Gelar-gelar Maria: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 2:
{{Maria}}
Di dalam [[Kekristenan|agama Kristen]], [[Maria|Maria, ibu Yesus]], dikenal dengan bermacam-macam gelar (Bunda Yang Terberkati, Perawan Maria, Bunda Allah, Sayidatina, Perawan Suci), [[epitet|julukan]] ([[Stella Maris|Bintang Laut]], [[Ratu Surga]], Pohon Sukacita Kami), sapaan (''[[Panagia]]'', Bunda Welas Asih, ''Teotokos''), maupun beberapa nama yang berkaitan dengan tempat-tempat tertentu ([[Bunda dari Lourdes|Bunda Maria Lourdes]], [[Bunda dari Fatima|Bunda Maria Fatima]]).
Semua penyifatan tersebut mengacu kepada satu orang perempuan yang sama, yakni Maria, ibu [[Yesus Kristus]] menurut [[Perjanjian Baru]] (tidak sama dengan [[Maria Magdalena]], [[Maria (istri Klopas)|Maria istri Klopas]], maupun [[Salome (murid Yesus)|Maria Salome]]). Penyifatan-penyifatan semacam ini digunakan dengan cara yang berbeda-beda oleh umat [[Gereja Katolik|Kristen Katolik]], [[Gereja Ortodoks Timur|Kristen Ortodoks Timur]], [[Gereja-Gereja Ortodoks Oriental|Kristen Ortodoks Oriental]], dan beberapa golongan umat [[Anglikanisme|Kristen Anglikan]].
Baris 17:
Penghormatan kepada Maria dikukuhkan pada tahun 431, ketika penyifatannya sebagai ''[[Theotokos|Teotokos]]'' atau Maria Yang Melahirkan (atau Bunda) Allah ditetapkan sebagai [[dogma]] di dalam [[Konsili Efesus]]. Sejak saat itu, devosi kepada Maria, yang bertumpu pada hubungan mendalam dan rumit antara Maria, Yesus, dan Gereja, mulai merebak, mula-mula di Dunia Timur dan kemudian hari juga di Dunia Barat.
[[Reformasi Protestan]] mengecilkan peran Maria di berbagai tempat di Eropa pada abad ke-16 dan ke-17. [[Konsili Trento]] dan [[Kontra Reformasi]] menggencarkan devosi kepada Maria di kalangan umat Katolik Roma. Sekitar waktu yang sama, Maria menjadi salah satu sarana penginjilan di Benua Ameria dan beberapa tempat di Asia dan Afrika, contohnya laporan penampakan [[Bunda dari Guadalupe|Bunda Maria Guadalupe]] yang membuat orang berbondong-bondong masuk Kristen di [[Meksiko]].
Seusai Reformasi Protestan, karya sastra [[barok]] bertema Maria mengalami peningkatan yang tidak pernah dicapai sebelumnya, dengan sekitar 500 lebih karya tulis [[Mariologi]]s pada abad ke-17 saja.<ref>Roskovany, A., conceptu immacolata ex monumentis omnium seculrorum demonstrate III, Budapest 1873</ref> Pengutamaan [[Abad Pencerahan]] terhadap [[kemajuan|kemajuan ilmiah]] dan [[rationalisme]] membuat [[teologi]] dan Mariologi Katolik seringkali berada di posisi bertahan pada abad ke-18. Buku-buku semisal ''[[Kemuliaan Maria]]'' karangan [[Alfonsus Liguori]], ditulis untuk membela penghormatan kepada Maria.
Baris 25:
* [[Theotokos|Bunda Allah]]: Pada tahun 431, [[Konsili Efesus]] menetapkan bahwa Maria adalah ''Teotokos'' (Yang Melahirkan Allah) karena putranya, Yesus, adalah Allah sekaligus manusia, yakni satu Pribadi Ilahi yang berkodrat ganda (ilahi dan insani).<ref>oleh Braaten, Carl E. dan Jenson, Robert W., ''Mary, Mother of God'', 2004 {{ISBN|0802822665}} hlm. 84</ref> Gelar ini diterjemahkan di Barat menjadi "Mater Dei" atau Bunda Allah. Dari frasa terjemahan inilah muncul gelar "Bunda Yang Terberkati".
