Ignatius Djoko Muljono: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 66:
[[Mayor Jenderal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) '''Ignatius Djoko Muljono''' ({{lahirmati||17|8|1923||16|2|1995}}) adalah seorang perwira tinggi [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]] dan birokrat yang menjabat sebagai Direktur Jenderal Pembinaan Masyarakat Katolik dari tahun 1974 hingga 1986. Sebelumnya, Djoko memegang jabatan sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat dari tahun 1972 hingga 1975.
== Karier militer dan pendidikan ==
Muljono lahir pada tanggal 17 Agustus 1923 di [[Selo, Boyolali|Selo]], sebuah desa yang terletak di [[Kabupaten Boyolali]], dengan nama Djoko Muljono. Muljono menempuh pendidikannya di Sekolah Menengah Mangkunegaran (sekarang SMP Negeri 2 Surakarta).<ref name=":0">{{Cite book|last=Pour|first=Julius|date=2008|url=https://books.google.co.id/books?id=Ukf9i3uZe7UC&pg=PA19|title=Ignatius Slamet Rijadi: dari mengusir Kempeitai sampai menumpas RMS|publisher=Gramedia Pustaka Utama|isbn=978-979-22-3850-1|pages=19|language=id|url-status=live}}</ref> Ketika Muljono masih duduk di bangku sekolah, [[Revolusi Nasional Indonesia]], Muljono bergabung dengan tentara Indonesia di Surakarta. Ia memulai kariernya sebagai ajudan di kesatuan Resimen 26/IV pada tanggal 3 Juli 1945 dengan pangkat kapten. Dua tahun kemudian, pangkatnya diturunkan menjadi letnan satu akibat kebijakan reorganisasi dan rasionalisasi yang diterapkan oleh pemerintah. Selama bertugas di Resimen 26/IV, Muljono terlibat dalam perebutan kekuasasaan dari Jepang di Surakarta dan pertempuran melawan pasukan Belanda di Ungaran.<ref name=":1">{{Cite news|date=1975|title=Riwayat-hidup: Brigadir Jenderal TNI Ig. Djoko Moeljono, Dirjen Bimas Katolik yang baru|url=https://books.google.co.id/books?id=oKjx1r47w6IC&pg=pg=RA36-PA4|work=Majalah Bimas Katolik|issue=7|page=4-5, 10|access-date=4 Januari 2023}}</ref>
Muljono dipindahkan ke Brigade V pada tanggal 10 Oktober 1948 sebagai Kepala Bagian III.<ref name=":1" /> Komandan brigade pada saat itu adalah [[Slamet Rijadi]], yang merupakan teman seangkatan Muljono pada saat bersekolah di Sekolah Menengah.<ref name=":0" /> Mangkunegaran. Muljono, bersama dengan Rijadi dan Sugianto (nantinya bertugas di Kopassus), kemudian dibaptis menjadi [[Katolik]]. Muljono dan Rijadi memperoleh nama baptis Ignatius, sedangkan Sugianto memperoleh nama baptis Aloysius.<ref>{{Cite news|date=2008|title=Ragi dalam Tubuh Militer|url=https://books.google.co.id/books?id=V4oKAQAAMAAJ|work=Mingguan Hidup|page=6|access-date=4 Januari 2023}}</ref>
Setelah perang usai, terjadi reorganisasi di lingkungan [[Komando Daerah Militer IV/Diponegoro|Territorium IV/Diponegoro]] yang bermarkas di Surakarta. Brigade di wilayah Territorium IV yang semula berjumlah delapan dikurangi menjadi lima, yang terdiri dari Brigade N, M, O, P, Q, dan R. Muljono ditempatkan sebagai ajudan di Brigade P dengan komandan Mayor [[Soeharto (lahir 1924)|Soeharto]]. Muljono memulai penugasannya sebagai ajudan di Brigade P pada tanggal 5 Desember 1949.<ref name=":1" /> Selama berdinas di Brigade P, Moeljono ikut serta dalam penumpasan sejumlah pemberontakan di Indonesia, seperti pemberontakan APRA di Bandung, DI/TII di Jawa Barat, dan RMS di Maluku.<ref name=":1" />
