Ugamo Malim: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Kris Simbolon memindahkan halaman Parmalim ke Ugamo Malim dengan menimpa pengalihan lama: nama yang benar/ parmalim itu sebutan bagi penghayatnya, analogikan dengan istilah "Islam" dan "Muslim" Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 1:
{{Aliran kepercayaan di Indonesia}}
'''Ugamo Malim''' ([[bahasa Indonesia]]: '''Kepercayaan Malim''') adalah sebuah aliran kepercayaan yang berasal dari masyarakat Batak. Para penghayat aliran kepercayaan ini disebut sebagai seorang '''Parmalim'''. Parmalim sebagian besar tersebar di [[Sumatra Utara]], terutama di kawasan sekeliling Danau Toba, seperti [[Kabupaten Samosir|Samosir]], [[Kabupaten Tapanuli Utara|Tapanuli Utara]], [[Kabupaten Toba|Toba]], [[Kabupaten Humbang Hasundutan|Humbang Hasundutan]], dan [[Kabupaten Simalungun|Simalungun]]. Ugamo Malim juga menyebar di daerah dengan populasi Batak lainnya, seperti di [[Kabupaten Tapanuli Tengah|Tapanuli Tengah]], [[Kabupaten Tapanuli Selatan|Tapanuli Selatan]], [[Kabupaten Dairi|Dairi]], dan [[Kabupaten Pakpak Bharat|Pakpak Bharat]]. Para Parmalim meyakini satu [[Tuhan]] sebagai pencipta [[alam semesta]], disebut sebagai Mulajadi Nabolon (bahasa Indonesia: Sang Awal Penjadi Yang Agung).
Ugamo Malim merupakan kelanjutan sistem religi kuno yang telah lebih dahulu dianut oleh masyarakat [[Batak]] jauh sebelum masuknya agama [[Protestanisme|Protestan]], [[Islam]], dan [[Katolik]]. Sistem religi kuno tersebut melekat dalam tata kehidupan masyarakatnya tanpa label "agama" layaknya agama-agama terorganisasi lainnya di dunia.
Munculnya proses revitalisai Ugamo Malim, pada masa kepemimpinan Raja Sisingamangaraja XII tidak terlepas dari konteks sosial, ekonomi, dan politik yang sedang bergejolak. Melihat besarnya pengaruh agama dan budaya dari luar yang mengguncang pada saat itu, Raja Sisingamangaraja mengambil langkah menyelamatkan sistem religi Batak dengan cara pelembagaan kembali dan diberi nama Ugamo Malim. Kemudian beliau mengajarkannya kepada para murid-murid, yang kelak mengumpulkan sisa-sisa orang Batak yang kukuh meyembah Mulajadinabolon meneruskan kepercayaan leluhurnya. ▼
▲Munculnya proses
== Pengertian ==
|