Pengguna:Dare2Leap/Bak pasir 2: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dare2Leap (bicara | kontrib)
→‎Sejarah: Menambah terjemahan (dari en:Courtship)
Dare2Leap (bicara | kontrib)
→‎Sejarah: Menambah terjemahan (dari en:Courtship)
Baris 11:
 
== Sejarah ==
Dulu, perkawinan di sebagian besar masyarakat [[Perjodohan|diatur oleh orangtua]] dan kerabat tua dengan tujuan bukan cinta tetapi keturunan dan "kestabilan ekonomi dan aliansi politik, menurut [[antropolog]].<ref name="twsDecM11" /> Oleh karena itu, tidak ada kebutuhan periode trial sementara seperti pacaran sebelum hubungan yang diakui komunitas dibentuk antara pria dan wanita. Walaupun berbagai jenis pasangan diakui oleh sebagian besar masyarakat sebagai hubungan sosial yang cocok, perkawinan dibatasi ke ikatan heteroseksual dan memiliki sifat transaksional, dimana istri sering menjadi bentuk properti yang ditukar antara ayah dan suami, dan harus melayani fungsi reproduksi. Komunitas menekan orang untuk membentuk ikatan pasangan di Eropa; di Tiongkok, masyarakat "menuntut orang melakukan perkawinan sebelum memiliki hubungan seksual"<ref name="twsDecI22bb" /> dan banyak masyarakat menemukan bahwa suatu hubungan yang diakui secara resmi antara pria dan wanita adalah cara terbaik membesarkan dan mendidik [[anak]] sekaligus membentuk menghindari konflik dan kesalahpahaman mengenai kompetisi untuk pasangan.[[Berkas:DickseeRomeoandJuliet.jpg|ka|jmpl|Pertemuan rahasia antara Romeo dan Julia dalam [[Romeo dan Julia|drama Shakespeare]]. Lukisan oleh [[Sir Frank Dicksee]], 1884]]Umumnya, selama banyak sejarah yang tercatat, dan hingga [[Abad Pertengahan]] di Eropa, perkawinan dipandang sebagai pengaturan [[bisnis]], sementara romansa adalah sesuatu yang terjadi di luar perkawinan secara diam-diam, seperti pertemuan rahasia.<ref name="twsDecH34a" /> Buku abad ke-12 [[Seni Cinta Bahaduri]] mengatakan "Tidak ada tempat cinta sejati antara suami dan istri".<ref name="twsDecH34a" /> Menurut salah satu pandangan, pertemuan rahasia antara pria dan wanita, biasanya diluar/sebelum perkawinan, adalah pendahulu pacaran sekarang.<ref name="twsDecH34a" />
 
Umumnya, selama banyak sejarah yang tercatat, dan hingga [[Abad Pertengahan]] di Eropa, perkawinan dipandang sebagai pengaturan [[bisnis]], sementara romansa adalah sesuatu yang terjadi di luar perkawinan secara diam-diam, seperti pertemuan rahasia.<ref name="twsDecH34a" /> Buku abad ke-12 [[Seni Cinta Bahaduri]] mengatakan "Tidak ada tempat cinta sejati antara suami dan istri".<ref name="twsDecH34a" /> Menurut salah satu pandangan, pertemuan rahasia antara pria dan wanita, biasanya diluar/sebelum perkawinan, adalah pendahulu pacaran sekarang.<ref name="twsDecH34a" />
 
