Antonius Baldinuci Saridjo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 94:
Sebagai sekretaris wilayah daerah, Saridjo dipercaya untuk mengembang sejumlah jabatan. Pada [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1987|pemilihan umum tahun 1987]], ia diangkat menjadi anggota Panitia Pemilihan Daerah oleh Menteri Dalam Negeri.<ref>{{Cite book|last=Umum|first=Indonesia Lembaga Pemilihan|date=1988|url=https://books.google.co.id/books?id=teMRAAAAMAAJ&pg=PA281|title=Pemilihan umum 1987|publisher=Lembaga Pemilihan Umum|pages=281|language=id|url-status=live}}</ref> Ia juga dipercaya oleh Gubernur Carrascalão untuk memimpin Yayasan Timor Loro Sae, sebuah yayasan pendidikan yang mengelola [[Universitas Timor]], perguruan tinggi pertama di Provinsi Timor Timor. Universitas ini secara resmi mulai beroperasi pada tanggal 17 Agustus 1986. Menurut Saridjo, pengelolaan universitas ini memperoleh dukungan dana dari pemerintah.<ref>{{Cite news|date=31 Agustus 1986|title=East Timor Now Has A University|url=https://books.google.co.id/books?id=iKk4fOMeNVkC&pg=RA13-PA7|work=Indonesia News and Views|access-date=10 Februari 2023}}</ref>
 
=== Wakil Gubernur Timor Timur dan staf ahli menteri dalam negeri ===
Setelah bertugas selama enam tahun sebagai sekretaris daerah, pada tanggal 4 April 1989 ia dilantik menjadi Wakil Gubernur Timor Timur.<ref name=":0" /> Jabatan tersebut telah kosong sejak 1982 menyusul pemecatan [[Francisco Xavier Lopes da Cruz]] akibat konflik mengenai pembagian hasil kopi dengan Kalangi.<ref name=":3">{{Cite book|last=Budiardjo|first=Carmel|last2=Liem|first2=Soei Liong|date=1984|url=https://books.google.co.id/books?id=D3BwAAAAMAAJ|title=The War Against East Timor|publisher=Zed Books|isbn=978-0-86232-228-1|pages=99-100|language=en|url-status=live}}</ref> Jabatan sekretaris wilayah daerah yang ditinggalkannya diisi pada tanggal 2 Agustus 1989 oleh Antonio Freitas Parada pada yang merupakan asistennya saat menjabat sebagai sekretaris wilayah daerah.<ref>{{Cite news|date=2 Agustus 1989|title=Antonil [sic] Freitas Dilantik Sekwilda Timor Timur|url=https://books.google.co.id/books?id=KStwAAAAMAAJ|work=Suara Pembaruan|access-date=10 Februari 2023}}</ref>
 
Menjelang akhir masa jabatan gubernur Carrascalão berakhir, sejumlah pejabat daerah dicalonkan untuk menggantikan. Tokoh-tokoh lokal seperti pendahulu Saridjo, da Cruz, dan [[Daftar Bupati Manatuto|Bupati Manatuto]] [[José Abílio Osório Soares]] menjadi calon putra daerah untuk jabatan gubernur, namun Saridjo masih menjadi calon yang terkuat karena didukung oleh ABRI. Kendati demikian, nama Saridjo ditarik dari pencalonan gubernur setelah peristiwa [[Pembantaian Santa Cruz]]. ABRI kemudian mendukung Soares menjadi gubernur, dan [[José Abílio Osório Soares|Soares]] dilantik pada 18 September 1992.<ref>{{Cite news|date=Oktober 1992|title=Osorio Soares, the new governor|url=https://vuir.vu.edu.au/26083/1/TAPOL113_compressed.pdf|work=Tapol|issue=112|page=15|access-date=10 Februari 2023}}</ref><ref>{{Cite book|date=1995|url=https://books.google.co.id/books?id=gVduAAAAMAAJ|title=An Anthology: Essays on the Political Economy of East Timor|publisher=Centre for Southeast Asian Studies, Northern Territory University|isbn=978-0-949070-46-3|pages=8|language=en|url-status=live}}</ref>
 
=== Staf Ahli Menteri Dalam Negeri ===
Saridjo mengakhiri masa jabatannya sebagai wakil gubernur pada tanggal 8 Maret 1993 dan digantikan oleh [[Johanes Haribowo]].<ref name=":02">{{Cite news|last=|first=|date=Maret 1993|title=Wagub Timor Timur Dilantik|url=https://books.google.co.id/books?id=Tr0lv7DfE6AC&pg=RA3-PA57|work=Mimbar Kekaryaan|page=57|access-date=7 Februari 2021}}</ref> Ia kemudian dialihtugaskan sementara ke Markas Besar ABRI sebelum ditunjuk oleh menteri dalam negeri sebagai staf ahli bidang kesejahteraan rakyat.<ref>{{Cite book|date=1997|url=https://books.google.co.id/books?id=mcvyp9XA3FQC|title=Nama dan alamat pejabat negara Republik Indonesia|publisher=Departemen Penerangan Republik Indonesia|pages=85|language=id|url-status=live}}</ref> Saridjo tetap memegang jabatan Ketua Yayasan Timor Loro Sae hingga pertengahan tahun 1990an. Setelah Saridjo meninggalkan jabatan ketua yayasan, Departemen Dalam Negeri menghentikan bantuan dana bagi universitas tersebut.<ref>{{Cite news|date=23 Desember 1995|title=Depdagri Hentikan Bantuan Dana untuk Untim|url=https://data.kompas.id/artikel-detail/6126833f18543e5909387ee0|work=Kompas|page=9|access-date=10 Februari 2023}}</ref>