Al-Qur'an: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wiendietry (bicara | kontrib)
Emushaf (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 8:
Artinya: ''“Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (didalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. (Karena itu), jika Kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti bacaannya”''.
 
Berdasarkan ayat tersebut kemudian dipakai kata “Al-Qur’an” itu sebagai nama Kitab Suci agama Islam seperti yang dikenal sekarang ini. Selain "Al-Qur'an", nama lain yang juga populer dipakai sebagai nama Kitab Suci agama Islam adalah [[Al-Kitab]] dan [[Mushaf]].
 
==Terminologi==
Baris 18:
Adapun Muhammad 'Ali ash-Shabuni mendefinisikan Al-Qur'an sebagai berikut:
 
''"Al-Qur'an adalah kalam Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad saw penunutuppenutup para [[Nabi]] dan [[Rasul]], dengan perantaraan [[Malaikat]] [[Jibril]] a.s. dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara [[mutawatir]], serta membaca dan mempelajarinya merupakan [[ibadah]], yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas"''
 
Dengan definisi tersebut di atas sebagaimana dipercayai [[muslim]], [[Kalam Allah]] yang diturunkan kepada Nabi selain Nabi Muhammad SAW, tidak dinamakan Al-Qur’an seperti [[Kitab Taurat]] yang diturunkan kepada [[Nabi Musa]] AS atau [[Kitab Injil]] yang diturunkan kepada [[Nabi Isa]] AS. Demikian pula Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang membacanya tidak dianggap sebagai [[ibadah]], seperti [[Hadits Qudsi]], tidak pula dinamakan Al-Qur’an.
Baris 65:
.. bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai '''petunjuk''' (Al-Huda) bagi manusia dan '''penjelasan-penjelasan''' (Al-Bayan) mengenai petunjuk itu dan '''pembeda''' (antara yang hak dan yang bathil)(Al-Furqan)..
</i>
* ''Al-Huda'' - Petunjuk, semua ayat dalam Al-Quran mempunyai petunjuk
 
* ''Al-Bayan'' - Penjelas, ayat-ayat Al-Quran bisa dijelaskan oleh Al-Quran itu sendiri
 
* ''Al-Furqan'' - Pembeda, merupakan pembeda antara Haq dan Bathil. Dalam Al-Quran kejelasan antara ''hitam'' atau ''putih'' merupakan pedoman dalam bertindak bagi manusia. Wilayah ''abu-abu'' justru merupakan hal yang akan mengacaukan keseimbangan dalam tindakan manusia.
 
* ''AdzDzikri'' - Alat untuk mengingat, Al-Quran merupakan alat untuk mengingatkan manusia akan misi hidup mereka juga agar tindakan mereka tidak melampaui garis-garis yang sudah ditetapkan.
 
* ''Al-Muhaymin'' - Batu ujian, yaitu alat untuk menentukan / menguji suatu kebenaran pada kitab-kitab sebelumnya.(Al-Maaidah/Hidangan:48)
 
* ''Al-Mauidzah'' - Nasihat dalam menetapi perjuangan dan pelaksanaan perintah-perintah dalam Al-Quran
 
* ''Ahsanul Hadits'' - Perkataan yang baik, inilah [[hadits]] yang paling shahih, karena langsung dari [[Allah]]
 
 
Baris 89:
'''2. Supaya menjadi pedoman hidup.'''
 
Al Qur'an diturunkan supaya menjadi sumberhidayahsumber hidayah dan petunjuk, sumber syari'at dan hukum-hukum, yang wajib diikuti dan dijadikan pegangan oleh sekalian manusia.
Tidaklah cukup untuk menerima bahwa al-Qur'an wajib diikuti semata-mata menetapkan bahwa al-Qur'an itu mukjizat, tetapi bersamaan dengan itu mesti diperhatikan bahwa sifat mukjizatnya itu adalah bukti al-Qur'an dari Tuhan.
 
Baris 131:
 
Nafi` of Madina (169/785), transmitted by Warsh and Qaloon
 
Ibn Kathir of Makka (120/737), transmitted by Al-Bazzi and Qonbul
 
Ibn `Amer of Damascus (118/736), transmitted by Hisham and Ibn Zakwan
 
Abu `Amr of Basra (148/770), transmitted by Al-Duri and Al-Soosi
`Asim of Kufa (127/744), transmitted by Sho`bah and Hafs
 
Hamza of Kufa (156/772), transmitted by Khalaf and Khallad
 
Al-Kisa'i of Kufa (189/804), transmitted by Abul-Harith and Al-Duri
 
Abu-Ja`far of Madina, transmitted by Ibn Wardan and Ibn Jammaz
 
Ya`qoob of Yemen, transmitted by Ruways and Rawh
 
Khalaf of Kufa, transmitted by Ishaaq and Idris
 
These recitations differ in the vocalization (tashkil تشكيل) of a few words, which in turn gives a complementary meaning to the word in question according to the rules of Arabic grammar. For example, the vocalization of a verb can change its active and passive voice. It can also change its stem formation, implying intensity for example. Vowels may be elongated or shortened, and glottal stops (hamzas) may be added or dropped, according to the respective rules of the particular recitation. For example, the name of archangel Gabriel is pronounced differently in different recitations: Jibrīl, Jabrīl, Jibra'īl, and Jibra'il. The name "Qur'ān" is pronounced without the glottal stop (as "Qurān") in one recitation, and prophet Ibrāhīm's name is pronounced Ibrāhām in another.