Sejak sekitar 1700, {{Fact span|reason=Sedunia? Atau hanya di Eropa?|text=pergerakan global|date=Maret 2023}}yang mungkin dapat dideskripsikan sebagai "pemberdayaan individu"{{Citation needed|date=March 2023}} muncul, dan memicu emansipasi wanita dan kesetaraan individu. Pria dan wanita menjadi lebih setara secara politik, finansial, dan sosial di banyak negara. Pada awal abad ke-20, wanita perlahan-lahan mendapatkan [[Hak suara perempuan|hak suara]] (pertama di [[negara bangsa]] pertama Norwegia di 1913), memiliki properti dan menerima [[Persamaan di hadapan hukum|perlakuan hukum yang sama]], dan perubahan tersebut menimbulkan dampak besar terhadap hubungan antara pria dan wanita dan pengaruh orangtua menurun. Dalam banyak masyarakat, individu dapat memilih sendiri apakah mereka sebaiknya menikah, siapa yang mereka nikahi, dan kapan mereka menikah dalam "ritual pacaran dimana wanita muda menghibur penelpon pria, biasanya di rumah, di bawah pengawasan pendamping", tetapi di banyak negara Barat, pacaran mulai menjadi yang dimulai diri sendiri dengan 2 orang muda pergi bersama sebagai pasangan di masyarakat. Namun, pacaran masih banyak bervariasi menurut negara, kebiasaan, agama, teknologi, dan kelas sosial, dan pengecualian penting mengenai kebebasan individu masih ada karena banyak negara masih melakukan perjodohan, meminta [[harta sesan]], dan melarang hubungan sesama jenis. Walaupun menonton film bersama, makan bersama, dan bertemu di rumah kopi dan tempat lain, serta buku panduan strategi pacaran untuk pria & wanita populer di banyak negara,<ref name="twsDecH26c" /> di bagian dunia lain, seperti Asia Selatan dan banyak wilayah Timur Tengah, bersendirian di masyarakat sebagai pasangan tidak hanya dicemberutkan tetapi bahkan bisa mengakibatkan salah satu orang dikucilkan secara sosial.
Baris 21 ⟶ 19:
Pada abad ke-20, pacaran kadang-kadang dipandang sebagai pendahulu perkawinan tetapi juga dapat dipertimbangkan sebagai akhir itu sendiri, yaitu aktivitas sosial informal seperti [[pertemanan]]. Itu umumnya terjadi sebelum usia perkawinan,<ref name="twsDecH34b" /> tetapi seiring kekekalan perkawinan berkurang dengan adanya perceraian, pacaran dapat terjadi pada waktu hidup yang lain juga. Orang lebih banyak bergerak.<ref name="twsDecH24bb" /> Teknologi yang cepat berkembang mengambil peran yang sangat besar: [[teknologi komunikasi]] baru seperti [[telepon]],<ref name="twsDecIv24" /> [[Internet]],<ref name="twsDecH21b" /> dan [[pesan teks]]<ref name="twsDecNfaas" /> memungkinkan pertemuan direncanakan tanpa kontak wajah-ke-wajah. [[Mobil]] memperpanjang jarak pacaran serta memungkinkan eksplorasi seksual di tempat duduk belakang.
 
Pada pertengahan abad ke-20, penemuan [[pengaturan kelahiran]] dan prosedur [[aborsi]] yang lebih aman mengurangi tekanan menikah sebagai cara memenuhi keinginan seksual. Jenis hubungan baru dibentuk; orang dapat hidup bersama tanpa perkawinan dan [[anak]]. Informasi [[seksualitas manusia]] berkembang, dan dengan itu penerimaan semua jenis orientasi seksual yang konsensual menjadi lebih umum. Sekarang, institusi pacaran masih cepat berevolusi dan muncul kesempatan dan pilihan baru terutama melalui [[Kencan online|pacaran online]].{{Citation needed|date=August 2022}}
Manusia telah dibandingkan dengan spesies lain mengenai perilaku seksual. [[Ilmu saraf|Neurobiolog]] [[Robert Sapolsky]] merangkit spektrum reproduktif dengan sisi satunya berupa [[spesies turnamen]], dimana jantan berkompetisi dengan sengit untuk hak istimewa reproduktif dengan betina, dan sisi lainya berupa [[ikatan-pasangan]], dimana jantan dan betina membentuk ikatan sepanjang kehidupan mereka.
 