* [[Keperawanan abadi Maria|Perawan Maria]]: Doktrin tentang lestarinya keperawanan Maria berkembang sedari awal sejarah Kekristenan dan diajarkan oleh bapa-bapa Gereja terdahulu, misalnya [[Ireneus]] dan [[Klemens dari Aleksandria]] (dan lain-lain).<ref>[http://www.newadvent.org/cathen/15448a.htm Maas, Anthony. "Virgin Birth of Christ." The Catholic Encyclopedia] Jld. 15. New York: Robert Appleton Company, 1912. 10 April 2016</ref> Pada abad ke-4, "Yang Tetap Perawan" menjadi salah satu gelar Maria yang populer.<ref>[[Donald Wuerl|Wuerl, Donald W.]] dan Stubna, Kris D., [https://books.google.com/books?id=IzqDiPALzKEC&dq=mary%27s+perpetual+virginity+dogma&pg=PA100 ''The Teaching of Christ: A Catholic Catechism for Adults''], Our Sunday Visitor Publishing, 2004, {{ISBN|9781592760947}}</ref> Ragam-ragam dari gelar ini adalah "Perawan Maria", "Perawan Yang Terberkati", "Perawan Maria Yang Terberkati", dan "Mempelai Roh Kudus". Lestarinya keperawanan Maria ditetapkan menjadi dogma oleh Konsili Lateran tahun 649.
* [[Maria Dikandung Tanpa Noda|Yang Dikandung Tanpa Noda]]: Keyakinan bahwa Maria dikandung tanpa dosa asal ditetapkan menjadi dogma melalui konstitusi apostolik ''[[Ineffabilis Deus]]'' yang dikeluarkan [[Paus Pius IX]] pada tahun 1854. Dogma ini melahirkan gelar "Bunda Yang Dikandung Tanpa Noda" dan "Ratu Yang Dikandung Tanpa Dosa Asal". Bunda Maria Yang Dikandung Tanpa Noda juga dihormati dengan gelar [[Bunda dari Lourdes|Bunda Maria Lourdes]], [[Bunda Maria Caysasay]] (di Filipina),<ref>[http://withonespast.wordpress.com/2009/11/22/ermita-nuestra-sra-de-guia/ "In Honor of Nuestra Señora de Guia", De Anda (2009-11-22)],</ref> [[Bunda Kami di Gerbang Fajar|Bunda Maria Gapura Fajar]] di [[Vilnius]], [[Bunda Maria Pedoman]], dan [[Bunda Maria Salambao]], juga di Filipina.
* [[Maria Diangkat ke Surga|Yang Diangkat ke Surga]]: Keyakinan bahwa jiwa dan raga Perawan Maria diangkat ke surga pada akhir masa hidupnya di dunia ditetapkan menjadi dogma melalui konstitusi apostolik ''[[Munificentissimus Deus]]'' yang dikeluarkan [[Paus Pius XII]] pada tahun 1950. Dogma ini melahirkan gelar "Bunda Yang Diangkat ke Surga" dan "Ratu Yang Diangkat ke Surga". Dogma ini juga tercermin di dalam devosi kepada [[Ta' Pinu|Bunda Maria Ta' Pinu]] di Malta.
Di Gereja Ortodoks dan [[Gereja-Gereja Katolik Timur]], pengangkatan Maria ke surga disebut ''[[Dormisi Bunda Allah|Tertidurnya Bunda Allah]]''. Hari peringatan Tertidurnya Bunda Allah tidak termasuk hari besar utama, karena dasarnya bukanlah Alkitab melainkan tradisi Gereja.
|