Yudomo Sastrosuhardjo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
perbaikan ejaan dan lainnya
Baris 47:
[[Mayor Jenderal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) '''Yudomo Sastrosuhardjo''', S.I.P.<ref name=sejarahtni>{{Cite web|date=Januari 2017|title=Pejuang Seroja|url=http://sejarah-tni.mil.id/wp-content/uploads/2017/01/PEJUANG-SEROJA.xlsx|website=Pusat Sejarah TNI|access-date=26 Desember 2021}}</ref> ({{lahirmati||1|3|1949||4|6|1998}}) merupakan seorang perwira tinggi angkatan darat dari Indonesia. Jabatan terakhirnya di lingkungan militer adalah sebagai [[Daftar Panglima Komando Daerah Militer IX/Udayana|Panglima Komando Daerah Militer IX/Udayana]] selama delapan hari, mulai dari pelantikannya pada tanggal 27 Mei 1998 hingga tewas dalam kecelakaan pada tanggal 4 Juni. Dengan masa jabatan hanya delapan hari, Yudomo merupakan pangdam definitif dengan masa jabatan tersingkat sepanjang sejarah.
 
Lahir pada tahun 1949 dari keluarga [[pegawai negeri]], Yudomo menempuh kariernya di kesatuan [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat|Angkatan Darat]] sejak lulus dari [[Akademi Militer|Akademi Angkatan Bersenjata Indonesia (AKABRI) bagianBagian daratDarat]] pada tahun 1971. Ia kemudian bergabung dengan kesatuan KopassandhaKomando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha, sekarang [[Komando Pasukan Khusus|Kopassus]]) setelah menjadi instruktur di AKABRI. Ia kemudian memegang berbagai jabatan di lingkungan Kopassandha, termasuk ketika ditugaskan di wilayah [[Timor Timur]]. Ia dipindahkan dari lingkungan kesatuan Kopassandha ke lingkungan [[Komando Daerah Militer II/Sriwijaya|Kodam Sriwijaya]] pada tahun 1988 dan mengemban sejumlah jabatan teritorial dan struktural.
 
Yudomo kembali bertugas di Timor Timur sebagai asisten pada Komando Pelaksana Operasi Timor Timur. Ia kemudian pindah dari Timor Timur setelah hampir dua tahun bertugas dan menjabat sebagai [[Komando Resor Militer 162|Komandan Resor Militer (Danrem) 162/Wirabhakti]]. Setelah menjabat sebagai danrem, Yudomo dipromosikan beberapa kali hingga ia mencapai jabatan Asisten Pengamanan [[Kepala Staf TNI Angkatan Darat|Kepala Staf Angkatan Darat]], sebuah jabatan untuk [[Mayor Jenderal|jenderal bintang dua]], pada tahun 1997. Yudomo kemudian dipindahkan dari jabatan asisten pengamanan dan menjadi Panglima Daerah Militer IX/Udayana.
Baris 57:
 
== Karier militer ==
Setelah lulus dari sekolah menengah atas, Yudomo melanjutkan pendidikannya ke AkademiAKABRI AngkatanBagian Bersenjata Indonesia (AKABRI)Darat di [[Kota Magelang|Magelang]]. Ia lulus dari AKABRI Bagian Darat dengan pangkat [[Letnan Dua (TNI)|letnan dua]] pada tahun 1971.<ref>{{Cite web|title=ALUMNI - 1971|url=http://www.akmil.ac.id/24.php3|website=Akademi Militer|archive-url=https://web.archive.org/web/20010222062555/http://www.akmil.ac.id/24.php3|archive-date=22 Februari 2001|access-date=10 September 2021}}</ref> Yudomo kemudian menjadi instruktur di AKABRI Bagian Darat selama dua tahun bersama dengan kawan sekelasnya, [[Sang Nyoman Suwisma]] (nantinya menjabat sebagai [[Daftar Panglima Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura|Pangdam Tanjungpura]] dan anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|DPR]]).<ref name=":0" />
 