Manusia telah dibandingkan dengan spesies lain mengenai perilaku seksual. [[Ilmu saraf|Neurobiolog]] [[Robert Sapolsky]] merangkit spektrum reproduktif dengan sisi satunya berupa [[spesies turnamen]], dimana jantan berkompetisi dengan sengit untuk hak istimewa reproduktif dengan betina, dan sisi lainyasatunya lagi berupa [[ikatan-pasangan]], dimana jantan dan betina membentuk ikatan sepanjang kehidupan mereka.<ref name="twsDecM11fss" /> Menurut Sapolsky, manusia agak berada di tengah spektrum ini, artinya manusia membentuk ikatan pasangan, tetapi ada kemungkinan perselingkuhan atau pergantian pasangan.<ref name="twsDecM11fss" /> Pola perilaku spesies-spesies tersebut memberikan konteks untuk aspek [[reproduksi manusia]], termasuk pacaran. Namun, salah satu ciri khas spesies manusia adalah ikatan pasangan sering dibentuk tanpa keinginan reproduksi. Di masa sekarang, penekanan institusi perkawinan, secara tradisional dideskripsikan sebagai ikatan pria-wanita,
Humans have been compared to other species in terms of sexual behavior. [[Neurobiology|Neurobiologist]] [[Robert Sapolsky]] constructed a reproductive spectrum with opposite poles being [[Display (zoology)|tournament species]], in which males compete fiercely for reproductive privileges with females, and [[pair bond]] arrangements, in which a male and female will bond for life.
 
Humans have been compared to other species in terms of sexual behavior. [[Neurobiology|Neurobiologist]] [[Robert Sapolsky]] constructed a reproductive spectrum with opposite poles being [[Display (zoology)|tournament species]], in which males compete fiercely for reproductive privileges with females, and [[pair bond]] arrangements, in which a male and female will bond for life.<ref name="twsDecM11fss" /> According to Sapolsky, humans are somewhat in the middle of this spectrum, in the sense that humans form pair bonds, but there is the possibility of cheating or changing partners.<ref name="twsDecM11fss" /> These species-particular behavior patterns provide a context for aspects of [[human reproduction]], including courtship. However, one particularity of the human species is that pair bonds are often formed without necessarily having the intention of reproduction. In modern times, emphasis on the institution of marriage, traditionally described as a male-female bond, has obscured pair bonds formed by same-sex and transgender couples, and that many heterosexual couples also bond for life without offspring, or that often pairs that do have offspring separate. Thus, the concept of marriage is changing widely in many countries.
In the twentieth century, courtship was sometimes seen as a precursor to marriage but it could also be considered as an end-in-itself, that is, an informal social activity akin to [[friendship]]. It generally happened in that portion of a person's life before the age of marriage,<ref name="twsDecH34b" /> but as marriage became less permanent with the advent of [[divorce]], courtship could happen at other times in peoples lives as well. People became more mobile.<ref name="twsDecH24bb" /> Rapidly developing [[technology]] played a huge role: new [[communication technology]] such as the [[telephone]],<ref name="twsDecIv24" /> [[Internet]]<ref name="twsDecH21b" /> and [[text messaging]]<ref name="twsDecNfaas" /> enabled rendezvous to be arranged without face-to-face contact. [[Effects of the automobile on societies|Cars]] extended the range of courtship as well as enabled back-seat sexual exploration.
 
