu ini sebenarnya tidak berbeda dengan gagasan dalam ''A Theory of Justice'', yaitu bahwa hukum fundamental suatu masyarakat hanya boleh bersandar pada prinsip, argumen, dan alasan yang tidak dapat ditolak secara wajar oleh warga negara yang hidupnya akan dipertaruhkan, dibatasi oleh batasan sosial, hukum, dan politiknya. Dengan kata lain, legitimasi suatu hukum bergantung pada justifikasi yang tidak mungkin ditolak secara wajar. Perspektif ini mengambil bentuk baru ketika Rawls menyadari bahwa penerapannya harus meluas ke pemberian justifikasi mengenai konsep ''Justice as Fairness'' itu sendiri, yang telah ia sajikan dalam konsepsi Kantian, yang mana dapat ditolak secara wajar karena manusia diakui sebagai agen moral yang otonom.
|