Siagian: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kris Simbolon (bicara | kontrib)
Bijaknya tokoh bermarga Pardosi, disertakan di halaman marga Pardosi.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k clean up & improve
Baris 44:
<!-- Asal -->
 
| suku = [[Suku Toba|TobaBatak]]
| sub-suku = [[Suku Batak Toba|Batak HolbungToba]]
| kampungetnis = [[Balige, Toba|Kec.= Balige]]
| kawasankampung = [[Balige, Toba|Kec. Balige]] <br> [[Habinsaran, Toba|Kec. Habinsaran]] <br> [[Nassau,Kabupaten Toba|Kec. Nassau]]<br> [[Pintu Pohan Meranti, Toba|Kec. Pintu Pohan Meranti]] <br> [[Silaen, Toba|Kec. Silaen]]
| kawasan = [[Balige, Toba|Balige]], [[Kabupaten Toba|Toba]] <br> [[Habinsaran, Toba|Habinsaran]], [[Kabupaten Toba|Toba]] <br> [[Nassau, Toba|Nassau]], [[Kabupaten Toba|Toba]] <br> [[Pintu Pohan Meranti, Toba|Pintu Pohan Meranti]], [[Kabupaten Toba|Toba]] <br> [[Silaen, Toba|Balige]], [[Kabupaten Toba|Silaen]]
 
| tugu = [[Bonan Dolok III, Balige, Toba|Sihobuk, Bonan Dolok III]], [[Balige, Toba|Balige]], [[Kabupaten Toba]] <br> {{coord|2.3240947290195573|99.12662781157972}}
| monumen =
| tambak =
| paguyuban =
| pemimpin =
 
}}
 
'''Siagian''' (''[[surat Batak]]'': {{Btk|ᯘᯪᯀᯎᯪᯀᯉ᯲}}) adalah salah satu [[Daftar marga Suku Batak|marga Batak]] [[Suku Batak Toba|Toba]]. Siagian adalah marga yang dipakai oleh sebagian keturunan Raja Siagian hingga saat ini. Marga Siagian berasal dari daerah [[Balige, Toba|Balige]], [[Kabupaten Toba]]. Di desa [[Bonan Dolok III, Balige, Toba|Sihobuk, Bonan Dolok III]], Balige juga terdapat tugu persatuan marga Siagian yang diresmikan pada tahun 2013 oleh [[Daftar Gubernur Sumatra Utara|Gubernur]] [[Sumatra Utara]], [[Gatot Pujo Nugroho]]<ref>http://www.globalsumut.com/2013/07/gubsu-h-gatot-pujo-nugroho-resmikan.html</ref>.
 
== Etimologi ==
Nama Siagian dalam [[Bahasa Batak Toba]] secara harfiah merujuk kepada kata ''si'' dan ''anggian'' yang memiliki arti sebagai seorang anak bungsu. Hal tersebut mengacu kepada:
 
Nama Siagian dalam [[Bahasa Batak Toba]] secara harfiah merujuk kepada kata ''si'' dan ''anggian'' yang memiliki arti sebagai seorang anak bungsu Hal tersebut mengacu kepada:
* Kata ''si'' dalam Bahasa Batak Toba merupakan [[prefiks]] yang dipakai sebagai penunjuk nama,
* Kata ''anggian'' dalam Bahasa Batak Toba memiliki arti sebagai lebih muda di antara yang bersaudara atau anak bungsu.
 
Namun dalam kenyataannya Raja Siagian bukanlah anak bungsu dari Tuan Dibangarna. Menurut kisah yang diceritakan turun-temurun dari keturunan Tuan Dibangarna, Raja Siagian sebenarnya adalah anak bungsu Tuan Dibangarna dari istri pertama. Kemudian Tuan Dibangarna menikah lagi dengan seorang wanitaperempuan boru [[Pasaribu, yang kediamannya harus dicapai dengan menyeberangi sungai (manaripari sunge, taripar),]] dan melahirkan anak yang kemudian diberi nama Sianipar. [[Sianipar|Raja Sianipar]] lahir setelah ketiga abangnya, [[Panjaitan|Raja Panjaitan]], [[Silitonga|Raja Silitonga]], dan Raja Siagian telah dewasa.
 
== Tarombo ==
{{main|Tarombo Batak}}
 
BerikutTerdapat merupakanbeberapa versi ''tarombo'' (silsilah) keturunan Raja Siagian, (Catatan:berikut terdapat banyak versimerupakan ''tarombo. Salah satu'' yang paling otentikumum adalahditerima Taromboketurunan Raja Siagian yang disusun 7 Panungganei dan disahkan Kepala Negeri Huta Gurgur pada tahun 1956, lebih pas dibandingkan dengan tarombo yang digambarkan di bawah ini) :
 
<center>
Baris 91 ⟶ 98:
{{chart| | | MANGANJU | |PATUALAS | |MARDONGAN | |BUALBUAL | |DIALAMAN |MANGANJU=Raja Manganju |PATUALAS=Raja Patualas |MARDONGAN=[[Pardosi|Raja Mardongan <br> ('''Pardosi''')]] |BUALBUAL=Raja Bualbual |DIALAMAN=Raja Dialaman}}
{{chart/end}}</center>
 
