Z.A. Maulani: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pangkat kehormatan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis |
||
Baris 35:
Karier Maulani lebih banyak dihabiskan di dunia militer, diawali sebagai Komandan Peleton, Kompi I, Batalyon 145/Sriwijaya. Dia lalu menjadi Panglima Kodam VI Tanjungpura tahun 1988-1991. Dari Kodam Tanjungpura dia kemudian menjabat Sekretaris Jenderal Departemen Transmigrasi pada tahun 1991-1995. Maulani lalu menjadi staf ahli Menristek/[[BPPT]] pada tahun 1995-1998. Selain itu, Z.A. Maulani juga adalah penulis soal [[militer]], intelijen dan gerakan [[Islam]]. Dia juga pernah menjadi aktivis [[Pelajar Islam Indonesia]] (PII). Seusai jabatannya sebagai Kepala Badan Koordinasi Intelijen Negara pada tahun [[1999]], Maulani lebih banyak menganalisis politik dalam negeri. Dalam kehidupan sosial, Dia juga termasuk salah satu pencetus berdirinya Perkumpulan Alumni Pelajar Islam Indonesia dimana dia menjadi Ketua Umum Pertama Pengurus Pusat Perhimpunan Keluarga Besar [[Pelajar Islam Indonesia]] (PII). Dia juga rajin memberikan ceramah dan menjadi narasumber dalam kegiatan sehari harinya.
==Gagal Mengikuti Pendidikan Komando==
Dia meninggalkan seorang istri, enam anak dan 19 cucu.▼
Sebelum menjalani pendidikan komando RPKAD, mereka harus mengikuti seleksi latihan komando terlebih dahulu di Cijantung. Saat itu komandan nya [[Mung Parhadimulyo|Kolonel Inf Mung Parhadimulyo]]. Dijuluki 'si raja tega'. Mung yang langsung memimpin seleksi latihan komando di Hutan Cijantung, Jakarta Timur. Banyak yang berguguran dan terpaksa harus dikembalikan ke kesatuan awal. Salah satunya Letda Inf Z.A. Maulani, lulusan terbaik [[Akademi Militer|Akademi Militer Nasional]] Magelang tahun 1961. Maulani tidak bisa melanjutkan pelatihan prakomando di Batujajar. Total hanya tujuh orang dari gabungan abiruren Akmil 1959 hingga 1961 yang bisa melanjutkan latihan prakomando di Batujajar, Bandung.
==Meninggal Dunia==
▲
== Pranala luar ==
|