Kinesiologi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: pranala ke halaman disambiguasi
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5:
 
== Prinsip ==
Prinsip dari kinesiologi adalah gerakan manusia yang efesien, efektif dan aman merupakan gerak yang baik (teknik yang baik). Karena setiap pola gerakan menggunakan energi (tenaga) yang efesien dalam mencapai hasil atau sasaran yang dituju serta terhindar dari cedera. Selain itu, untuk menganalisis gerak yang efesien, efektif dan aman berkaitan dengan analisis tulang dan sendi ([[anatomi]]), sistem otot [[saraf]] ([[fisiologi]]) dari gerakan manusia, dan asas-asas [[hukum]] [[mekanika]] yang dihubungkan dengan gerakan manusia (mekanika). Dalam kinesiologi pendekatan ketiga bidang ilmu (anatomi, fisiologi dan mekanika) dapat memberi jawaban yang tepat bagaimana gerak yang efesien, efektif dan aman (teknik yang balk), mangapa teknik ini terjadi, dan seberapa tingkat kejadiaannya. Kinesiologi merupakan gabungan antara ilmu anatomi, fisiologi dan mekanika.<ref>{{Cite book|last=NUGROHO|first=UNTUNG|date=2018|url=https://books.google.com/books?id=YivpDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA1&dq=kinesiologi+adalah&hl=en|title=Kinesiologi Olahraga Untuk Peningkatan Pendidikan Olahraga|location=Grobogan|publisher=Penerbit CV. SARNU UNTUNG|isbn=978-602-5650-03-1|pages=1|language=id|url-status=live}}</ref>
 
* Gerakan manusia yang efesien, efektif dan aman merupakan gerak yang baik (teknik yang baik). Karena setiap pola gerakan menggunakan energi (tenaga) yang efesien dalam mencapai hasil atau sasaran yang dituju serta terhindar dari cedera.
* Untuk menganalisis gerak yang efesien, efektif dan aman berkaitan dengan analisis tulang dan sendi ([[anatomi]]), sistem otot [[saraf]] ([[fisiologi]]) dari gerakan manusia, dan asas-asas [[hukum]] [[mekanika]] yang dihubungkan dengan gerakan manusia (mekanika).
* Pendekatan ketiga bidang ilmu (anatomi, fisiologi dan mekanika) dapat memberi jawaban yang tepat bagaimana gerak yang efesien, efektif dan aman (teknik yang balk), mangapa teknik ini terjadi, dan seberapa tingkat kejadiaannya.
* Kinesiologi merupakan gabungan antara ilmu anatomi, fisiologi dan mekanika.<ref>{{Cite book|last=NUGROHO|first=UNTUNG|date=2018|url=https://books.google.com/books?id=YivpDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA1&dq=kinesiologi+adalah&hl=en|title=Kinesiologi Olahraga Untuk Peningkatan Pendidikan Olahraga|location=Grobogan|publisher=Penerbit CV. SARNU UNTUNG|isbn=978-602-5650-03-1|pages=1|language=id|url-status=live}}</ref>
 
