Ramiro II dari Aragon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adesio2010 (bicara | kontrib)
Ramiro II dari Aragon
Adesio2010 (bicara | kontrib)
Baris 26:
 
==Raja Aragon==
Pemerintahan Remiro II penuh gejolak. Pada awal pemerintahannya dia memiliki masalah dengan para bangsawannya, yang mengira dia akan patuh dan dengan mudah mengikuti keinginan mereka, tetapi ternyata dia tidak fleksibel. Untuk menghasilkan ahli waris, ia menikahi [[Agnés, Ratu Aragón|Agnés]], [[puteriPutri raja|putri]]nda [[Guillém IX dari Aquitaine|Adipati Guillém IX]]. Dia dan Agnés memiliki seorang putri, [[Peironela d'Aragón|Peironela]], yang dijodohkan dengan Comte [[Ramón Berenguer IV]] dari [[Barcelona]] pada usia satu tahun. Kontrak pernikahan, yang ditandatangani di Barbastro pada tanggal [[11 Agustus]] [[1137]], menjadikan Peironela sebagai pewaris takhta Aragon, yang jika ia meninggal tanpa keturunan, akan diberikan kepada Ramón Berenguer dan anak-anak yang mungkin ia miliki dari istri-istri lain. Ramón menerima Remiro sebagai "Raja, Tuan dan Ayah", dan wilayah Barcelona dan kerajaan Aragon disatukan menjadi [[takhta Aragon]]<ref>Lapeña Paúl (2008), pp. 193–194; "''La Corona de Aragón comienza a existir en 1137, con los esponsales de la infantil infanta doña Petronilla, hija y heredera del rey Ramiro II de Aragón, con el conde de Barcelona, Ramón Berenguer IV [...]''". Miquel Batllori (1999). [https://books.google.com/books?id=ks3EfJVd-0EC&lpg=PP1&client=firefox-a&pg=PA8#v=onepage&q=&f=false ''La Universidad de Valencia en el ámbito cultural de la Corona de Aragón''], Cinc Segles. Universitat de València, p. 8. {{ISBN|978-84-370-4161-2}}.</ref>.
 
Dalam waktu antara aksesi dan pertunangan putrinya, Remiro II sudah harus memadamkan pemberontakan para bangsawan, dan mengetahui dirinya tidak menjadi raja perang, ia menyerahkan otoritas kerajaan kepada menantunya Ramón Berenguer pada [[13 November]] [[1137]]. Ramón menjadi "Pangeran rakyat Aragon" (''Princeps Aragonensis'') dan kepala pasukan kerajaan yang efektif. Remiro tidak pernah secara resmi melepaskan hak kerajaannya, terus menggunakan gelar kerajaan<ref>"''Continuó Ramiro utilizando el título de rey, e incluso así le mencionan las crónicas escritas en otros reinos [...]''". Lapeña Paúl (2008), p. 200; "''Ramiro II siguió ostentando el título de rey hasta su muerte''". Javier Leralta. (2008), [https://books.google.com/books?id=rLz_R0ALwdsC&pg=PA78#v=onepage&q=&f=false ''Apodos reales: historia y leyenda de los motes regios'']. Madrid: Sílex, p. 78. (Serie Historia) {{ISBN|978-84-7737-211-0}}.</ref> dan tetap sadar akan urusan kerajaan, dia menarik diri dari kehidupan publik, kembali ke Keabasan San Pedro di Huesca. Dia kemudian dikenal karena legenda [[Lonceng Huesca]] yang terkenal. Dia meninggal di sana pada [[16 Agustus]] [[1157]], takhta kemudian secara resmi diberikan kepada putrinya Peironela<ref>"''ego Petronilla, Dei gratia aragonensis regina et barchinonensis comitissa''". 1164, June 18. Barcelona, in [http://www.jaumeprimer.uji.es/cgi-bin/noticia.php?referencia=31082006 Arxiu Virtual Universitat Jaume I]. Documents d'època medieval relatius a la Corona d'Aragó. Cancelleria reial. ''[[Liber Feudorum Maior]]'', ff. 10c-11a [Miguel Rosell, 1945, nº 17]. Transcripció efectuada en agost de 2006 a partir d'aquesta edició.</ref>.