Yudomo Sastrosuhardjo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 69:
Usai mengemban tugas sebagai danrem, Yudomo dipindahkan ke kesatuan [[Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat]] sebagai Kepala Staf [[Divisi Infanteri 2/Kostrad|Divisi Infanteri II Kostrad]]. Beberapa bulan berselang setelah pengangkatannya di Kostrad, pada bulan September beredar kabar bahwa Yudomo akan dipromosikan menjadi Kepala Staf [[Garnisun Tetap I/Jakarta|Garnisun Jakarta]].<ref>{{Cite news|date=5 September 1996|title=Pergantian Kepala BIA tidak Ada Kaitan dengan Kerusuhan 27 Juli|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18301067|work=Kompas|page=14|access-date=25 Desember 2021|url-access=subscription}}</ref> Ia akhirnya dilantik sebagai Kepala Staf Garnisun Jakarta pada tanggal 14 November 1996.<ref>{{Cite news|date=15 Oktober 1996|title=Temuan Komnas HAM: Pemerintah Menilai Ada yang Belum Jelas|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18304229|work=Kompas|page=1|access-date=25 Desember 2021|url-access=subscription}}</ref><ref name=":1" /> Selama menjabat sebagai Kepala Staf Garnisun Jakarta, Yudomo memimpin proses pengamanan [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1997|pemilihan umum tahun 1997]].<ref>{{Cite news|date=4 Juni 1997|title=Presiden Berterima Kasih Kepada Prajurit, Pangdam Jaya Jamin Keamanan|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18526789|work=Kompas|page=1|access-date=25 Desember 2021|url-access=subscription}}</ref> Yudomo juga memimpin pengerahan pasukan huru-hara ketika terjadi kerusuhan saat kampanye [[Partai Golongan Karya|Golkar]] di sejumlah wilayah Jakarta, seperti [[Matraman, Jakarta Timur|Matraman]], [[Kramat, Senen, Jakarta Pusat|Kramat]], [[Kebayoran Lama, Jakarta Selatan|Kebayoran Lama]], dan [[Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan|Pondok Pinang]].<ref>{{Cite news|date=19 Mei 1997|title=Kerusuhan Merebak di Wilayah Jakarta|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18447074|work=Kompas|page=1|access-date=25 Desember 2021|url-access=subscription}}</ref> Selain pengamanan pemilu, Yudomo juga mengeluarkan perintah yang melarang prajurit garnisun Jakarta untuk mendatangi tempat hiburan malam seperti [[Disko|diskotek]], [[kelab malam]], dan panti pijat.<ref>{{Cite news|date=25 Juli 1997|title=Komandan Garnisun I Ibu Kota Sutiyoso: Tak Ditolerir, Oknum ABRI Jadi Beking Apa pun|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18320935|work=Kompas|page=3|access-date=25 Desember 2021|url-access=subscription}}</ref>
 
Yudomo kembali memperoleh promosi untuk jabatan menjadi [[Mayor Jenderal|mayor jenderal]] beberapapada bulantanggal setelah4 bertugasAgustus di1997.<ref>{{Cite Garnisunnews|date=Agustus Jakarta1997|title=155 Perwira Tinggi ABRI Naik Pangkat|url=https://books.google.co.id/books?id=PJXP7Pjq5AYC&pg=RA4-PA70|work=Mimbar Kekaryaan|issue=320|page=70|access-date=19 Juli 2021}}</ref> Delapan hari kemudian, Iaia secara resmi diangkat menjadi Asisten Pengamanan Kepala Staf Angkatan Darat pada tanggal 12 Agustus 1997.<ref>{{Cite news|date=31 Desember 1992|title=Mendagri Lantik Wagub Sumsel|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18779080|work=Kompas|page=11|access-date=24 Desember 2021|url-access=subscription}}</ref> Beberapa bulan setelah menjadi asisten kepala staf angkatan darat, nama Yudomo masuk ke dalam bursa calon [[Daftar Gubernur Nusa Tenggara Barat|gubernur Nusa Tenggara Barat]] (NTB) pada bulan Maret 1998. Kendati demikian, nama Yudomo tidak masuk sebagai calon definitif dalam pemilihan gubernur NTB.<ref>{{Cite news|date=25 Maret 1998|title=Tidak Ada Droping Calon Gubernur NTB|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18489961|work=Kompas|page=3|access-date=25 Desember 2021|url-access=subscription}}</ref> Yudomo akhirnya digantikan sebagai asisten pengamanan oleh Mayor Jenderal TNI M. Noor Aman pada tanggal 1 Juni 1998.<ref name="Indonesia7" />
 
=== Kecelakaan ===