Ahmad Sukendro: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi ''''Ahmad Sukendro''' ({{lahirmati||16|11|1923||11|5|1984}})<ref name="minews">https://www.minews.id/headline/brigjen-ahmad-sukendro-lolos-dari-pki-lalu-masuk-penjara-ala-soeharto</ref> adalah seorang jenderal intelijen di Angkatan Darat Indonesia. Lahir di Banyumas, ia dikenal sebagai tangan kanan Jenderal AH Nasution. Sukendro pernah menjabat sebagai Kepala Intelijen Markas Besar Angkatan Darat. Karir militernya dimulai di zaman pendudukan Jepang, ia...'
Tag: pranala ke halaman disambiguasi
 
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
Pada 1957, saat meletus pemberontakan PRRI dan Permesta, Sukendro atas perintah Nasution, menggelar operasi intelijen. Orang-orangnya masuk ke daerah dan berhasil meredam emosi para segelintir perwira yang tak puas dengan Presiden Soekarno. Di saat yang lain, ketika menjadi kepala intelijen, Sukendro terlibat skandal penyelundupan di [[Tanjung Priok]].<ref name="tempo"/>
 
Antara tahun 1964 hingga 1966, Sukendro menjabat dua posisi menteri sekaligus, yakni Menteri Negara pada Presidium [[Kabinet Dwikora]] serta [[Menteri Transmigrasi dan KoperasiKooperasi]] Presidium Kabinet Dwikora.<ref name="minews"/>
 
Dalam dokumen laporan CIA yang sudah dibuka ke publik, nama Sukendro dimasukkan dalam kelompok ''brain trust'' atau pemikir bersama-sama dengan Mayjen [[Suprapto]], Mayjen [[MT Haryono]], dan Mayjen [[S Parman]]. Tiga nama tersebut termasuk orang-orang yang diculik dan dibunuh kelompok [[G30S]] di [[Lubang Buaya]]. Sukendro selamat karena namanya dicoret atas alasan teknis, sebab pada saat itu, Sukendro sedang berada di [[Beijing]], [[Tiongkok]] mewakili Pemerintah RI dalam rangka perayaan Hari Kelahiran Tiongkok.