Setelah dua tahun bertugas di Brigade P, pada tanggal 30 Oktober 1951 Muljono mengakhiri penugasannya. Ia kemudian dikirimkan ke India untuk mengikuti pendidikan artileri di sekolah artileri India. Setelah menamatkan pendikannya, pada tanggal 8 Januari 1952 Muljono ditempatkan di Magelang untuk menjabat sebagai komandan batalyon A pada Batalyon Artileri III/IV. Batalyon yang dipimipinnya tersebut diikutsertakan dalam operasi militer melawan DI/TII di Jawa Tengah dari tahun 1952 hingga 1953.<ref name=":1" />
Dua tahun kemudian, pada tanggal 6 Oktober 1954, Muljono memperoleh promosi jabatan menjadi Komandan Batalyon Artileri Lapangan 3. Kurang dari setahun kemudian, pada tanggal 14 Juni 1955 ia dipindahkan ke Jakarta untuk bertugas sebagai juru bicara (kepala biro penerangan) pasukan. Pangkatnya kemudian dikembalikan menjadi kapten pada tanggal 1 Juli di tahun yang sama.<ref name=":1" />
Muljono dimutasi pada tanggal 15 April 1959 untuk menjabat sebagai Asisten Kepala Pusat Penerangan Angkatan Darat. Ia memegang jabatan ini selama hampir satu dasawarsa hingga tahun 1969. Dengan posisi ini, ia memperoleh kenaikan pangkat menjadi mayor pada tanggal 1 Juli 1959 dan menjadi letnan kolonel pada tanggal 1 Juli 1963. Ia juga menempuh pendidikan lanjutan dalam bidang penerangan, seperti kuliah selama satu tahun di Jurusan Publisistik (sekarang Departemen Ilmu Komunikasi) Universitas Indonesia dari tahun 1961 hingga 1962, kursus pendidikan politik pada tahun 1963, dan kursus kekaryaan (Civic Mission Course) di Amerika Serikat pada tahun 1964.<ref name=":1" />
Menjelang akhir masa jabatannya sebagai Asisten Kepala Pusat Penerangan Angkatan Darat, Muljono mengikuti kursus singkat di [[Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat]]. Ia lulus pada tahun 1968<ref>{{Cite news|date=Oktober 1968|title=DAFTAR NAMA SISWA<sup>2</sup> KURSUS SINGKAT SESKOAD ANGKATAN IV/1968|url=https://books.google.co.id/books?id=bycsAAAAIAAJ&pg=RA2-PA109|work=Karya Wira Jati|page=109|access-date=4 Januari 2023}}</ref> dan memperoleh kenaikan pangkat menjadi kolonel pada tanggal 1 Desember 1968. Ia kemudian diangkat menjadi Wakil Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat pada tahun selanjutnya.<ref name=":1" /> Empat tahun kemudian, pada tanggal 13 Juli 1972, Muljono diangkat sebagai Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat merangkap Kepala Dinas Penerangan [[Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban]]. Muljono dilantik sebagai kepala dinas pada tanggal 2 Agustus<ref>{{Cite news|date=3 Agustus 1972|title=New Army Information Chief|url=https://books.google.co.id/books?id=i80TwWJSDfAC|work=Djakarta Domestic Service|access-date=4 Januari 2023}}</ref> dan memperoleh kenaikan pangkat menjadi brigadir jenderal pada tanggal 1 Oktober.<ref name=":1" />
== Tanda jasa ==
1. Bintang Gerilya. 2. Bintang Sewindu APRI. 3. S.L. Kesetiaan VIII Thn. 4. S.L. Kesetiaan XVI. Thn. 5. S.L. Perang Kemerdekaan I. 6. S.L. Perang Kemerdekaan IT. 7. Gerakan Operasi Militer III (RMS) 8. Gerakan Operasi Militer V (D.I. Jawa Barat) . 9. Gerakan Operasi Militer VI (DJ Jawa Tengah ). 10. S.L. Penegak. 11. Bintang Kartika Eka Paksi Klas III. 12. S.L. Kesetiaan XXIV Thn.
== Referensi ==
|