Tetragrammaton: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kuduskanlah (bicara | kontrib) Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Kuduskanlah (bicara | kontrib) Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 99:
Pada 29 Juni 2008, [[Takhta Suci]] bereaksi terhadap masih adanya praktik pelafalan nama Allah, dalam [[liturgi]] Katolik, yang direpresentasikan dengan tetragrammaton tersebut. Sebagai contoh dari vokalisasi tersebut adalah "Yahweh" dan "Yehovah". Umat Kristiani awal dikatakannya mengikuti contoh dari [[Septuaginta]] yakni menggantikan nama Allah tersebut dengan "Tuhan" (''Lord''), suatu praktik dengan implikasi [[teologi]]s yang penting bagi mereka atas penggunaan nama "Tuhan" untuk merujuk pada [[Yesus]], sebagaimana tertulis dalam [[Filipi 2]]:9-11 dan naskah Perjanjian Baru lainnya. Oleh karena itu diarahkan bahwa "dalam perayaan liturgi, dalam nyanyian dan doa, nama Allah dalam bentuk ''tetragrammaton'' YHWH tidaklah untuk digunakan atau dilafalkan"; dan terjemahan teks [[Alkitab Katolik|Kitab Suci]] untuk penggunaan liturgis harus mengikuti praktik Septuaginta Yunani dan Vulgata Latin, mengganti nama [[Illahi]] tersebut dengan "Tuhan" (''the Lord''), atau "Allah" (''God'') dalam beberapa konteks tertentu.<ref>{{en}} {{cite web |url=http://www.liturgyoffice.org.uk/Documents/Name_CDW.pdf |title=Letter of the Congregation for Divine Worship and the Discipline of the Sacraments (PDF) |format=PDF |accessdate=2014-05-15 |archive-date=2011-01-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110112234138/http://www.liturgyoffice.org.uk/Documents/Name_CDW.pdf |dead-url=yes }}</ref> [[Konferensi Uskup Katolik Amerika Serikat]] (USCCB) menyambut baik instruksi ini, dan menambahkan bahwa hal tersebut "memberikan juga suatu kesempatan untuk menjadi katekese bagi umat beriman sebagai suatu dorongan untuk menunjukkan penghormatan pada Nama Allah dalam kehidupan sehari-hari, dengan menekankan kekuatan bahasa sebagai suatu tindakan devosi dan penyembahan".<ref>{{en}} {{cite web |url=http://www.ewtn.com/library/CURIA/cdwtetragram.pdf |title=United States Conference of Catholic Bishops Committee on Divine Worship (PDF) |format=PDF |accessdate=2014-05-15 |archive-date=2014-11-25 |archive-url=https://web.archive.org/web/20141125032003/http://www.ewtn.com/library/CURIA/cdwtetragram.pdf |dead-url=yes }}</ref>
==
Kata "Ehye" atau "Ahya" dalam bahasa arab berarti "AKU ADA" adalah nama Tuhan [[Bani Israil]] yang diperkenalkan Allah langsung kepada [[Nabi Musa]] dalam Bahasa Ibrani dengan kata "Ehye" dalam kalimat "''ehye asher ehyeh''" yang dalam bahasa Inggris diterjemahkan menjadi "I AM WHO I AM" dan dalam bahasa [[Arab]] menjadi "INNANI ANA" dan dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi "AKU ADA ADALAH AKU ADA".
|