INS Kayutanam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ferichandrap (bicara | kontrib)
Ferichandrap (bicara | kontrib)
Baris 108:
Dalam perkembangan dewasa ini, sekolah SMA INS Kayutanam ini menggunakan kurikulum nasional, yaitu kurikulum nasional 2013 dan dikembangkan dengan kekhasan pendidikan INS Kayutanam berupa pengembangan talenta/bakat. Pengembangan Kurikulum SMA INS Kayutanam berbasis talenta ini adalah dari hasil sinkronisasi antara struktur kurikulum pada ''Executive Summary'' yang dihasilkan dari Seminar Nasional Ruang Pendidik INS Kayutanam pada tanggal 24 Agustus 2007 di Jakarta.
 
Peyusunan kurikulum khas SMA INS Kayutanam berbasis talenta ini disesuaikan dengan Standar Isi pada Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 di mana substansi pembelajaran ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun di Kelas X, XI, dan II.  Kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum 2013 yang mana mengintegrasikan adagium ''[[Adat bersendikan syarak|Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah]]'' dalam pembelajarannya sesuai dengan standar kompetensi kelulusan dan standar kompetensi mata pelajaran yang telah ditetapkan oleh [[Badan Standar Nasional Pendidikan|Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)]] dan mengadopsi filosofi pendidikan Engku Mohamamd[[Muhammad Sjafei|Mohammad Syafei]] yang terkenal dengan filosofi '''''“Janganlah minta buah mangga kepada pohon rambutan, tetapi jadikanlah setiap pohon berbuah manis!  '''''(setiap insan memiliki talenta berbeda) dan '''''“Jadilah engkau menjadi engkau!”'''''
 
Sesuai dengan  arahan dan kebijakan yang dikeluarkan oleh [[Daftar Gubernur Sumatra Barat|Gubernur PropinsiProvinsi Sumatera Barat]] melalui [[Dinas Pendidikan PropinsiProvinsi Sumatera Barat]] perihal muatan kurikulum daerah/lokal, maka SMA INS Kayutanam sesuai dengan filosofi sekolah dan target yang dibebankan kepada siswa yang berkenaan dengan kekhasan pendidikan INS Kayutanam, sepakat menjadikan Al-Quran dan Budaya Adat Minangkabau menjadi Muatan Kurikulum Daerah / muatan lokal  melalui dua pendekatan:
 
1.     Mengintegrasikan ke dalam semua mata pelajaran, dan
Baris 116:
2.     Berdiri sendiri untuk mata pelajaran Al-Quran yang merupakan bagian dari program Sikap/akhlak mulia di SMA INS Kayutanam yang meliputi: Tahfiz Al Quran, Muhadarah, Kaligrafi dan Tahsin.
 
Lebih lanjut, talenta adalah fitrah, sifat atau pembawaan manusia semenjak lahir (KBBI – 2002)<ref>{{Cite book|date=2008|url=https://www.worldcat.org/oclc/320895480|title=Kamus besar bahasa Indonesia Pusat Bahasa|location=Jakarta|publisher=Gramedia Pustaka Utama|isbn=978-979-22-3841-9|edition=Ed. 4|others=Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Bahasa|oclc=320895480}}</ref>. Dalam kurikulum SMA INS Kayutanam berbasis talenta ini, mata pelajaran dikelompokkan menjadi beberapa aspek yaitu: Akhlak Mulia, Akademik, dan Keterampilan/Sanggar. Ketika aspek ini merupakan instrumen utama dalam mengembangkan bakat bawaan (talenta) peserta didik'''.''' Pada kurikulum SMA INS Kayutanam berbasis talenta ini, talenta dan pengembangan talenta dikelompokka ke dalam tiga kategori:
 
# Talenta yang terkait fitrah diri peserta didik sebagai makhluk ciptaan Tuhan dengan kemampuan memanfaatkan fitrah ''ruhiyah''/rohani atau kekuatan spiritual keagamaan yang berujung kepada perolehan ''bashirah'' (kemampuan melihat dengan “mata hati”) bagian dari kecerdasan spiritual (''spiritual intelligence''), yang diwujudkan dalam perilaku sebagai pencerminan Akhlak Mulia (AKM). Program pada bidang ini meliputi dua aspek, yaitu