Tetragrammaton: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kuduskanlah (bicara | kontrib) Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi |
Kuduskanlah (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 102:
Tetragrammaton, empat huruf mati/ konsonan '''YHWH''' dalam Taurat/ Torah, menurut [[Islam]] bukanlah nama tuhan yang sebenarnya, melainkan hanya sebatas gelar/sebutan yang 'dinamakan'. Ini adalah sebutan yang 'dinamakan' dalam bentuk orang ketiga tunggal untuk Tuhan yang mengatakan: Ahayah Asher Ahayah, atau Ahayah, kepada [[Nabi Musa]] di [[Horeb]]/Thuwa (lihat: Keluaran 3:1,13-15).
{{Cquote | Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.<br>[Keluaran 3:1] }}
Ahayah Asher Ahayah = Aku Adalah Aku.
Baris 109 ⟶ 113:
'''YHWH''' = Ya-HuWa-Hu = Dia Adalah Dia, yaitu Dia yang mengatakan ''Aku Adalah Aku'' kepada Nabi Musa.
Dari berbagai teori vokalisasi YHWH, misal: ''Yehowah'', ''Yehowih'', ''Yahowah'', ''Yahowih'', ''Yehwah'', ''Yehwih'', ''Yehweh'', ''Yahweh'', ''dst'', '''Yahuwah'''/'''Yaa Huwa''' adalah pengucapan yang paling mendekati makna sebenarnya dari tetragrammaton/ empat huruf mati/ konsonan YHWH. Apalagi YHWH itu adalah Tuhan yang Datang ("Berasal") dari [[Arab]] (lihat Ulangan 33:2; Habakuk 3:3)
{{Cquote | Berkatalah ia: "TUHAN datang dari Sinai dan terbit kepada mereka dari Seir; Ia tampak bersinar dari pegunungan Paran dan datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus; di sebelah kanan-Nya tampak kepada mereka api yang menyala.<br>[Ulangan 33:2]}} {{Cquote | Allah datang dari negeri Téman dan Yang Mahakudus dari pegunungan Paran. Sela Keagungan-Nya menutupi segenap langit, dan bumi pun penuh dengan pujian kepada-Nya. <br> [Habakuk 3:3]}} maka sangat dekat dengan kata dalam bahasa Arab HUWA (DIA); dimana Musa pun sudah selama 40 tahun menggunakan [[bahasa Arab]] saat itu, yaitu sejak menjadi menantu orang Arab di [[Midian]]/[[Madyan]]. Saat itulah Musa mengenal Tuhan dengan nama ''Ahayah Asher Ahayah'', yang dalam perkembangan selanjutnya nama itu disebut dalam bentuk orang ketiga tunggal, yaitu '''Yahuwah'''. Dari ''Aku'' menjadi ''Dia''. Akan tetapi mengingat nama YHWH adalah merujuk ke pribadi lain, yaitu nama sebagai sebutan dalam bentuk orang ketiga tunggal/ tidak murni sebagai nama diri, bukan sebagai nama yang independen, maka saat menyebut YHWH (Dia Adalah Dia) tidak berarti pasti tertuju pada Tuhan. Ini semua tergantung dari siapa yang dimaksud dengan "Dia".
|