Penyiksaan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 14:
=== Sebelum penghapusan ===
[[Berkas:Flaying_of_rebels.jpg|jmpl|[[Asyur|Orang Asyur]] [[Pengulitan|menguliti]] tahanan mereka hidup-hidup]]Di sebagian besar masyarakat pada zaman kuno, periode abad pertengahan, dan awal modern, penyiksaan dianggap sebagai praktik yang diterima secara hukum dan moral.{{Sfn|Einolf|2007|p=104}} Terdapat bukti arkeologi terkait penyiksaan di Eropa [[Neolitikum|Neolitik Awal]], sekitar 7.000 tahun yang lalu.{{Sfn|Meyer ''et al.''|2015|p=11217}} Banyak masyarakat yang dulu menggunakan penyiksaan baik sebagai bagian dari proses peradilan maupun sebagai sebuah hukuman, meskipun beberapa otoritas memisahkan sejarah penyiksaan dari sejarah hukuman yang menyakitkan.{{Sfn|Hajjar|2013|p=14}}{{Sfn|Barnes|2017|pp=26–27}} Secara historis, penyiksaan dipandang sebagai cara yang dapat diandalkan untuk memperoleh kebenaran, sebagai hukuman yang sesuai, dan untuk mencegah pelanggaran hukum di masa depan.{{Sfn|Evans|2020|loc=History of Torture}} Penyiksaan diatur secara hukum dengan pembatasan ketat terhadap metode yang diizinkan.{{Sfn|Evans|2020|loc=History of Torture}} Di sebagian besar masyarakat, warga negara dapat disiksa secara hukum hanya dalam keadaan luar biasa untuk kejahatan serius seperti [[Pengkhianatan negara|pengkhianatan]], seringkali hanya jika telah ada beberapa bukti pendukung. Sebaliknya, orang-orang yang bukan warga negara seperti orang asing dan budak umumnya menjadi korban penyiksaan.{{Sfn|Einolf|2007|p=107}}
 
Penyiksaan jarang terjadi di [[Abad Pertengahan Awal|Eropa abad pertengahan awal]], tetapi menjadi lebih umum dipraktekkan antara tahun 1200 dan 1400.{{Sfn|Beam|2020|p=392}} Karena para hakim abad pertengahan menggunakan standar pembuktian yang sangat tinggi, mereka kadang-kadang baru mengizinkan penyiksaan ketika terdapat [[bukti tidak langsung]] yang menunjukkan seseorang melakukan [[Hukuman mati|kejahatan dengan ancaman hukuman mati]]. Hal ini dilakukan jika tidak ada dua saksi mata yang diperlukan sebagai pembuktian untuk menghukum seseorang tanpa adanya pengakuan terdakwa.{{Sfn|Einolf|2007|pp=107–108}}{{Sfn|Hajjar|2013|p=16}} Penyiksaan merupakan proses yang mahal yang hanya digunakan dalam kejahatan yang paling serius.{{Sfn|Beam|2020|pp=398, 405}} Sebagian besar korban penyiksaan adalah pria yang dituduh melakukan pembunuhan, pengkhianatan, atau pencurian.{{Sfn|Beam|2020|p=394}} [[Pengadilan gereja]] abad pertengahan dan [[Inkuisisi]] menggunakan penyiksaan sebagai bagian aturan prosedural yang sama seperti pengadilan sekuler.{{Sfn|Wisnewski|2010|p=34}} [[Kesultanan Utsmaniyah|Kekaisaran Ottoman]] dan [[Qajar Iran]] menggunakan penyiksaan dalam kasus-kasus ketika bukti tidak langsung menunjukkan seseorang telah melakukan kejahatan, meskipun [[Syariat Islam|hukum Islam]] secara tradisional menganggap [[bukti yang diperoleh di bawah penyiksaan]] tidak dapat [[Bukti yang dapat diterima|diterima]].{{Sfn|Einolf|2007|p=108}}
 
=== Penghapusan dan penggunaannya yang berlanjut ===