Panteisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 38:
Penggunaan istilah "panteisme" pertama kali diketahui dalam bahasa Latin ("pantheismus"<ref name="Taylor3">{{Cite book|last=Taylor|first=Bron|date=2008|url=https://books.google.com/books?id=i4mvAwAAQBAJ&pg=PA1342|title=Encyclopedia of Religion and Nature|publisher=A&C Black|isbn=978-1441122780|pages=1341–1342|access-date=27 July 2017}}</ref>) oleh ahli matematika Inggris Joseph Raphson dalam karyanya ''De Spatio Reali seu Ente Infinito'', yang diterbitkan pada tahun 1697.<ref name="Thomson3">Ann Thomson; Bodies of Thought: Science, Religion, and the Soul in the Early Enlightenment, 2008, page 54.</ref> Raphson membedakan antara "panhylists" ateis (dari akar Yunani ''[[wiktionary:pan-|pan]]'', "semua", dan ''[[wiktionary:hyle|hyle]]'', "materi"), yang percaya bahwa segala sesuatu adalah materi, dan Spinozan "panteis" yang percaya pada "substansi universal tertentu, materi serta kecerdasan, yang membentuk semua hal yang ada dari esensinya sendiri."<ref>{{Cite book|last=Raphson|first=Joseph|year=1697|title=De spatio reali|publisher=Londini|pages=2|language=la}}</ref><ref>{{Cite web|last=Suttle|first=Gary|title=Joseph Raphson: 1648–1715|url=http://naturepantheist.org/raph-son.html|publisher=Pantheist Association for Nature|access-date=7 September 2012}}</ref> Raphson berpendapat bahwa alam semesta tidak dapat diukur dengan kapasitas pemahaman manusia, dan percaya bahwa manusia tidak akan pernah bisa memahaminya.<ref>{{Cite book|last=Koyré|first=Alexander|year=1957|url=https://archive.org/details/fromclosedworldt0000koyr/page/190|title=From the Closed World to the Infinite Universe|location=Baltimore, Md.|publisher=Johns Hopkins Press|isbn=978-0801803475|pages=[https://archive.org/details/fromclosedworldt0000koyr/page/190 190–204]}}</ref> Dalam karyanya, dia merujuk pada panteisme orang Mesir Kuno, Persia, Suriah, Asyur, Yunani, India, dan Kabbalis Yahudi, dan secara khusus pada panteisme Spinoza.<ref name="T Bennet">{{Cite book|last=Bennet|first=T|date=1702|url=https://books.google.com/books?id=zv0vAAAAYAAJ&pg=498|title=The History of the Works of the Learned|publisher=H.Rhodes|pages=498|access-date=28 July 2017}}</ref>
Pada pertengahan abad kedelapan belas, teolog Inggris
=== Abad ke-19 ===
Baris 45:
Karena dilihat sebagai ancaman yang berkembang oleh Vatikan, pada tahun 1864, panteisme secara resmi dikutuk oleh [[Paus Pius IX]] dalam ''[[Syllabus Errorum|Silabus Kesalahan]]''.<ref>{{Cite web|last=Pope BI. Pius IX|date=9 June 1862|title=Syllabus of Errors 1.1|url=http://www.papalencyclicals.net/Pius09/p9syll.htm|website=Papal Encyclicals Online|access-date=28 July 2017}}</ref>
Sebuah surat yang ditulis pada tahun 1886 oleh
{{blockquote|"Agama Mr. Lincoln saya ketahui dengan sangat baik, sehingga tidak ada sedikit pun keraguan tentangnya; dia adalah atau dulunya seorang Teis dan Rasionalis, menyangkal semua yang luar biasa – baik itu inspirasi maupun wahyu supernatural. Pada suatu waktu dalam hidupnya, dia adalah seorang Panteis yang meragukan keabadian jiwa sebagaimana dunia Kristen memahaminya. Dia dulu percaya bahwa jiwa kehilangan identitasnya dan jiwa adalah abadi. Setelah itu, dia memiliki kepercayaan kepada Tuhan, dan ini adalah semua perubahan yang pernah dia alami."<ref name=Letter /><ref name=Lincoln>{{cite news|last=Adams|first=Guy|title='Pantheist' Lincoln would be unelectable today|url=https://www.independent.co.uk/news/world/americas/pantheist-lincoln-would-be-unelectable-today-2269024.html|access-date=5 June 2012|newspaper=The Independent|date=17 April 2011|location=Los Angeles}}</ref>}}'''Perbandingan dengan agama non-Kristen'''
Beberapa teolog abad ke-19 percaya bahwa berbagai agama dan filosofi pra-Kristen adalah panteistik. Mereka menganggap bahwa Panteisme mirip dengan agama Hindu kuno<ref name="Worman3">Worman, J. H., "Pantheism", in ''Cyclopædia of Biblical, Theological, and Ecclesiastical Literature, Volume 1'', John McClintock, James Strong (Eds), Harper & Brothers, 1896, pp 616–624.</ref>{{Refpage|pp. 618}} [[Adwaita Wedanta|Advaita]] (non-dualisme). Ahli bahasa Sansekerta Jerman abad ke-19
Para teolog Eropa abad ke-19 juga menganggap agama Mesir Kuno mengandung unsur panteistik dan menunjuk filsafat Mesir sebagai sumber Panteisme Yunani.<ref name="Worman4">Worman, J. H., "Pantheism", in ''Cyclopædia of Biblical, Theological, and Ecclesiastical Literature, Volume 1'', John McClintock, James Strong (Eds), Harper & Brothers, 1896, pp 616–624.</ref>{{Refpage|pp. 618–620}} Para pemikir Yunani Kuno yang mendukung panteisme antara lain [[Filsafat pra-Sokrates|Presocrates]], seperti [[Herakleitos|Heraclitus]] dan [[Anaximandros|Anaximander]].<ref>{{Cite encyclopedia|last=Thilly|encyclopedia=Encyclopedia of Religion and Ethics, Part 18|editor-first1=James|publisher=Kessinger Publishing|isbn=9780766136953}}</ref> [[Stoikisme|Kaum Stoik]] juga adalah panteis, dimulai dari [[Zeno dari Citium]] hingga raja-filsuf [[Marcus Aurelius]]. Selama Kekaisaran Romawi pra-Kristen, [[Stoikisme]] adalah salah satu dari tiga aliran filsafat yang dominan, bersama dengan [[Epikureanisme|Epicureanisme]] dan [[Neoplatonisme]].<ref>{{Cite book|last=Armstrong|first=AH|year=1967|title=The Cambridge History of Later Greek and Early Medieval Philosophy|publisher=Cambridge University Press|isbn=978052104-0549|pages=57, 60, 161, 186, 222}}</ref><ref>{{Cite book|last=McLynn|first=Frank|year=2010|title=Marcus Aurelius: A Life|publisher=Da Capo Press|isbn=9780306819162|pages=232}}</ref> [[Taoisme]] awal [[Lao Zi|Laozi]] dan [[Zhuangzi]] juga terkadang dianggap panteistik meskipun lebih mirip dengan [[Panenteisme|Panentheisme]].<ref name="ReferenceA">Paul Harrison, ''Elements of Pantheism'', 1999.</ref>
[[Cheondogyo|Cheondoisme]], yang muncul pada Dinasti [[Dinasti Joseon|Joseon]] Korea, dan [[
=== Abad ke-20 ===
|