Ekpresionisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Teater: merapikan artikel |
k →Musik: merapikan artikel |
||
Baris 66:
Dalam The Beggar (Der Bettler) karya Sorge, seorang ayah gila mengoceh tentang menggali kekayaan planet Mars. Pada akhirnya, dia berhasil meracuni otak anaknya yang notabene adalah peran utama dalam kisah drama itu. Sedangkan dalam Parricide (Vatermord) karya Bronnen, sang anak menikam ayahnya yang tiran hingga tewas demi menghilangkan keinginan seksual gila ibunya. Dalam drama ekpresionis, percakapan sangat ditekankan, baik yang luas dan rapsodik atau pendek dan telegrafik. Sutradara Leopold Jessner terkenal akan karya-karya ekpresionisnya dan kemunculan anak tangga yang tiba-tiba ditarik yang menjadi ciri khasnya di panggung. Tahun 1920an, ekpresionisme menjadi sangat populer di kalangan teater Amerika. Karya-karya yang dipentaskan meliputi karya Eugene O’Neill (The Hairy Ape, The Emperor Jones and The Great God Brown), Sophie Treadwell (Machinal), dan Elmer Rice (The Adding Machine).
===
Artikel Utama: Ekspresionisme (musik)
Arnold Schoenberg, Anton Webern dan Alban Berg, anggota Second Viennese School, membuat karya yang disebut ekpresionis (Schoenberg juga membuat lukisan ekpresionis). Komposer lain yang mengikuti jejak mereka adalah Ernst Krenek, yang sering dianggap sebagai bagian gerakan musik ekpresionis. Perbedaan komposer ekpresionis dengan komposer modern seperti Maurice Ravel, George Gershwin dan Igor Stravinsky adalah penggunaan atonalitas secara sadar untuk membebaskan bentuk seni mereka dari tonalitas (ciri melodi yang didasarkan pada skala) tradisional. Mereka juga ingin mengekpresikan alam bawah sadar, “esensi dalam” dan penderitaan melalui bahasa musik yang sangat tidak harmonis. Erwartung dan Die Glückliche Hand, karya Schoenberg, dan Wozzeck, sebuah opera karya Alban Berg (berdasarkan drama “Woyzeck” karya Georg Büchner) adalah contoh karya-karya ekpresionis.
|