Koes Plus

grup musik asal Indonesia

Koes Plus adalah grup musik Indonesia yang dibentuk pada tahun 1968. Koes Plus merupakan grup musik keluarga yang merupakan kelanjutan dari grup musik Koes Bersaudara yang memiliki formasi terkenal Tonny Koeswoyo selaku kibordis, gitaris utama dan bassis, Yon Koeswoyo selaku gitaris ritme dan vokalis utama, Yok Koeswoyo selaku bassis dan gitaris utama, dan Murry selaku drummer, gitaris, perkusionis, dan alat musik pukul tradisional Jawa lainnya.

Koes Plus
Koes Plus dalam majalah Varianada edisi 77 tahun 1972
Koes Plus dalam majalah Varianada edisi 77 tahun 1972
Informasi latar belakang
AsalTuban, Jawa Timur, Indonesia
Genre
Tahun aktif19692018
Label
Situs webkoes-plus.com
Mantan anggota

Pertama kali mengeluarkan albumnya pada tahun 1969, Koes Plus awalnya memainkan lagu-lagu populer barat yang saat itu didominasi The Beatles, Led Zeppelin, Deep Purple, Grand Funk Railroad dan Black Sabbath. Grup musik yang puncak popularitasnya terjadi pada dasawarsa 1970-an ini dianggap sebagai kiblat musik Indonesia dan salah satu pelopor musik pop serta rock and roll di Indonesia. Meskipun demikian, pada akhirnya dalam perjalanan sejarahnya terjadi pergantian anggota band semenjak meninggalnya pimpinan band ini yakni Tonny. Semua anggota mengisi vokal & mencipta lagu. Seperti diketahui, Koes Plus masuk ke dalam daftar The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa verisi majalah Rolling Stone Indonesia.[1]

Pendirian Koes Plus merupakan konsekuensi dari keluarnya dua orang Nomo Koeswoyo dan Yok Koeswoyo dari Koes Bersaudara karena memilih untuk berkarier di luar musik. Tonny, sebagai anggota paling senior merekrut Murry (Kasmuri) dan Totok Adji Rachman (Totok A.R.) yang direkomdasikan oleh Tommy Darmo (mantan gitaris Koes Brothers) dan Dimas Wahab (bassist Phillon, Medenaz dan The Pro's sekaligus ayah tiga personel Bragi yakni Reza Ario Bima, Reinaldi Hutomo dan Rendi Khrisna serta kawan lamanya Totok AR), yang bukan anggota keluarga Koeswoyo, sebagai pengganti Nomo Koeswoyo & Yok Koeswoyo untuk memainkan drum dan bass gitar serta pengisi vokal. Karena kemudian Yok kembali bergabung, Totok A.R. memutuskan untuk keluar karena ia telah menyelesaikan kuliahnya. Padahal saat itu, Tonny memilih mempertahankan Totok dan akan menjadikan Koes Plus beranggotakan 5 personil. Setelah meninggalnya Tonny pada tahun 1987, formasi pada tiap album atau "show" (ketika manggung) selalu berubah-ubah terutama untuk personil yang memainkan alat musik yang dimainkan oleh almarhum Tonny Koeswoyo. Selanjutnya, Murry pernah tidak aktif selama tahun 1992 karena sakit dan Yok memutuskan keluar pada tahun 1997. Tetapi dengan Yon Koeswoyo yang tetap bertahan di dalamnya, grup terus aktif sampai meninggalnya Yon pada tahun 2018.

Keartisan sunting

Gaya bermusik sunting

Warna musik Koes Plus terpengaruh kelompok-kelompok musik barat yang populer pada tahun 1960-an & 1970-an, tetapi originalitas karyanya tetap terlihat. Koes Plus berani bereksperimen dengan genre musik yang luas, yang tampak pada berbagai album yang dirilisnya. Ini merefleksikan persaingan berbagai aliran musik Indonesia di masa 1970-an. Selain bermain pada aliran pop (dengan sentuhan rock & roll) sebagai ekspresi utama, mereka juga mengeluarkan album bergenre dangdut/melayu, pop keroncong, pop berbahasa Jawa (dengan sentuhan lelagon & langgam Jawa maupun musik melayu) mau pun asing (bahasa Inggris & Prancis), bahasa daerah (bahasa jawa & batak), pop anak-anak, pop qasidah & juga folk. Adapun sentuhan jazz dan blues pada lagu mereka.

Pengaruh dan warisan sunting

Lagu-lagu karya mereka juga dibawakan oleh pemusik dan musisi lain, baik dalam kolaborasi maupun mandiri dengan garapan aransemen baru. Untuk memberikan beberapa contoh: Ernie Djohan & Arie Koesmiran pernah mengeluarkan album berkolaborasi dengan Koes Plus; kelompok vokal Lex's Trio & komposer Erwin Gutawa membuat album yang khusus menyanyikan ulang lagu-lagu Koes Plus. Lagu Cintamu T'lah Berlalu dinyanyikan ulang oleh Chrisye, serta Manis & Sayang yang dibawakan oleh Katara Singers, Andy /rif & Kahitna, dan masih banyak puluhan band atau penyanyi yang membawakan lagu kelompok ini pada album mereka sejak 1969 sampai kini. Selain pemusik tingkat nasional, berbagai grup band juga banyak yang mengkhususkan diri memainkan lagu-lagu karya Koes Plus pada berbagai pertunjukan panggung; mereka menyebut dirinya "pelestari" (tribute band). Selain itu, sejumlah stasiun radio juga memiliki slot acara yang khusus memainkan lagu-lagu karya Koes Plus maupun grup yang terkait seperti Koes Bersaudara, No Koes, dan Murry's Group. Selain itu, Wawan Bakwan (mantan vokalis Teamlo) juga mendirikan grup musik yang memparodikan Koes Plus & Koes Bersaudara dengan nama Plus Plus & sering aktif di berbagai event on-air maupun off-air.