== Struktur ==
*Struktur Sendikinesiologi ada tiga bagian. Pertama, pada sendi pada bahu (''shoulder joint'') adalah [[sendi]] yang terdiri dari bola dan socket dengan gerakan di sekitar ketiga sumbu. Kepala humerus mengartikulasikan dengan ''fossa glenoid scapula'' membentuk [[sendi]] [[bahu]]. Sendi bahu adalah salah satu sendi yang paling banyak bergerak dalam tubuh dan salah satu yang paling stabil. Pergerakan yang mungkin dapat dilakukan oleh manusia melalui sendi bahu adalah [[fleksi]], [[ekstensi]], [[hiperekstensi]], [[abduksi]], [[adduksi]], [[sirkumduksi]], [[rotasi]] [[lateral]], rotasi medial, [[abduksi horizontal]], [[adduksi horizontal]] dan [[skapsi]]. Kedua,  pada sendi pada siku (elbow joint) adalah kompleks siku terbuat dari tiga [[tulang]], tiga [[ligamen]], dua sendi dan satu kapsul. Artikulasi [[humerus]] dengan [[ulna]] dan [[radius]] umumnya disebut sebagai sendi [[siku]]. Pergerakan yang mungkin dapat dilakukan oleh sendi siku adalah fleksi dan ekstensi. Ketiga, pada sendi bagian bawah mengacu pada bagian tubuh dari pinggul ke jari kaki. Bagian-bagian sendi bagian bawah termasuk didalamnya [[sendi pinggul]], [[lutut]], [[tulang]] [[paha]], pergelangan kaki dan kaki. Pergerakan yang mungkin dapat dilakukan oleh manusia melalui sendi bagian bawah adalah [[inversion]], [[eversion]], [[abduksi]], [[dorsifleksi]], [[pantarfleksi]], [[fleksi]], [[ekstensi]], dan lainnya.<ref>{{Cite journal|last=Sena|first=I Gusti Made Widya|date=2020|title=KINESIOLOGI YOGA ASANAS (KUNCI KEBAHAGIAAN TUBUH, PIKIRAN DAN JIWA)|url=https://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/jyk/article/view/1539|journal=JURNAL YOGA DAN KESEHATAN|language=id|volume=1|issue=1|pages=18|doi=10.25078/jyk.v1i1.1539|issn=2621-0185}}</ref>
* Sendi pada siku (elbow joint) adalah kompleks siku terbuat dari tiga [[tulang]], tiga [[ligamen]], dua sendi dan satu kapsul. Artikulasi [[humerus]] dengan [[ulna]] dan [[radius]] umumnya disebut sebagai sendi [[siku]]. Pergerakan yang mungkin dapat dilakukan oleh sendi siku adalah fleksi dan ekstensi.    
* Sendi bagian bawah mengacu pada bagian tubuh dari pinggul ke jari kaki. Bagian-bagian sendi bagian bawah termasuk didalamnya [[sendi pinggul]], [[lutut]], [[tulang]] [[paha]], pergelangan kaki dan kaki. Pergerakan yang mungkin dapat dilakukan oleh manusia melalui sendi bagian bawah adalah [[inversion]], [[eversion]], [[abduksi]], [[dorsifleksi]], [[pantarfleksi]], [[fleksi]], [[ekstensi]], dan lainnya.<ref>{{Cite journal|last=Sena|first=I Gusti Made Widya|date=2020|title=KINESIOLOGI YOGA ASANAS (KUNCI KEBAHAGIAAN TUBUH, PIKIRAN DAN JIWA)|url=https://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/jyk/article/view/1539|journal=JURNAL YOGA DAN KESEHATAN|language=id|volume=1|issue=1|pages=18|doi=10.25078/jyk.v1i1.1539|issn=2621-0185}}</ref>
 
== Teknik tes ==
Baris 20 ⟶ 14:
 
== Pemeriksaan ==
Dalam kinesiologi urutan pemeriksaan dimulai dari pemeriksaan Kelainan [[Morfologi]] untuk mendeteksi adanya kelainan pada rangka tubuh: pada ''columna vertebralis'': ''scoliosis'', ''hyperlordosis'', ''gibbus'', ''sacralisasi'', ''tropisme'', ''spondilolisthesis'', ''spina bifida''; pada ''thorax'': ''funnel chest, pigeon chest, barrel chest, rickett’s thorax, Harrison’s groove, winged scapula;'' pada pelvis: ''broad pelvis, anterior cleft,''. Kedua, asal [[tipologi]] akan menentukan perbedaan pelaksanaan latihan [[fisik]]. Diteruskan dengan penilaian jelajah gerak [[sendi]] (''range of motion = ROM)'' dan kelenturan sendi ''(flexibility)''. Jelajah gerak dan kelenturan yang terlalu kecil atau terlalu besar, dapat berakibat cedera pada latihan fisik. Setelah itu, dilakukan evaluasi postur menggunakan metode ''New York State Posture Rating Scale''. Pemeriksaan ini menghasilkan penilaian yang menyokong penilaian [[biostatika]]. Penilaian cacat [[muskuloskeletal]] yang dapat menjadi petunjuk kemungkinan terjadinya cedera pada waktu melakukan latihan fisik''.''Pemeriksaan ini juga bisa menggolongkan individu menjadi beberapa kualifikasi fisik sempurna, kurang sempurna dan buruk. Kemudian ditetapkan pusat [[gravitasi]] tubuh metode Waterland Shambes Kesimpulan yang didapat dari penilaian ini adalah tentang tinggi rendahnya pusat gravitasi (pada posisi ''supine''), serta apakah proyeksi pusat gravitasi (pada posisi berdiri) berada tepat di tengah di antara kedua telapak kaki dan berapa besar osilasinya. [[Dinamika]] tinggi rendahnya pusat gravitasi merupakan fungsi sebaran masa tubuh, yang berubah pada latihan fisik. Penetapan ''Somatotipemetoda Heath Carter Atlas Sheldon''. Penetapan somatotipe ini akan memberikan gambaran tentang tipe [[obesitas]] [[ginekoid]] ''(lower body obesity)'' atau [[android]] ''(upper body obesity).'' Tipe ginekoid berkembang dari tipe dominan [[endomorfi]] yang sangat ''injury prone'', sedangkan tipe android yang berkembang dari tipe [[mesomorf]], yang memiliki kemampuan otot yang baik. Kedua asal tipologi akan menentukan perbedaan penatalaksanaan latihan fisik. Evaluasi Kinematic tungkai dan kaki cara lapangan (''Field gait analysis)'' yang terdiri dari metode evaluasi Jejak Langkah (''TreatMat Evaluation)'' dan metode Penilaian.Ada lima ''strong gait determinants'' yakni lamanya fase berdiri tegak ''(single limb stance)'', kecepatan langkah ''(walking velocity),'' [[frekuensi]] langkah ''(cadence),'' panjang langkah ''(step length)'' dan rasio ''pelvic breadth / ankle spread.'' Terakhir adalah evaluasi kinetika ''(Muscle Force'') yang merupakan pemeriksaan kekuatan otot ''(strength)'' dan [[daya tahan]] otot ''(endurance)'' menggunakan [[dynamometer]].<ref>{{Cite journal|last=Sofwanhadi|first=Rio|date=2012|title=Peran kinesiologi dalam prevensi dan manajemen obesitas|url=https://jurnal.ugm.ac.id/jai/article/view/1111|journal=Jurnal Anatomi Indonesia|language=id|volume=1|issue=1|pages=11|issn=1097-8048}}</ref>
 
