Kusuriya no Hitorigoto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Volumes.
k Sinopsis: clean up
Baris 77:
Kala abad pertengahan di Tiongkok, pelacuran adalah bisnis legal yang dilindungi pemerintah dan undang-undang. Maomao dan ayahnya membuka toko obat di dalam wilayah wokalisasi. Pelanggan mereka tentu saja para pekerja seks dan para hidung belang. Maomao giat belajar toksikologi karena sejak kecil ia melihat banyak pekerja seks meninggal keracunan. Walau mendapat pertentangan dari bapaknya, Maomao selalu menjadikan tubuhnya sendiri sebagai media ujicoba racun. Maomao rajin mengigitkan ular-ular di tangannya agar dia dapat meneliti kekuatan bisanya. Maomao bahkan suka makan ikan buntal hanya untuk mencoba kandungan racunnya, Akibatnya Maomao hampir kebal akan semua jenis racun.
 
Besar di Lokalisasi seperti itu membuat Maomao tak pernah merasa aman pada laki-laki. Maomao yang semakin tumbuh besar menyadari bahwa banyak pria yang akan menculik wanita mana saja untuk bercumbu. Maomao pun mulai mentato wajahnya agar terlihat jelek dan tidak menutupi luka-lukanya agar pria jijik kepadanya. Naas, Maomao akhirnya diculik juga oleh para pria kurang ajar. Beruntung, yang "membeli" Maomao adalah kasim istana yang sedang butuh pelayan di dalam kawasan selir. Kerja di istana juga tak bisa dikatakan sepenuhnya bagus. Sekali saja seorang pelayan berbuat kesalahan, riwayat mereka akan tamat. Ada yang dijual ke rumah bordil, ada yang dipulangkan, dan tak sedikit yang dipenggal. Maomao juga tidak pernah merasa bahagia kerja di istana.
 
Maomao melihat kawasan selir tak ada bedanya dengan kawasan lokalisasi. Raja akan merampas siapa saja wanita yang dia suka untuk dijadikan selir. Tak peduli wanita itu milik orang lain atau anak kecil sekalipun. Dan begitu raja bosan, para wanita akan dibuang layaknya sampah. Maomao pun memilih untuk tidak pernah menonjol agar tidak diberi tugas yang besar. Namun, ketika kasus kematian para pangeran dan putri menggemparkan istana, Maomao tak bisa menahan diri untuk tidak melakukan penelitian. Walau Maomao tak pernah mengotopsi mayat pangeran dan putri, walau dia tak pernah memasuki istana utama, Maomao berhasil mengetahui penyebabnya. Karena Maomao tidak ingin dipuja-puji, dia hanya menuliskan surat kaleng bagi para pelayan untuk menghentikan penggunaan bedak yang ternyata mengandung merkuri. Namum karena Maomao lupa, bahwa selain dirinya, tidak ada pelayan yang bisa baca dan tulis, dirinya pun dengan cepat tertangkap oleh Kasim. Untuk mengapresiasi jasanya, Kasim utama menaikkan jabatan Maomao menjadi pencicip makanan istana dan kebebasan sepenuhnya menggunakan gudang obat. Itu adalah pekerjaan berat tapi sangat cocok bagi Maomao yang terobsesi dengan racun.