Junaid Thola Rangkuti: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Daftar Pustaka: clean up, removed stub tag |
k beliau > ia (per sudut pandang netral) (via JWB) |
||
Baris 93:
== Kelahiran ==
Syekh Junaid Thola lahir di Sibanggor, Kotanopan.<ref name="Erawadi p=76-77">{{harvnb|Erawadi|2015|p=76-77}}.</ref> Yang nantinya menjadi bagian dari [[Kabupaten]] [[Mandailing Natal]]. Ada perbedaan pendapat mengenai tanggal kelahiran Syekh Junaid Thola.<ref name="Abdullah">{{harvnb|Abdullah|2006|loc= Dalam ''Syeikh Junid Thala ulama terkenal di Mandailing dan Perak''}}.</ref> Ada pendapat yang menyebut <!--beliau-->ia lahir tahun 1878 M, lahir di Tanjung Larangan, Desa Sigantang Kecil, Silaping.<ref name="Abdullah Hutanamale">{{harvnb||1992|p=40|loc= Dalam ''Pengumpul/Penyusun Riwayat Hidup, Hutanamale, 18 Februari 1992''}}; Lihat {{harvnb|Abdullah|2006}}.</ref> Pendapat lain menyebutkan <!--beliau-->ia lahir pada tahun 1886 M di Hutadolok, Kenegerian Maga, Kecamatan Kotanopan.<ref name="Abdullah Buku">{{harvnb|'||p=155|loc= Dalam ''Buku Sejarah Ulama-Ulama Terkemuka Di Sumatra Utara''}}; Lihat {{harvnb|Abdullah|2006}}.</ref> Tahun lahir yang lain pula ialah 1897 M.<ref name="Abdullah"/>' Tahun lahir 1897 M itulah yang disetujui dalam seminar yang diadakan di Panyabungan pada tahun 2000 anjuran Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) bekerjasama dengan [[Universitas Islam Negeri Sumatera Utara|IAIN Sumatera Utara]], Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal dan Pengurus Perwakafan Syekh Al-Junaid.<ref name="Abdullah Surat">{{harvnb|Abdullah|2006|loc= Berdasarkan surat Haji Muhammad Rivai Batubara, 10 Agustus 2006}}; Lihat {{harvnb|Abdullah|2006}}.</ref>
== Pendidikan ==
Baris 104:
Setelah menempuh pendidikan dasar ditanah kelahirannya, Syekh Haji Junaid Thola mendapat dua pendidikan di [[Semenanjung Melayu]], yakni melalui Che Doi Pondok Gajah Mati ([[Kedah]]) dan Syekh Mohd. Salleh al-Masri ([[Pulau Pinang]]), pendidikan itu bertemu pada satu tokoh besar ulama dunia Melayu, yakni Syekh Haji Wan Mustafa (Tok Bendang Daya), Hulubalang Patani, pendiri Pondok Bendang Daya Patani yang sangat terkenal pada zaman dulu.<ref name="Abdullah"/>
Di Kedah <!--beliau-->ia belajar di Pondok Syekh Ibrahim Gajah Mati dan Pondok Haji Che Doi di Guar Chempedak,<ref name="Abdullah-Prof.Madya">{{harvnb|Prof. Madya Dr. Mohd. Redzuan Othman|p=12|loc= Dalam ''Syekh Junaid Thola (1897-1948) Peranannya Dalam Menggerakkan Kesedaran Masyarakat''}} Lihat {{harvnb|Abdullah|2006}}.</ref> Guar Cempedak, Kedah.<ref name="Abdullah-Tan Sri">{{harvnb|Tan Sri Haji Mohd. Asri|p=1|loc= Dalam ''Ringkasan Kehidupan dan Perjuangan Haji Junaid Tola Rangkuti ''}} Lihat {{harvnb|Abdullah|2006}}.</ref> Sebelum <!--beliau-->ia belajar di Pondok Gajah Mati, Kedah, Syekh Haji Junaid Thola sempat belajar kepada Syekh Abdul Wahab Rokan.<ref name="Abdullah"/> Syekh Haji Junaid Thola masuk ke Pondok Gajah Mati ketika pondok itu masih dipimpin oleh Haji Ismail bin Mustafa al-Fathani atau Cik Doi sampai kemudian pondok itu dipimpin oleh Pak Cu Him.<ref name="Abdullah"/> Pak Cu Him (lahir 1311 H/1894 M) usianya lebih tua sekitar tiga tahun dari Syekh Haji Junaid Thola (lahir 1314 /1897 M).<ref name="Abdullah"/>
