Diskriminasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 5:
 
== Pengertian ==
Istilah diskriminasi telah dikenal dalam bahasa Inggris ''to discriminate'' sejak awal abad ke-17. Istilah ini berasal dari [[bahasa Latin]] ''discriminat'',<ref>{{cite web|title=Definition of discrimination; Origin|url=https://www.oxfordlearnersdictionaries.com/definition/english/discriminate?q=discriminate|work=Oxford Dictionaries|publisher=Oxford University|accessdate=21 November 2020}}</ref> berakar dari kata ''dis'' (berarti memilah atau memisah) dan ''crimen'' (berarti dibedakan berdasarkan suatu pertimbangan baik-buruk). Sebelum [[Perang Saudara Amerika]] pada abad ke-18, istilah "diskriminasi" hanya digunakan digunakan dalam arti biasa "untuk membedakan".<ref>{{Cite book|last=Rabe|first=Johan|date=2001|url=https://books.google.co.id/books?id=XKPvUWlQ1GwC&pg=PA41&dq=American+Civil+War+term+%22discrimination%22&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiclceB95rtAhUUSX0KHdU_CpsQ6AEwAnoECAUQAg#v=onepage&q=American%20Civil%20War%20term%20%22discrimination%22&f=false|title=Equality, Affirmative Action and Justice|location=|publisher=BoD – Books on Demand|isbn=978-3-8311-2832-7|pages=41|language=en|url-status=live}}</ref> Sejak Perang Saudara Amerika, istilah ''discrimination'' berkembang sebagai kosakata bahasa Inggris untuk menjelaskan tentang perlakuan merugikan terhadap individu yang semata-mata didasarkan pada ras mereka, yang kemudian digeneralisir sebagai keanggotaan dalam [[Kelompok sosial|kelompok]] atau kategori tertentu yang tidak diinginkan secara sosial.<ref>{{Cite book|year=2009|title=Introduction to sociology|location=New York|publisher=[[W. W. Norton & Company]] Inc.|edition=7th|page=324|type=Print}}</ref>
 
Para filsuf dan ahli teori hukum mendefinisikan konsep diskriminasi secara normatif. Di bawah pendekatan normatif ini, diskriminasi didefinisikan sebagai perlakuan, praktik atau kebijakan ''yang merugikanmenimbulkan kerugian terhadap seseorang atau kelompok dan dipaksakan secara tidak adil karena karakteristik kelompok sosial yang dimiliki''.<ref>{{Citation|last=Altman|first=Andrew|title=Discrimination|date=2020|url=https://plato.stanford.edu/archives/sum2020/entries/discrimination/|journal=[[Ensiklopedia Filsafat Stanford]]|editor-last=Zalta|editor-first=Edward N.|edition=Summer 2020|publisher=Metaphysics Research Lab, Stanford University|quote=[A]s a reasonable first approximation, we can say that discrimination consists of acts, practices, or policies that impose a relative disadvantage on persons based on their membership in a salient social group. [...] [W]e can refine the first-approximation account of discrimination and say that the moralized concept of discrimination is properly applied to acts, practices or policies that meet two conditions: a) they wrongfully impose a relative disadvantage or deprivation on persons based on their membership in some salient social group, and b) the wrongfulness rests (in part) on the fact that the imposition of the disadvantage is on account of the group membership of the victims.|access-date=2020-10-13}}</ref> Tarunabh Khaitan berpendapat bahwa diskriminasi adalah tidak adil karena perbuatan itu memperburuk kerugian kelompok sosial tertentu secara substansial, meluas dan terjadi secara terus menerus, dan karena diskriminasi membuat korbannya menderita kerugian karena faktor keanggotaan kelompoknya yang tidak relevan secara normatif. Kedua ciri ini umum ditemukan pada semua tindakan diskriminasi, dan karenanya, melegitimasi pengaturannya oleh negara. Tetapi tidak semua tindakan diskriminatif adalah salah pada tingkat yang sama — terdapat kondisi tertentu dari pemikiran orang yang melakukan diskriminasi yang membuatnya dapat lebih dipersalahkan.<ref>{{Cite book|last=Khaitan|first=Tarunabh|date=2015|url=https://www.worldcat.org/oclc/919009607|title=A theory of discrimination law|location=Oxford, United Kingdom|isbn=978-0-19-174808-0|edition=First edition|pages=184|oclc=919009607|url-status=live}}</ref> Definisi serupa juga diberikan oleh [[Cass Sunstein]], yang berargumen bahwa diskriminasi tidak dapat dibenarkan karena melanggengkan "sistem kasta sosial" dalam masyarakat dengan membuat anggota dari kelompok sosial tertentu menderita berbagai kerugian karena karakteristik berbasis kelompok yang dimilikinya dan yang tidak relevan secara normatif.<ref>{{Cite journal|last=Sunstein|first=Cass|date=1994|title=The Anticaste Principle|url=https://repository.law.umich.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=3289&context=mlr|journal=Michigan Law Review|volume=92|issue=8|pages=2411-2412}}</ref> Sedangkan Benjamin Eidelson menambahkan bahwa diskriminasi adalah hal yang salah karena gagal memperlakukan orang sebagai individu dengan rasa hormat. Menurutnya, memperlakukan orang sebagai individu adalah menghormati dan tidak mencampuri pilihan-pilihan yang dibuat orang tersebut, dan tidak membuat prediksi tentang pilihannya dengan cara yang merendahkanmengurangi otonominya dalam mengambil keputusannya sendiri.<ref>{{Cite book|last=Eidelson|first=Benjamin|date=2013-11-28|url=https://oxford.universitypressscholarship.com/view/10.1093/acprof:oso/9780199664313.001.0001/acprof-9780199664313|title=Philosophical Foundations of Discrimination Law|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-966431-3|editor-last=Hellman|editor-first=Deborah|pages=203-205|doi=10.1093/acprof:oso/9780199664313.001.0001|editor-last2=Moreau|editor-first2=Sophia|url-status=live}}</ref>
 
