Mohammad Sjafei: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ferichandrap (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ferichandrap (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 28:
 
=== Latar belakang ===
Terdapat berbagai sumber berbeda yang berbicara mengenai tempat dan tanggal lahir Engku Mohammad Syafei. Mengutip Suryadi Sunuri sebagaimana catatan dari beberapa sumber, Engku Mohammad Syafei lahir di [[Ketapang (kota)|Ketapang]], [[Kalimantan Barat]] pada tahun 1893. Beberapa sumber lainnya di dalam tulisan itu menyebut bahwa tahun kelahirannya adalah 1896<ref>Lihat tulisan Suryadi Sunuri di tulisannya berjudul ''Minang Saisuak #194 – Intelektual Minang: Ibrahim Gelar Mara Soetan'' di <nowiki>https://niadilova.wordpress.com/2014/10/20/minang-saisuak-194-intelektual-minang-ibrahim-gelar-mara-soetan/</nowiki> Tulisan ini juga muncul di rubrik Minang Saisuak, Koran Singgalang hari Minggu, 19 Oktober 2014.</ref>. AA Navis menyebutkan bahwa Engku Mohammad Syafei lahir pada tanggal 31 Oktober 1893<ref>Keterangan ini sulit diterima mengingat ibu kandung Engku Mohammad Syafei adalah seorang yang buta huruf seperti kebanyakan orang Indonesia di awal Abad ke 20 M. AA Navis menyebut bahwa bisa saja tanggal yang digunakan Engku Mohammad Syafei adalah tanggal yang sama dia diangkat anak oleh Inyiak Ibrahim Marah Sutan dan Anduang Chalidjah, karena “Sjafei gemar memakai tanggal-tanggal atau angka yang berhubungan dengan sejarahnya. Bahkan, nomor mobilnya pun diberi angka demikian”. Lihat AA Navis. ''Filsafat Dan Strategi Pendidikan M. Sjafei: Ruang Pendidik INS Kayutanam''. Jakarta: Grasindo, hlmn. </ref>. Sedangkan Audrey R. Kahin menyebut bahwa Engku Mohammad Syafei adalah guru kelahiran Kalimantan Barat pada tahun 1893<ref>Lihat Kahin, Audrey. R. ''Dari Pemberontakan ke Integrasi: Sumatra Barat dan Politik Indonesia, 1926-1998''. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, hlmn. 113.</ref>. Syafiah, ibu kandung dari Engku Mohammad Syafei tidak memperkirakan hari dan tanggal kelahiran Engku Mohammad Syafei. Namun, dari keterangan dari Syafiah dan sanak saudaranya, Engku Ibrahim Marah Sutan mengambil tahun 1893 sebagai tahun kelahiran Engku Mohammad Syafei<ref>Lihat Ajisman. ''Dinamika Perkembangan INS Kayutanam 1926-1998''. Padangname=":2" BPSNT Padang  Ekspress. 2012. hlmn 24.</ref>. Walau pun terdapat banyak perbedaan mengenai tanggal dan tahun kelahiran Engku Mohammad Syafei, namun sumber-sumber yang berbeda ini menyebutkan bahwa tempat kelahiran beliau adalah di [[Ketapang (kota)|Ketapang]], [[Kalimantan Barat]].
 
=== Keluarga ===
Baris 91:
[[Berkas:03 muhammadsjafei.jpg|jmpl|Sjafei sebagai Menteri Pengadjaran]]Setelah kemerdekaan, Engku Mohammad Syafei ikut aktif dalam membangun Republik Indonesia. Di masa awal kemerdekaan, Engku Mohammad Syafei diangkat sebagai [[Residen Sumatra Barat|Residen Sumatera Barat]]. Jabatan ini tidak lama dipegang, segera pada Oktober 1945 Engku Mohammad Syafei memilih mengundurkan diri. Sepanjang 12 Maret 1946 hingga 2 Oktober 1946, Engku Mohammad Syafei diminta mengurusi bidang pendidikan dengan menjadi [[Daftar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia|Menteri Pengajaran Indonesia]] pada [[Kabinet Sjahrir II]] menggantikan [[Todung Sutan Gunung Mulia]]<ref>Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto, Sejarah Nasional Indonesia: Jaman Jepang dan Jaman Republik Indonesia, Balai Pustaka</ref>. Pada Pemilu 1955, Engku Mohammad Syafei ikut terjun berpolitik, namun tidak terpilih menjadi anggota parlemen karena kekurangan suara.
 
Pada peristiwa pergolakan daerah [[Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia|Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)]] yang berlangsung dari 1958-1961, situasi dan kondisi memaksa Engku Mohammad Syafei untuk bergabung dengan gerakan ini dengan menjadi Menteri Pendidikan dan Kesehatan PRRI<ref name=":2" /><ref>{{Cite journal|last=van der Kroef|first=Justus M.|date=1957|title=Instability in Indonesia|url=https://www.jstor.org/stable/3024060|journal=Far Eastern Survey|volume=26|issue=4|pages=49–62|doi=10.2307/3024060|issn=0362-8949}}</ref>. Walau pun perang hanya berlangsung selama tiga tahun, namun kegiatan belajar di sekolah INS Kayutanam terlantar cukup lama. Selama masa perang saudara itu, kampus INS Kayutanam mengalami kerusakan yang cukup parah. Pada tahun 1968, Engku Mohammad Syafei kembali ke [[Kayu Tanam, 2x11 Kayu Tanam, Padang Pariaman|Kayutanam]] untuk membangun [[INS Kayutanam|INS]] yang terlantar akibat perang. Selain membangun dunia pendidikan melalui [[INS Kayutanam]], Engku Mohammad Syafei juga turut membantu pendirian Sekolah Tinggi Hukum Pancasila di [[Kota Padang|Padang]], yang kemudian hari menjadi [[Fakultas Hukum Universitas Andalas]].
 
== Wafat ==