Setelah belajar di Pondok Gajah Mati, Kedah, Syekh Haji Junaid Thola pindah ke Madrasah al-Masriyah asy-Syubbaniyah di Bukit Mertajam, Seberang Perai, Pulau Pinang.<ref name="Abdullah"/> Di sini, Syekh Haji Junaid Thola belajar kepada pendiri madrasah itu, yakni Syekh Mohd. Salleh al-Masri bin Baqi bin Lundang.<ref name="Abdullah"/>
Setelah memperoleh pendidikan dari [[Universitas Al-Azhar]] di [[Mesir]], Syekh Haji Junaid Thola pergi ke [[Makkah]] dan belajar kepada [[Abdul Qadir bin Shabir al-Mandaili|Syekh Abdul Qadir bin Shabir al-Mandaili]].<ref name="Abdullah"/> Ketika berada di Makkah, Syekh Haji Junaid Thola sempat belajar kepada Tok Cik Wan Daud al-Fathani (lahir 1283 H/1866 M, wafat 23 Zulhijjah 1354 H/17 Mac 1936 M, dan Pak De 'El al-Fathani (lahir 1300 H/1882 M, wafat 12 Rejab 1385 H/5 November 1965 M).<ref name="Abdullah"/> <!--Beliau-->Ia sempat menjadi imam dan kemudian mengajar di [[Masjidil Haram]] di Makkah, kemudian kembali ke [[Mandailing]].<ref name="Erawadi p=76-77"/>
== Kehidupan Pribadi ==
Baris 114:
== Dakwah, ketokohan & pengaruh ==
Setelah kembali ke daerah Mandailing, <!--beliau-->ia aktif dalam perjuangan.<ref name="Abdullah"/> Syekh Haji Junaid Thola adalah seorang tokoh ulama yang anti kolonial Belanda yang menjajah Indonesia ketika itu.<ref name="Abdullah"/> Peranan yang dijalankan oleh Syekh Haji Junaid Thola di Tanah Mandailing, negeri kelahirannya adalah seimbang dengan perjuangan semasa di perantauan di [[Perak, Malaysia]].<ref name="Abdullah"/> Karena kondisi di Mandailing pada saat itu tidak kondusif, bahkan pemerintah kolonial Belanda pernah mengeluarkan perintah tangkap terhadap Syekh Juneid Thola, ia pun kemudian berhijrah ke Semenanjung Melayu.<ref name="Erawadi p=76-77"/>
Ketika Syekh Haji Junaid Thola pulang dari Mesir ia dilantik sebagai anggota Majlis Ulama Negeri Perak oleh Sultan Iskandar Syah, Sultan Perak Darul Ridzuan ketika itu <ref name="Erawadi p=76-77"/> (memerintah sejak 1918 hingga 1938).
Baris 123:
=== Yayasan Al Junaidiyah ===
Syekh Junaed Thola adalah seorang ulama yang cukup terkenal di daerah Sumatra Utara, khususnya di Kabupaten Mandailing Natal.<ref name="Masitoh p=BAB V">{{harvnb|Masitoh|2016|p=BAB V}}.</ref> <!--Beliau-->Ia adalah pendiri yayasan Al-Junaidiyah yang diresmikan sejak tahun 1929.<ref name="Masitoh p=BAB V"/> Ada beberapa faktor yang melatar belakangi didirikannya yayasan ini terkait dengan kondisi penduduk yang sangat memprihatinkan pada awal kepulangan Syekh Junaid ke kampung halamannya di Mandailing terutama pendidikan, akhlak dan kehidupan beragamanya yang masih sangat rendah dan tertinggal serta tingkat kesejahteraannya yang masih rendah.<ref name="Masitoh p=BAB V"/> Yang menjadi fokus
=== Karya Tulis ===
|