Ombak Besar di Kanagawa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 32:
Setelah [[Edo (Jepang)|Edo]] (sekarang [[Tokyo]]) menjadi pusat kedudukan [[Keshogunan Tokugawa]] pada tahun 1603,{{Sfn|Penkoff|1964|p=4–5}} kelas ''[[chōnin]]'', yang terdiri atas para pedagang dan pekerja memanfaatkan pertumbuhan ekonomi kota tersebut yang pesat, untuk menikmati hiburan teater kabuki, ''[[geisha]]'', dan [[oiran|prostitusi]] pada berbagai [[distrik lampu merah]] (''[[yūkaku]]'');{{Sfn|Singer|1986|p=66}}{{Sfn|Penkoff|1964|p=4–5}} istilah {{nihongo||浮世|ukiyo|"dunia yang mengambang"}} pun digunakan untuk menggambarkan kehidupan [[Hedonisme|hedonistik]] ini. Karya ''ukiyo-e'' menjadi terkenal pada kalangan kelas c''hōnin'', ketika mereka menjadi cukup kaya untuk menghiasi rumah mereka menggunakan karya-karya tersebut.{{Sfn|Penkoff|1964|p=6}}
Karya ''ukiyo-e'' pertama merupakan lukisan-lukisan dan cetakan-cetakan monokromatik karya [[Hishikawa Moronobu]], yang menampilkan wanita, dan muncul pada tahun 1670-an.{{sfn|Kikuchi|Kenny|1969|p=31}} Cetakan berwarna diperkenalkan secara perlahan, dan pada awalnya hanya digunakan untuk komisi-komisi tertentu. Pada tahun 1740-an, seniman-seniman seperti [[Okumura Masanobu]] mulai menggunakan beberapa balok kayu untuk mencetak warna.{{sfn|Kobayashi|1997|p=77}} Saat tahun 1760-an, kesuksesan "[[Nishiki-e|cetakan brokat]]" [[Suzuki Harunobu]] menjadikan cetakan berwarna penuh sebagai produksi standar, dengan balok yang digunakan untuk membuat setiap cetakan berjumlah sepuluh atau lebih. Beberapa seniman ''ukiyo-e'' berspesialisasi dalam membuat lukisan, tetapi sebagian besar karya-karya
=== Pencipta ===
|