In the past, marriages in most societies were [[Arranged marriage|arranged by parents]] and older relatives with the goal not being [[love]] but legacy and "economic stability and political alliances", according to [[Anthropology|anthropologists]].<ref name="twsDecM11">{{cite journal|author1=Kris Paap|author2=Douglas Raybeck|year=2005|title=A Differently Gendered Landscape: Gender and Agency in the Web-based Personals|trans-title=Lanskap Berbeda Gender: Jenis Kelamin dan Agensi pada Hal Pribadi berbasis Web|journal=Electronic Journal of Sociology|quote=most marriages in the world are arranged...|citeseerx=10.1.1.107.993}}</ref> Accordingly, there was little need for a temporary trial period such as courtship before a permanent community-recognized union was formed between a man and a woman. While pair-bonds of varying forms were recognized by most societies as acceptable social arrangements, marriage was reserved for heterosexual pairings and had a transactional nature, where wives were in many cases a form of property being exchanged between father and husband, and who would have to serve the function of reproduction. Communities exerted pressure on people to form pair-bonds in places such as [[Europe]]; in [[China]], society "demanded people get married before having a sexual relationship"<ref name="twsDecI22bb">{{cite news|date=2005-11-11|title=Parents explore dating scene for choosy children|trans-title=Orangtua menjelajahi tempat kencan untuk anak yang rewel|url=http://www.chinadaily.com.cn/english/doc/2005-11/11/content_493925.htm|newspaper=China Daily|archive-url=https://web.archive.org/web/20100429155251/http://www.chinadaily.com.cn/english/doc/2005-11/11/content_493925.htm|archive-date=2010-04-29|access-date=2010-12-09|quote=... in earlier times society demanded people get married before having a sexual relationship.|url-status=live}}</ref> and many societies found that some formally recognized bond between a man and a woman was the best way of rearing and educating [[Child|children]] as well as helping to avoid conflicts and misunderstandings regarding competition for mates.
Baris 39 ⟶ 37:
In the mid-twentieth century, the advent of [[birth control]] as well as safer procedures for [[abortion]] changed the equation considerably, and there was less pressure to marry as a means for satisfying sexual urges. New types of relationships formed; it was possible for people to live together without marrying and without [[children]]. Information about [[human sexuality]] grew, and with it an acceptance of all types of consensual sexual orientations is becoming more common. Today, the institution of courtship continues to evolve at a rapid rate with new possibilities and choices opening up particularly through [[Online dating|online courtship]].{{Citation needed|date=August 2022}}
 
Humans have been compared to other species in terms of sexual behavior. [[Neurobiology|Neurobiologist]] [[Robert Sapolsky]] constructed a reproductive spectrum with opposite poles being [[Display (zoology)|tournament species]], in which males compete fiercely for reproductive privileges with females, and [[pair bond]] arrangements, in which a male and female will bond for life.<ref name="twsDecM11fss">{{cite news|author=Robert Sapolsky|year=2005|title=Biology and Human Behavior: The Neurological Origins of Individuality, 2nd edition|trans-title=Biologi dan Perilaku Manusia: Asal Usul Neurologis Individualitas, edisi ke-2|url=https://www.amazon.co.uk/Biology-Human-Behavior-Neurological-Individuality/dp/B00DTUY66C|publisher=The Teaching Company|archive-url=https://web.archive.org/web/20130824092905/http://www.amazon.co.uk/Biology-Human-Behavior-Neurological-Individuality/dp/B00DTUY66C|archive-date=2013-08-24|access-date=2010-12-07|quote=(lectures on CD-audio)<br>[(ceramah dalam CD-audio}]|url-status=live}}</ref> According to Sapolsky, humans are somewhat in the middle of this spectrum, in the sense that humans form pair bonds, but there is the possibility of cheating or changing partners.<ref name="twsDecM11fss" /> These species-particular behavior patterns provide a context for aspects of [[human reproduction]], including courtship. However, one particularity of the human species is that pair bonds are often formed without necessarily having the intention of reproduction. In modern times, emphasis on the institution of marriage, traditionally described as a male-female bond, has obscured pair bonds formed by same-sex and transgender couples, and that many heterosexual couples also bond for life without offspring, or that often pairs that do have offspring separate. Thus, the concept of marriage is changing widely in many countries.
 
== Durasi ==