* Pemeriksaan Kelainan [[Morfologi]] untuk mendeteksi adanya kelainan pada rangka tubuh: pada ''columna vertebralis'': ''scoliosis'', ''hyperlordosis'', ''gibbus'', ''sacralisasi'', ''tropisme'', ''spondilolisthesis'', ''spina bifida''; pada ''thorax'': ''funnel chest, pigeon chest, barrel chest, rickett’s thorax, Harrison’s groove, winged scapula;'' pada pelvis: ''broad pelvis, anterior cleft,''. Kedua, asal [[tipologi]] akan menentukan perbedaan pelaksanaan latihan [[fisik]].
* Penilaian jelajah gerak [[sendi]] (''range of motion = ROM)'' dan kelenturan sendi ''(flexibility)''. Jelajah gerak dan kelenturan yang terlalu kecil atau terlalu besar, dapat berakibat cedera pada latihan fisik.
* Evaluasi Postur,menggunakan metode ''New York State Posture Rating Scale''. Pemeriksaan ini menghasilkan penilaian yang menyokong penilaian [[biostatika]]. Penilaian cacat [[muskuloskeletal]] yang dapat menjadi petunjuk kemungkinan terjadinya cedera pada waktu melakukan latihan fisik''.''Pemeriksaan ini juga bisa menggolongkan individu menjadi beberapa kualifikasi fisik sempurna, kurang sempurna dan buruk.
* Penetapan Pusat [[Gravitasi]] Tubuh metode Waterland Shambes Kesimpulan yang didapat dari penilaian ini adalah tentang tinggi rendahnya pusat gravitasi (pada posisi ''supine''), serta apakah proyeksi pusat gravitasi (pada posisi berdiri) berada tepat di tengah di antara kedua telapak kaki dan berapa besar osilasinya. [[Dinamika]] tinggi rendahnya pusat gravitasi merupakan fungsi sebaran masa tubuh, yang berubah pada latihan fisik.
* Penetapan ''Somatotipemetoda Heath Carter Atlas Sheldon''. Penetapan somatotipe ini akan memberikan gambaran tentang tipe [[obesitas]] [[ginekoid]] ''(lower body obesity)'' atau [[android]] ''(upper body obesity).'' Tipe ginekoid berkembang dari tipe dominan [[endomorfi]] yang sangat ''injury prone'', sedangkan tipe android yang berkembang dari tipe [[mesomorf]], yang memiliki kemampuan otot yang baik. Kedua asal tipologi akan menentukan perbedaan penatalaksanaan latihan fisik.
* Evaluasi Kinematic tungkai dan kaki cara lapangan (''Field gait analysis)''
** Metoda Evaluasi Jejak Langkah (''TreatMat Evaluation).'' Diukur sudut sumbu kaki ''(pternion-akropodion)'' kanan dan kiri, pada posisi berdiri istirahat dan pada posisi berjalan dan berlari.
** Metode Penilaian.Ada lima ''strong gait determinants'' yakni lamanya fase berdiri tegak ''(single limb stance)'', kecepatan langkah ''(walking velocity),'' [[frekuensi]] langkah ''(cadence),'' panjang langkah ''(step length)'' dan rasio ''pelvic breadth / ankle spread.''
* Evaluasi Kinetika ''(Muscle Force''). Pemeriksaan kekuatan otot ''(strength)'' dan [[daya tahan]] otot ''(endurance)'' menggunakan [[dynamometer]].<ref>{{Cite journal|last=Sofwanhadi|first=Rio|date=2012|title=Peran kinesiologi dalam prevensi dan manajemen obesitas|url=https://jurnal.ugm.ac.id/jai/article/view/1111|journal=Jurnal Anatomi Indonesia|language=id|volume=1|issue=1|pages=11|issn=1097-8048}}</ref>
 
== Referensi ==