Ibnu Rusyd: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
AMA Ptk (bicara | kontrib)
GuerraSucia (bicara | kontrib)
Baris 85:
=== Bukti keberadaan Tuhan ===
[[Berkas:Beauty of Curug Cikaso (cikaso waterfall).jpg|jmpl|Menurut Ibnu Rusyd, bumi dan isinya yang mendukung kehidupan manusia menunjukkan adanya Sang Pencipta yang sengaja mengaturnya demikian.]]
Ibnu Rusyd menulis mengenai bukti keberadaan Tuhan dan sifat-sifatnya di dalam bukunya ''Kitab al-Kasyf 'an Manahij al-Adillah'' ("Buku Pengungkapan Cara-Cara Pembuktian").{{sfn|Hillier|loc=Existence and Attributes of God}}{{sfn|Fakhry|2001|p=74}} Ia meneliti dan mengkritik doktrin-doktrin berbagai kelompok dalam Islam: Kelompok [[Asy'ariyah]], [[Mu'tazilah]], [[Sufi]], dan "Hasyawiyah" (para literalis).{{sfn|Fakhry|2001|p=74}} Ia juga menguji dan mengkritik masing-masing bukti-bukti yang mereka ajukan untuk keberadaan Tuhan.{{sfn|Hillier|loc=Existence and Attributes of God}} Menurut Ibnu Rusyd, ada dua dalil atau argumen untuk keberadaan Tuhan yang ia anggap sahih secara logika dan sesuai dengan Al-Quran, yaitu argumen ''inayah'' ("pemberian [Tuhan]") dan ''<nowiki>ikhtira'</nowiki>'' ("penciptaan").{{sfn|Hillier|loc=Existence and Attributes of God}} Dalam argumen pemberian, ia berpendapat bahwa dunia dan alam semesta terlihat diatur untuk kehidupan dan kemakmuran manusia.{{sfn|Hillier|loc=Existence and Attributes of God}}{{sfn|Fakhry|2001|p=77}} Ia memberi contoh matahari, bulan, sungai-sungai, lautan, dan planet bumi, yang semuanya mendukung kehidupan manusia dan menunjukkan adanya Sang Pencipta yang sengaja mengaturnya demikian.{{sfn|Hillier|loc=Existence and Attributes of God}}{{sfn|Fakhry|2001|p=77}} Argumen ini memiliki sebutan lain, yaitu ''Asbab al-Ghayah'', dan proposisidalil ini termasuk ke dalam metode pembuktian ahli hikmah. Selain itu, ia kuatkan argumen ini dengan pemahamannya pada QS 25:61, "Mahasuci Allah yang menjadikan di langit gugusan bintang-bintang dan Dia juga menjadikan padanya matahari dan bulan yang bersinar." Dalam ''MetaphysicsMetafisika''-nya pula, ia menjelaskan tak ada cara bertakwa yang lebih penting daripada mengenal makhluk-Nya agar sampai ke taraf menegnaliNyamengenali-Nya dengan sungguh-sungguh.{{sfn|Zarkasyi|Zarkasyi|Prayogo|Da'i|2020|pp=24{{spaced ndash}}25}} Dalam argumen penciptaan, ia berargumen bahwa hal-hal yang ditemukan di dunia, seperti hewan dan tumbuhan, memiliki bentuk dan struktur yang merupakan hasil penciptaan.{{sfn|Hillier|loc=Existence and Attributes of God}} Argumen ini juga dinamakan proposisi ''sababiyah'' (kausalitas), yang bermaksud bahwa tiap keberadaaan makhluk itu punya bergerak dalam aturan ataupun kontrol yang mana pergerakan mereka berjalan dalam keteraturan. Hal ini menunjukkan adanya Sang Pencipta yang merancangnya, menjadikan semua itu ada, dan mengendalikannya.{{sfn|Hillier|loc=Existence and Attributes of God}}{{sfn|Zarkasyi|Zarkasyi|Prayogo|Da'i|2020|pp=25}} Kedua argumen yang diajukan Ibnu Rusyd ini merupakan [[argumen teleologis]], berbeda dengan argumen Aristoteles maupun kebanyakan ulama Muslim pada masa itu yang cenderung menggunakan [[argumen kosmologis]] untuk membuktikan keberadaan Tuhan.{{sfn|Fakhry|2001|pp=77–78}}
 
=== Sifat-sifat Tuhan ===