 
</center>
 
Baris 99 ⟶ 104:
Dalam perkembangannya, Keturunan Raja Siagian mengklasifikasikan diri ke dalam dua kelompok dan satu sub-marga:
* '''Papaga Lote'''
* '''Pandean Duri''' (sebagian menggunakan marga '''[[Pardosi|Pardosi]])'''
* '''[[Pardosi|Marga Pardosi]]'''
 
Menurut kisah yang diceritakan turun-temurun dari keturunan Raja Siagian, cicit Pandean Duri yang bernama Raja Mardongan mengalami konflik dengan saudara-saudaranya yang menyebabkan Raja Mardongan pergi meninggalkan kampung Halamannya di [[Balige, Toba Samosir|Balige]] dan menetap di [[Habinsaran, Toba Samosir|wilayah Habinsaran]], akibat kekesalan terhadap saudaranya, keturunan Raja Mardongan tidak menggunakan marga Siagian, melainkan marga [[Pardosi]].
 
== Kekerabatan ==
{{main|Dalihan Na Tolu}}
 
Keturunan Raja Siagian memiliki hubungan erat dengan marga-marga keturunan [[Tuan Dibangarna]] lainnya; keempat marga tersebut ([[Panjaitan]], [[Silitonga]], Siagian, dan [[Sianipar]]) memegang teguh ikatan persaudaraan untuk tidak menikah antar satu dengan yang lain. Namun di beberapa daerah seperti [[Balige, Toba|Balige]], ditemukan juga praktik dimana marga Siagian telah saling menikah dengan marga turunan Tuan Dibangarna lainnya dikarenakan keterbatasan marga-marga asing yang mendiami wilayah tersebut. Namun dewasa ini, praktik pernikahan antar sesama marga turunan Tuan Dibangarna tersebut sudah mulai ditinggalkan dan dianggap [[Tabu|tabu]].

Dikarenakan Raja Siagian merupakan anak ketiga dari Tuan Dibangarna, maka seluruh marga Siagian dianggap lebih muda oleh marga Panjaitan dan Silitonga, dan juga dituakan oleh marga Sianipar. Oleh sebab itu setiap keturunan dari marga Siagian harus memanggil abang/kakak ketika bertemu dengan marga Panjaitan dan Silitonga dan memanggil adik ketika bertemu dengan marga Sianipar tanpa memperhatikan usia.
 
Raja Siagian menikah dengan [[Sibarani|br. Sibarani]], oleh sebab itu ''Hulahula (mataniari binsar)'' dari seluruh marga Siagian adalah marga Sibarani.
 
=== Padan ===
Keturunan Raja Siagian yang terkhusus berasal dari kelompok Pandean Duri keturunan Raja Situtu (Siagian Huta Gurgur) memiliki ikatan [[Padan]] (ikrar janji) dengan marga [[Marpaung]]. Bagi keturunan Siagian Huta Gurgur memegang teguh padan dengan tidak menikah dengan marga Marpaung. Padan diantara Keturunan Raja Marpaung dikarenakan peperangan di zaman dahulu antara sesama marga yang mengakibatkan Keturunan Raja Marpaung mendapatkan pertolongan dari Keturunan Raja Siagian dari kelompok Pandean Duri keturunan Raja Situtu (Siagian Huta Gurgur).
 
Keturunan Raja Siagian yang terkhusus berasal dari kelompok Pandean Duri keturunan Raja Situtu (Siagian Huta Gurgur) memiliki ikatan [[Padan]] (ikrar janji) dengan marga [[Marpaung]]. Bagi keturunan Siagian Huta Gurgur memegang teguh padan dengan tidak menikah dengan marga Marpaung.
Padan diantara Keturunan Raja Marpaung dikarenakan peperangan dijaman dahulu antara sesama marga yang mengakibatkan Keturunan Raja Marpaung mendapatkan pertolongan dari Keturunan Raja Siagian dari kelompok Pandean Duri keturunan Raja Situtu (Siagian Huta Gurgur).
 
== Tokoh Marga Siagian ==
Beberapa tokoh bermarga SiagiaSiagian
 
Beberapa tokoh bermarga Siagia
{{Div col|3}}
* [[Azis Jamrud|Azis Jamrud Siagian]]
Baris 135 ⟶ 138:
* [[Welly Siagian]]
{{Div col end}}
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Sumber ==
 
*{{citation|last=Hutagalung|first=W.M.|title=Pustaha Batak Tarombo dohot Turiturian ni Bangso Batak|year=1991|pp=229-230|}}
*{{citation|last1=Siahaan|first1=Amanihut N.|last2=Pardede|first2=H.|title=Sejarah perkembangan Marga - Marga Batak|year=1957|}}
 
== Pranala luar ==
 
* [http://batak.web.id/Forumumum/topik/tarombo-raja-siagian-silsilah-siagian/ Tarombo Raja Siagian (silsilah Siagian)]