Setelah berkiprah sebagai instruktur di AKABRI Bagian Darat, Yudomo mengikuti [[Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus|pendidikan komando]] di [[Batujajar, Bandung Barat|Batujajar]]. Ia menyelesaikan pendidikan tersebut setelah beberapa bulan dan selanjutnya ditempatkan sebagai komandan peleton di [[Grup 1/Para Komando|Grup I Kopassandha]] dengan komandan grup [[Wismoyo Arismunandar]]. Yudomo diterjunkan ke [[Timor Timur]] dalam rangka [[Operasi Seroja]]. Yudomo ditugaskan untuk menumpas kelompok [[Fretilin]]. YudomoIa bertugas di Timor Timur selama beberapa tahun hingga akhir tahun 1970-an dan awal tahun 1980-an.<ref name=":0" /> Ia melanjutkan meniti kariernya di lingkungan Kopassandha setelah bertugas di Timor Timur hingga mencapai jabatan perwira pembantu madya administrasi.<ref name=":1">{{Cite news|last=Kusumaputra|first=Robert Adhi|date=15 Oktober 1996|title=Muspida DKI Berdialog dengan Pemuka Agama: Kasus Situbondo Jangan Sampai Terjadi di Jakarta|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18390479|work=Kompas|page=12|access-date=25 Desember 2021|url-access=subscription}}</ref>
 
Usai bertugas di Kopassandha, Yudomo dipindahtugaskan ke lingkungan [[Komando Daerah Militer II/Sriwijaya]] pada tahun 1988, yang wilayahnya meliputi Sumatra Selatan dan sekitarnya. Di kodam tersebut, Yudomo mengemban sejumlah jabatan berbeda, seperti Komandan Distrik Militer Kota Bandar Lampung, Komandan Distrik Militer Kota Palembang, dan Wakil Asisten Operasi [[Komando Daerah Militer II/Sriwijaya]].<ref name=":1" /><ref>{{Cite news|date=16 Agustus 1988|title=Dandim Diminta Berintuisi Intel|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19139673|work=Kompas|page=11|access-date=25 Desember 2021|url-access=subscription}}</ref>
Baris 65:
Yudomo kemudian ditarik dari lingkungan [[Komando Daerah Militer II/Sriwijaya]] dan dipindahkan ke [[Komando Daerah Militer IX/Udayana]]. Di kodam tersebut, Yudomo yang berpangkat letkol kemudian dilantik menjadi Asisten Operasi Komando Pelaksana Operasi Timor Timur pada tanggal 18 Maret 1992.<ref>{{Cite news|last=Baidlawi|first=Masduki|date=14 Maret 1992|title=Yang Tak Tanggap dan Dimahmilkan|url=https://books.google.co.id/books?id=tjhwAAAAMAAJ|work=Antara|access-date=25 Desember 2021}}</ref> Pangkatnya kemudian dinaikkan menjadi kolonel pada tanggal 2 Oktober 1992.<ref>{{Cite news|date=5 Oktober 1992|title=Dili: Pangkolakops Timtim Brigjen TNI Theo Syafei melantik kenaikan pangkat enam perwira menengah di lingkungan Kolakops Timtim|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18700822|work=Kompas|page=13|access-date=25 Desember 2021|url-access=subscription}}</ref>
 
