Revisi per 19 Agustus 2022 00.31 sunting Haikal FK 1705 (bicara \| kontrib) Pengecualian blokir IP, Peninjau, Pengembali revisi 8.777 suntingan →Lihat pula ← Revisi sebelumnya		Revisi per 19 Agustus 2022 15.54 sunting balikkan Blackman Jr. (bicara \| kontrib) 13.162 suntingan Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Revisi selanjutnya →
Baris 1: [[Berkas:Redjang Country.JPG\|jmpl\|''Redjang Country'' atau Negeri Rejang adalah istilah untuk Tanah Rejang yang dipakai oleh M.A. Jaspan dalam karyanya yang berjudul ''Folk Literature of South Sumatra, Redjang Ka-Ga-Nga Texts''. Karangan tersebut membahas mengenai [[Aksara Kaganga]].]] '''Tanah Rejang''' ({{lang-rej\|''Tanêak Jang''}};, {{lang\|rej\|''Tanêah Hêjang''}}) adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan daerah kediaman dan daerah persebaran [[suku Rejang]] serta pengaruh teritorial dan budaya mereka, termasuk di dalamnya ''[[luak (Rejang)\|luak]]'' dan ''[[Ulau Bioa]]''. Pada masa sekarang, wilayah Tanah Rejang berada di wilayah administrasi [[Provinsi Bengkulu]] dan [[Provinsi Sumatra Selatan]].{{sfn\|Siddik\|1980\|pp=17}} Tanah Rejang di wilayah administrasi Provinsi Bengkulu lebih luas dibanding dengan yang berada di wilayah administrasi Provinsi Sumatra Selatan. Dalam buku ''The History of Sumatra'' karya [[William Marsden]], seorang sekretaris dari Presiden [[Benteng Marlborough]], Tanah Rejang disebut sebagai ''Redjang Country'' yang secara harafiah bermakna Negeri Rejang.{{sfn\|Marsden\|1783\|pp=40, 207}} Istilah yang sama dipergunakan oleh M.A. Jaspan yang meneliti teks [[Aksara Kaganga\|Rikung]]. Ia menyebut bahwa suku bangsa Rejang mendiami wilayah atau tanah yang disebut ''Redjang Country'' (Negeri Rejang).

Tanah Rejang: Perbedaan antara revisi