Sosiologi agama: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
menghapus tulisan yang tidak terpakai
Baris 1:
{{Sosiologi}}
 
'''Sosiologi agama''' adalah cabang ilmu sosiologi yang mempelajari peran, sejarah, perkembangan dan tema universal dari [[agama]] di dalam [[masyarakat]].<ref>Kevin J. Christiano, et al., (2nd ed., 2008), Sociology of Religion: Contemporary Developments, Lanham, MD: Rowman & Littlefield Publishers. ISBN 978-0-7425-6111-3</ref> Dalam sosiologi agama, nilai kebenaran filsafat serta [[dogma]] dalam [[teologi]] tidak dijadikan sebagai bahan kajian. Sosiologi agama mengkajidsdweeqmengkaji tentang kehidupan sosial dan kebudayaan dalam masyarakat sebagai penggambaran dari keagamaan.{{Sfn|Pramono|2017|p=2}} [[Maximilian Weber|Max Weber]] dan [[Émile Durkheim|Emile Durkheim]] menjadi pencetus sosiologi agama sebagai suatu [[disiplin ilmiah]]. Karya-karya Weber dan Durkheim menjelaskan tentang sosiologi agama sebagai cara untuk memperoleh keterangan ilmiah tentang masyarakat beragama. Sosiologi agama menggunakan sudut pandang [[Bukti empiris|empiris]] dari [[ilmu sosial]] sebagai pendekatan ilmiahnya.{{Sfn|Pramono|2017|p=33}} Pendekatan sosiologi agama cenderung menggunakan kelebihan dan kekurangan pada suatu agama sebagai objek kajian.{{Sfn|Pramono|2017|p=5}} Objek kajian utama dalam sosiologi agama ialah hubungan antarindividu dan antarkelompok di dalam [[organisasi]] keagamaan serta hubungan antara suatu organisasi keagamaan dengan organisasi keagamaan lainnya.{{Sfn|Haryanto|2015|p=31}} Dalam sosiologi agama, keyakinan kerohanian merupakan [[struktur sosial]] yang menciptakan [[integrasi sosial]] pada individu-individu di dalam masyarakat.{{Sfn|Haryanto|2015|p=32}}
 
== Ciri khas ==