Liberalisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 148:
Terdapat pula kebingungan tentang hubungan antara liberalisme sosial dan [[sosialisme]], meskipun faktanya banyak varian sosialisme yang membedakan diri mereka dengan liberalisme dengan [[Antikapitalisme|menentang kapitalisme]], [[hierarki]], dan [[Properti pribadi|kepemilikan pribadi]]. Sosialisme terbentuk sebagai sekelompok ideologi yang terkait namun berbeda pada abad ke-19 seperti [[sosialisme Kristen]], [[komunisme]] (dengan tulisan-tulisan [[Karl Marx]]) dan [[anarkisme sosial]] (dengan tulisan-tulisan [[Mikhail Bakunin]]). Komunisme dan anarkisme sosial dipengaruhi oleh [[Komune Paris]]. Ideologi-ideologi ini—seperti halnya liberalisme dan konservatisme—terpecah menjadi beberapa gerakan besar dan kecil dalam dekade-dekade berikutnya. <ref>Grigsby, pp. 119–22.</ref> Marx menolak aspek-aspek dasar teori liberal. Dia berharap untuk menghancurkan negara dan perbedaan liberal antara masyarakat dan individu sambil menggabungkan keduanya menjadi satu kesatuan kolektif yang dirancang untuk menggulingkan tatanan kapitalis yang berkembang pada abad ke-19. <ref>Koerner, pp. 9–12.</ref> Saat ini, partai dan gagasan sosialis tetap menjadi kekuatan politik dengan tingkat pengaruh yang berbeda di banyak negara.
 
[[Vladimir Lenin]] menyatakan bahwa—berlawanan dengan [[Marxisme]] —ilmu pengetahuanpandangan liberal membela [[Perbudakan upah|perbudakan upahan]]. <ref>{{Cite book|last=Selsam|first=Howard|last2=Martel|first2=Harry|year=1963|url=https://archive.org/details/readerinmarxistp00sels|title=Reader in Marxist Philosophy|publisher=International Publishers|isbn=978-0-7178-0167-1|page=[https://archive.org/details/readerinmarxistp00sels/page/37 37]|access-date=1 June 2017|url-access=registration}}</ref> <ref>{{Cite book|last=Lenin|first=Vladimir|date=2008|url=https://books.google.com/books?id=CsoSQ6vD8fUC&pg=PA37|title=On Culture and Cultural Revolution|publisher=Wildside Press LLC|isbn=978-1-4344-6352-4|page=34|author-link=Vladimir Lenin|access-date=1 June 2017}}</ref> Namun, beberapa pendukung liberalisme seperti George Henry Evans, Silvio Gesell dan [[Thomas Paine]] mengkritik perbudakan upah. <ref>[http://www.ssa.gov/history/paine4.html Social Security Online History Pages]</ref> <ref>{{Cite book|last=Rodriguez|first=Junius P.|year=2007|url=https://books.google.com/books?id=4X44KbDBl9gC&pg=PA500|title=Slavery in the United States: A Social, Political, and Historical Encyclopedia, Volumen 1|publisher=ABC-CLIO|isbn=978-1-85109-544-5|page=500|access-date=1 June 2017}}</ref> Salah satu kritikus liberalisme yang paling vokal adalah [[Gereja Katolik Roma]], <ref>{{Cite book|last=Grew|first=Raymond|year=1997|title=Freedom and Religion in the 19th Century|publisher=Stanford University Press|isbn=978-0-8047-3087-7|editor-last=Helmstadter|editor-first=Richard|page=[https://archive.org/details/freedomreligioni0000unse/page/201 201]|chapter=Liberty and the Catholic Church in 19th century Europe|chapter-url=https://archive.org/details/freedomreligioni0000unse/page/201}}</ref> yang mengakibatkan perebutan kekuasaan yang panjang antara pemerintah nasional dan Gereja. Kaum konservatif juga menyerang apa yang mereka anggap sebagai tujuan liberal terhadap kemajuan dan keuntungan materi, dengan alasan bahwa kesenangan semacam itu merusak nilai-nilai sosial tradisional yang berakar pada komunitas dan kesinambungan. <ref>Koerner, p. 14.</ref> Namun, beberapa variasi konservatisme, seperti [[konservatisme liberal]], menguraikan beberapa ide dan prinsip yang sama yang diperjuangkan oleh liberalisme klasik, termasuk "pemerintahan kecil dan kapitalisme yang berkembang". <ref name="Grigsby, p. 1082">Grigsby, p. 108.</ref>
 