[[Perserikatan Bangsa-Bangsa|PBB]] telah mengeluarkan pernyataan sikap tentang diskriminasi: "Perilaku diskriminatif memiliki banyak bentuk, tetapi semuanya melibatkan beberapa bentuk pengucilan atau penolakan."<ref>{{Cite web|title=United Nations CyberSchoolBus: What is discrimination?|url=http://cyberschoolbus.un.org/discrim/id_8_ud_print.asp|archive-url=https://web.archive.org/web/20140601211521/http://cyberschoolbus.un.org/discrim/id_8_ud_print.asp|archive-date=2014-06-01|url-status=dead}}</ref> Badan-badan internasional [[Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa]] bekerja untuk membantu mengakhiri diskriminasi di seluruh dunia. Di Indonesia, mengacu pada Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM), pengertian diskriminasi adalah: setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang langsung ataupun tak langsung didasarkan pada perbedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa, keyakinan politik, yang berakibat pengurangan, penyimpangan atau penghapusan pengakuan, pelaksanaan atau penggunaan HAM dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik individual maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya, dan aspek kehidupan sosial lainnya.<ref>[https://www.komnasham.go.id/files/1475231474-uu-nomor-39-tahun-1999-tentang-%24H9FVDS.pdf UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 1999 TENTANG HAK ASASI MANUSIA]. Diakses pada 21 November 2020.</ref>
Baris 13:
== Jenis diskriminasi ==
 
=== Ras ataudan etnis ===
[[Berkas:Anti_Arab_sign_in_Pattaya_Beach_Thailand.jpg|jmpl|Tanda [[Anti-Arabisme|Anti-Arab]] di [[Pattaya|Pantai Pattaya]], [[Thailand]]]]
[[Berkas:37431682_eb5832e644.jpg|kiri|jmpl|Grafiti [[Antisemitisme rasial|antisemit]] di [[Lituania]], yang bertuliskan ''Juden raus'' (bahasa Jerman untuk "''orang Yahudi keluar"'') dan ''Hasse'' (mungkin salah mengeja ''Hass'', bahasa Jerman untuk "''kebencian"'')]]
Baris 22:
 
=== Usia ===
[[Diskriminasi usia|Ageisme]] atau diskriminasi usia adalah diskriminasi dan stereotip berdasarkan usia seseorang.<ref>{{Cite web|title=Definition of Ageism|url=http://oxforddictionaries.com/definition/english/ageism?q=ageism|website=Oxford Dictionaries|publisher=Oxford University Press|access-date=December 4, 2012}}</ref> Pandangan ini merupakan seperangkat keyakinan, norma, dan nilai yang digunakan untuk membenarkan diskriminasi atau subordinasi berdasarkan usia seseorang.<ref name="KirkpatrickKatsiaficas1987">{{Cite book|last=Kirkpatrick|first=George R.|last2=Katsiaficas|first2=George N.|last3=Kirkpatrick|first3=Robert George|last4=Mary Lou Emery|year=1987|url=https://books.google.com/books?id=xdf2QupEaHgC&pg=PA261|title=Introduction to critical sociology|publisher=Ardent Media|isbn=978-0-8290-1595-9|page=261|access-date=January 28, 2011}}</ref> Ageisme paling sering diarahkan pada orang tua, atau remaja dan anak-anak.<ref>Wilkinson J and Ferraro K, "Thirty Years of Ageism Research". In Nelson T (ed). ''Ageism: Stereotyping and Prejudice Against Older Persons''. Massachusetts Institute of Technology, 2002</ref> <nowiki><ref></nowiki>[http://www.youthrights.org/oppressed.php "Young and Oppressed"]. youthrights.org. Retrieved April 11, 2012. {{webarchive |url=https://web.archive.org/web/20110728105250/http://www.youthrights.org/oppressed.php |date=July 28, 2011}}</ref>
 
Diskriminasi usia dalam perekrutan calon karyawan juga terdapat di Amerika Serikat. Joanna Lahey, profesor di The Bush School of Government and Public Service di [[Universitas Texas A&M|Texas A&M]], menemukan bahwa perusahaan-perusahan di sana 40% lebih mungkin untuk mewawancarai pelamar kerja dewasa muda dibandingkan pelamar kerja yang lebih tua.<ref>Lahey, J. (2005) [https://ideas.repec.org/p/crr/issbrf/ib33.html Do Older Workers Face Discrimination?] Boston College. {{webarchive |url=https://web.archive.org/web/20120414230847/https://ideas.repec.org/p/crr/issbrf/ib33.html |date=April 14, 2012}}</ref> Di Eropa, Stijn Baert, Jennifer Norga, Yannick Thuy dan Marieke Van Hecke, para peneliti di [[Universitas Gent|Universitas Ghent]], menemukan rasio yang sebanding di Belgia. Studi mereka menunjukkan bahwa diskriminasi usia dilakukan berdasarkan aktivitas yang dilakukan oleh kandidat yang lebih tua setelah mereka menyelesaikan pendidikan mereka. Di [[Belgia]], orang-orang tua hanya didiskriminasi jika mereka tidak aktif bekerja selama bertahun-tahun atau mempunyai pekerjaan yang tidak relevan.<ref>Baert, S., Norga, J., Thuy, Y., Van Hecke, M. (In press) [http://users.ugent.be/~sbaert/BaertNorgaThuyVanHecke_GettingGreyHairs_JEP.pdf Getting Grey Hairs in the Labour Market: An Alternative Experiment on Age Discrimination] Journal of Economic Psychology.</ref>