Yudomo dipindahkan ke Jakarta sebagai Asisten Sosial Politik Kepala Staf [[Komando Daerah Militer Jayakarta|Daerah Militer Jayakarta]] di selama beberapa bulan. Setelahnya, ia kembali dipindahkan ke Kodam Udayana sebagai Komandan Resor Militer (Danrem) 162/Wirabhakti pada tanggal 28 Juli 1994.<ref name="Indonesia6">{{Cite journal|last=The Editors|date=Oktober 1995|title=Current Data on the Indonesian Military Elite: September 1, 1993 {{spnd}} September 30, 1995|url=https://ecommons.cornell.edu/handle/1813/54063|journal=Indonesia|volume=60|pages=145}}</ref> Saat menjabat sebagai danrem, Yudomo mengadakan "Minumtemu Kopi Pagi"wicara dengan para wartawan di Ruang Data Korem 162 Wira Bhakti pada tanggal 7 September 1995. Ia mengemukakan perlunya menggugah keberanian masyarakat untuk bicara dan melaporkan segala macam proses pembangunan, termasuk melaporkan oknum ABRI yang melakukan pelanggaran.setempat<ref>{{Cite news|date=11 September 1995|title=Daerah Sekilas: Mataram - Kol. Yudomo Bicara Soal Keterbukaan dan Sikap Kritis di Masyarakat|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18280949|work=Kompas|page=15|access-date=25 Desember 2021|url-access=subscription}}</ref> Selain itu, ia jugadan menerima usulan dari sejumlah tukang ojek yang meminta izin untuk membawa pisau pada malam hari sebagai upaya untuk membela diri mereka sendiri pada malam hari.<ref>{{Cite news|date=7 Oktober 1995|title=Daerah Sekilas: Mataram - Yudomo SHD Masih Memikirkan Permintaan Izin Tukang Ojek Membawa Pisau|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18466514|work=Kompas|page=14|access-date=25 Desember 2021|url-access=subscription}}</ref> Ia mengakhiri masa jabatannya sebagai danrem pada tanggal 14 November 1995 dan digantikan oleh Kolonel Iping Somantri.<ref>{{Cite news|date=15 November 1995|title=Presiden: Jalan Terbuka ke Portugal *21 Pemuda Timtim Minta Suaka di Kedubes Jepang|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18466253|work=Kompas|page=1|access-date=25 Desember 2021|url-access=subscription}}</ref>
 
Usai mengemban tugas sebagai danrem, Yudomo dipindahkan ke kesatuan [[Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat]] sebagai Kepala Staf [[Divisi Infanteri 2/Kostrad|Divisi Infanteri II Kostrad]]. Beberapa bulan berselang setelah pengangkatannya di Kostrad, pada bulan September beredar kabar bahwa Yudomo akan dipromosikan menjadi Kepala Staf [[Garnisun Tetap I/Jakarta|Garnisun Jakarta]].<ref>{{Cite news|date=5 September 1996|title=Pergantian Kepala BIA tidak Ada Kaitan dengan Kerusuhan 27 Juli|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18301067|work=Kompas|page=14|access-date=25 Desember 2021|url-access=subscription}}</ref> Ia akhirnya dilantik sebagai Kepala Staf Garnisun Jakarta pada tanggal 14 November 1996.<ref>{{Cite news|date=15 Oktober 1996|title=Temuan Komnas HAM: Pemerintah Menilai Ada yang Belum Jelas|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18304229|work=Kompas|page=1|access-date=25 Desember 2021|url-access=subscription}}</ref><ref name=":1" /> Selama menjabat sebagai Kepala Staf Garnisun Jakarta, Yudomo memimpin proses pengamanan [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1997|pemilihan umum tahun 1997]].<ref>{{Cite news|date=4 Juni 1997|title=Presiden Berterima Kasih Kepada Prajurit, Pangdam Jaya Jamin Keamanan|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18526789|work=Kompas|page=1|access-date=25 Desember 2021|url-access=subscription}}</ref> Yudomo juga memimpin pengerahan pasukan huru-hara ketika terjadi kerusuhan saat kampanye [[Partai Golongan Karya|Golkar]] di sejumlah wilayah Jakarta, seperti [[Matraman, Jakarta Timur|Matraman]], [[Kramat, Senen, Jakarta Pusat|Kramat]], [[Kebayoran Lama, Jakarta Selatan|Kebayoran Lama]], dan [[Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan|Pondok Pinang]].<ref>{{Cite news|date=19 Mei 1997|title=Kerusuhan Merebak di Wilayah Jakarta|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18447074|work=Kompas|page=1|access-date=25 Desember 2021|url-access=subscription}}</ref> Selain pengamanan pemilu, Yudomo juga mengeluarkan perintah yang melarang prajurit garnisun Jakarta untuk mendatangi tempat hiburan malam seperti [[Disko|diskotek]], [[kelab malam]], dan panti pijat.<ref>{{Cite news|date=25 Juli 1997|title=Komandan Garnisun I Ibu Kota Sutiyoso: Tak Ditolerir, Oknum ABRI Jadi Beking Apa pun|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18320935|work=Kompas|page=3|access-date=25 Desember 2021|url-access=subscription}}</ref>