[[Demokrasi sosial]], sebuah ideologi yang menganjurkan modifikasi progresif [[kapitalisme]], muncul pada abad ke-20 dan dipengaruhi oleh sosialisme. Secara luas demokrasi sosial didefinisikan sebagai proyek yang bertujuan untuk memperbaiki masyarakat melalui reformasi pemerintah terhadap "cacat intrinsik kapitalisme" dengan mengurangi ketidaksetaraan ekonomi. <ref>Lightfoot, p. 17.</ref> Sosial demokrasi juga tidak menentang kekuasaan negara. Beberapa komentator telah mencatat kesamaan yang kuat antara liberalisme sosial dan demokrasi sosial. Seorang ilmuwan politik bahkan menyebut liberalisme Amerika sebagai "demokrasi sosial bajakan" karena tidak adanya tradisi sosial demokrasi yang signifikan di Amerika Serikat yang ingin diperbaiki oleh kelompok liberal. <ref>Susser, p. 110.</ref> Gerakan lain yang terkait dengan demokrasi modern seperti demokrasi [[Demokrasi Kristen|Kristen]] bermaksud untuk menyebarkan [[Ajaran sosial Katolik|ide-ide sosial Katolik]] dan telah memperoleh banyak pengikut di beberapa negara Eropa. <ref>Riff, pp. 34–36.</ref> Akar awal demokrasi Kristen berkembang sebagai reaksi terhadap [[industrialisasi]] dan [[urbanisasi]] yang terkait dengan liberalisme ''laissez-faire'' di abad ke-19. <ref>Riff, p. 34.</ref> Terlepas dari hubungan yang kompleks ini, beberapa sarjana berpendapat bahwa liberalisme sebenarnya "menolak pemikiran ideologis" sama sekali, terutama karena pemikiran seperti itu dapat mengarah pada harapan yang tidak realistis bagi umat manusia. <ref>Wolfe, p. 116.</ref>
 
Kelompok Fasis menuduh liberalisme sebagai materialisme dan kurangnya nilai-nilai spiritual. <ref name="massaschussetts1">Marvin Perry, Myrna Chase, Margaret Jacob, James R. Jacob. ''Western Civilization: Ideas, Politics, and Society – From 1600, Volume 2''. 9th ed. Boston, Massaschussetts: Houghton Mifflin Harcourt Publishing Company, 2009 pp. 760.</ref> Secara khusus, fasisme menentang liberalisme karena [[materialisme]], [[rasionalisme]], [[individualisme]], dan [[Utilitarianisme|utilitarianismenya]]. <ref name="revolution1994">Sternhell, Zeev, Mario Sznajder and Maia Ashéri. ''[https://books.google.com/books?id=hnv0F88nLawC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false The Birth of Fascist Ideology: From Cultural Rebellion to Political Revolution]'' (Princeton, New Jersey: Princeton University Press, 1994) 7.</ref> Kaum fasis percaya bahwa penekanan liberal pada kebebasan individu akan menghasilkan perpecahan nasional, <ref name="massaschussetts1" /> tetapi banyak kelompok fasis yang setuju dengan kaum liberal dalam mendukung [[hak milik pribadi]] dan [[ekonomi pasar]]. <ref name="revolution1994" />
Baris 158:
Para sarjana telah memuji pengaruh internasionalisme liberal dengan mengklaim bahwa kebangkitan [[globalisasi]] "merupakan kemenangan visi liberal yang muncul pertama kali pada abad kedelapan belas". Mereka juga menulis bahwa liberalisme adalah "satu-satunya visi yang komprehensif dan optimistis untuk urusan-urusan dunia". <ref>Venturelli, p. 247.</ref>
 
Menurut Presiden Rusia [[Vladimir Putin]], seperti dilansir ''[[Financial Times]]'', "liberalisme telah menjadi usang". Dia mengklaim bahwa sebagian besar orang di dunia menentang multikulturalisme, imigrasi, dan hak bagi orang-orang yang [[LGBT]]. <ref>{{Cite news|date=27 June 2019|title=Liberalism 'has outlived its purpose' — President Putin speaks exclusively to the Financial Times|url=https://www.ft.com/video/a49cfa25-610e-438c-b11d-5dac19619e08|work=[[Financial Times]]|language=en-GB|access-date=23 August 2019}}</ref>
 
== Referensi ==