Koes Plus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 55:
Tonny kelimpungan padahal Tonny sudah menyiapkan beberapa lagu untuk album baru Koes Bersaudara.
 
Setelah absen karena situasi politik perpindahan Orla ke orga yang tak menentu, di pertengahan 4 Desember 1968, Tonny mencoba mencari pengganti drummer dan bassist antara lain Menghubungi Eddy Tulis (Eka Sapta band), Fuad Hasan (Zainal Combo band kemudian jadi drummer Godbles), Wibisono (Arulan band) dan Dimas Wahab (Medenaz kemudian jadi basis The Pro's serta ayah dari Echa, Aldi dan RendyRendi) tapi menolak menjadi drummer dan bassist tetap, Tonny merasa belum sreg. Pada satu saat Tonny Koeswoyo mengajak Tommy Darmo menjadi drumer dan Dimas Wahab pemain bass untuk menggantikan Yok. Saat persiapan Latihan penggarapan materi lagu, Permainan drum Tommy Darmo tidak pernah padu (maklum Tommy belajar musik saat itu). Latihan beberapa bulan tidak menunjukkan Peningkatan, hingga pada 5 Desember 1968 Tonny memutuskan untuk mencari pemain drum baru, Dimas Wahab dan Yon mencoba menyodorkan Murry yang sebenarnya adalah drumer band PATAS Surabaya. Awalnya Murry di dapuk menjadi drummer additional player rekaman penyanyi Solo, Ernie Johan tapi rupanya Tonny tertarik dan merasa cocok dengan permainan drum Murry, saat itu Murry di ajak Tonny Untuk membentuk sebuah band bersama Yon, dan Dimas Wahab. Pada 6 Desember 1968, Tonny memutuskan untuk mencari pemain bass baru, Murry dan Yon mencoba menyodorkan Totok AR yang sebenarnya adalah basis band Phillon serta adik dari personel Dara Puspita.
 
Nama Koes Plus Terinspirasi dari Obat Sakit Kepala Apc Plus pada di tahun 1969, pada tahun itu grup ini masih belum punya nama yang pas. Para personilnya, termasuk Tonny Koeswoyo masih bingung mencari nama yang bagus untuk grup yang baru ini. Suatu hari setelah latihan musik, Murry boncengan motor dengan Tonny, mencari makan malam di daerah Pasar Mayestik. Sambil makan, mereka diskusi soal nama grup ini. Mula-mula, Tonny mengusulkan nama "Iron Peace And Free" pada 7 Desember 1968. Tapi  Murry kurang setuju, alasannya sukar diingat. Sampai makanan habis, diskusi belum selesai. Mereka lalu pulang berboncengan ke Jl.Haji Nawi (tempat tinggal mereka). Pada saat perjalanan pulang, awal awal bulan di tahun 1969 mereka melihat baliho iklan obat sakit kepala APC PLUS. Ide Tonny muncul (mengambil kata "plus"nya), dan langsung bertanya ke Murry. Dan diapun setuju. Sejak itu, nama yang digunakan adalah Koes Plus. Kata "koes" artinya koes bersaudara dan kata "plus" artinya ditambah " orang luar ". Begitu selesai menggarap album, nama Koes Plus untuk pertama kali di perkenalkan dengan rilisnya album pertama, ''Dheg Dheg Plas'' 1 November (1969) di bawah label Melody. Album ini tidak langsung mendapat simpati dari pecinta musik Indonesia. [[Piringan hitam]] album pertamanya sempat ditolaberapa [[toko]] kaset. Lagu “Kelelawar” dicemooh oleh banyak khalayak.on, Murry sempat ''ngambek'' dan pergi ke [[Jember]] sambil membagi-bagikan piringan hitam albumnya secara [[gratis]] pada teman-temannya. Dia lalu bekerja di pabrik [[gula]] sekaligus membantu grup musiknya [[Gombloh]], [[Lemon Tree's Anno '69]]. Tonny yang kemudian menyusul Murry untuk diajak kembali ke [[Jakarta]]. Baru setelah lagu “Kelelawar” diputar di [[RRI]] orang lalu mencari-cari album pertama Koes Plus. Beberapa waktu kemudian lewat lagu-lagunya “Derita”, “Kembali ke Jakarta”, “Malam Ini”, “Bunga di Tepi Jalan” hingga lagu “Cinta Buta”, Koes Plus mendominasi musik Indonesia waktu itu.