Pertempuran Medan Area: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kris Simbolon (bicara | kontrib)
k Kutacane sekitarnya, masih bagian Aceh.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
“ Sejumlah kecil pasukan Belanda akan mendarat di Kutaraja, dari Oktober hingga awal November, tetapi mundur ke Medan karena suasana semakin tidak bersahabat. “ Lihat Bersiap di en.wikipedia, kutipan dari Ricklefs (1991), page 220. Pasukan Belanda tidak jadi ke Kutaraja, situasi tidak bersahabat waktu itu, oleh karena itu mereka mundur ke Medan. Oleh karena itu pada Perang Cumbok, terjadi peperangan sipil tanpa campur ikut tangan pihak Kolonial Belanda. Belanda menguasai semua Wilayah Sum...
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 45:
Dalam proses sejarah selanjutnya, Komando Laskar Rakyat kemudian berubah menjadi BKR (Badan Keamanan Rakyat) yang merupakan tentara resmi pemerintah, di mana Djamin Ginting ditetapkan sebagai Komandan Pasukan Teras bersama-sama Nelang Sembiring dan Bom Ginting dan anggota lain seperti: Selamat Ginting, Nahud Bangun, Rimrim Ginting, Kapiten Purba, [[Tampak Sebayang]] dan lain-lain.
 
Pada umumnya, yang menjadi anggota BKR ini adalah para bekas anggota Gyugun atau Heiho dan berisan-barisan bentukan Jepang. [[Djamin Ginting]] merupakan bekas komandan pleton Gyugun yang ditunjuk menjadi Komandan Batalyon [[Badan Keamanan Rakyat|BKR]] Tanah Karo. Untuk melanjutkan perjuangan di Medan, maka pada bulan [[Agustus]] 1946 dibentuk Komando Resimen [[Laskar Rakyat]] Medan Area. Komando resimen ini terus mengadakan serangan terhadap [[Sekutu]] di wilayah Medan. Hampir di seluruh wilayah Sumatra terjadi perlawanan rakyat terhadap [[Jepang]], Sekutu, dan [[Belanda]]. Pertempuran itu terjadi di beberapa wilayah kawasan [[Berastagi, Karo|Berastagi]], [[Kota Padang|Padang]], [[Kabupaten Aceh Tenggara|Aceh]], dan [[Bukit Tinggi]].
 
== Referensi ==