Diskografi sunting

  • Dheg Dheg Plas (1969)
  • Natal bersama Koes Plus (1970)
  • Volume 2 (1970)
  • Volume 3 (1971)
  • Volume 4: Bunga di Tepi Jalan (1972)
  • Volume 5 (1972)
  • Volume 6 (1973)
  • Volume 7 (1973)
  • Volume 8 (1973)
  • Volume 9 (1973)
  • Christmas Songs (1973)
  • Volume 10 (1974)
  • Volume 11 (1974)
  • Volume 12 (1974)
  • Qasidah Volume 1 (1974)
  • Natal bersama Koes Plus (1974)
  • The Best of Koes Volume 1 (1974)
  • The Best of Koes Volume 2 (1974)
  • Pop Anak-anak Volume 1 (1974)
  • Another Song for You (1974)
  • Pop Melayu Volume 1 (1974)
  • Pop Melayu Volume 2 (1974)
  • Pop Jawa Volume 1 (1974)
  • Pop Jawa Volume 2 (1974)
  • Pop Keroncong Volume 1 (1974)
  • Pop Keroncong Volume 2 (1974)
  • Volume 13 (1975)
  • Volume 14 (1975)
  • Selalu di Hatiku (1975)
  • Pop Anak-anak Volume 2 (1975)
  • Pop Melayu Volume 3 (1974)
  • Pop Jawa Volume 3 (1974)
  • In Concert (1976)
  • History of Koes Brothers (1976)
  • In Hard Beat Volume 1 (1976)
  • In Hard Beat Volume 2 (1976)
  • In Folk Song Volume 1 (1976)
  • Pop Melayu Volume 4 (1976)
  • Pop Keroncong Volume 3 (1976)
  • Pop Jawa Irama Melayu (1976)
  • Pop Jawa Volume 4 (1977)
  • Bersama Lagi (1978)
  • Melati Biru (1978)
  • Pop Melayu Cubit2an (1978)
  • Melepas Kerinduan (1979)
  • Berjumpa Lagi (1979)
  • Aku dan Kekasihku (1979)
  • Pop Melayu Angin Bertiup (1979)
  • Jeritan Hati (1980)
  • Sederhana Bersamamu (1981)
  • Asmara (1981)
  • Medley 13 Tahun Karya Koes Plus (1981)
  • Pop Melayu Oke Boss (1981)
  • Medley Dangdut 13 Tahun Karya Koes Plus (1981)
  • Koperasi Nusantara (1982)
  • Pop Keroncong (1982)
  • Da Da Da (1983)
  • Re-Arrange I & II (1983)
  • Koes Bersaudara Plus Garuda Pancasila (1983)
  • Angin Senja dan Geladak Hitam (1984)
  • Palapa (1984)
  • Pop Memble 84 (1984)
  • Album Nostalgia: Platinum 1 (1984)
  • Album Nostalgia: Platinum 2 (1984)
  • Ganja Kelabu (1985)
  • Cinta di Balik Kota (1987)
  • Lembah Derita (1987)
  • Milik Illahi (1987)
  • AIDS (1987)
  • Jumpa Pertama (1988)
  • Sakit (1988)
  • Nasib (1989)
  • Reuni (1990)
  • Kidung Jawa Pit Kopat-Kapit (1990)
  • Asam di Gunung, Garam di Laut (1991)
  • Dangdut 91 Amelinda (1991)
  • Reggae (1991)
  • Mata Bertemu Mata (1993)
  • Sedih (1993)
  • Ultimate Collection Vol. 1 (1993)
  • Ultimate Collection Vol. 2 (1993)
  • Ultimate Collection Vol. 3 (1993)
  • "Tak Usah Kau Sesali" (1994)
  • Pantun Berkait (1995)
  • Pop Melayu Putus Cinta (1996)
  • Kasih 96 (1996)
  • House Music 96 (1996)
  • "Rindu Kamu" (bersama Deddy Dores) (1997)
  • Disco House Music (1998)
  • Nusantara 2000 (1998)
  • Akustik (1998)
  • Takdir Kehidupanku (1998)
  • Pop Keroncong Abadi (1999)
  • Burung Dara (bersama Ian Antono) (1999)
  • Back to Basic (1999)
  • Love Song Koes Plus (bersama Billy J. Budiardjo) (1999)
  • Melaut bersama Koes Plus (2006)

Koes Plus Pembaharuan

  • Song of Porong (2009)
  • Curiga (2011)

Filmografi sunting

Film sunting

Tahun Judul Peran Keterangan
1972 Bing Slamet Setan Djalanan
1973 Ambisi

Prestasi dan Pengakuan sunting

  • Diabadikan oleh majalah Rolling Stone Indonesia sebagai salah satu dari The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa pada tahun 2008

Penghargaan dan Nominasi sunting

Tahun Penghargaan Kategori Hasil
2005 Anugerah Musik Indonesia Legend Award Penerima

Referensi sunting

  1. ^ Majalah RollingStone Indonesia (2008). The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa. PT a&e media. 

Daftar pustaka sunting

  • Suhana, A. (2014). Kisah dari hati: Koes Plus : tonggak industri musik Indonesia. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. ISBN 9789797098254. 

Pranala luar sunting