Arthur Schopenhauer: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 253:
Konsep [[Nirwana|Nirwaṇa]] dalam Buddhisme tidak sama dengan kondisi yang digambarkan oleh Schopenhauer tentang penolakan terhadap keinginan. Nirwana bukanlah pemadaman diri ''seseorang'' seperti yang dipahami oleh sebagian sarjana Barat, namun hanya “pemadaman” (arti harfiah dari nirwana) api keserakahan, kebencian, dan khayalan yang menyerang karakter seseorang.<ref>John J. Holder, ''Early Buddhist Discourses.'' Hackett Publishing Company, 2006, p. xx.</ref> Schopenhauer membuat pernyataan berikut dalam diskusinya tentang agama:<ref>"Schopenhauer is often said to be the first modern Western philosopher to attempt integration of his work with Eastern ways of thinking. That he was the first is true, but the claim that he was ''influenced'' by Indian thought needs qualification. There is a remarkable correspondence in broad terms between some central Schopenhauerian doctrines and Buddhism: notably in the views that empirical existence is suffering, that suffering originates in desires, and that salvation can be attained by the extinction of desires. These three 'truths of the Buddha' are mirrored closely in the essential structure of the doctrine of the will." (On this, see Dorothea W. Dauer, ''Schopenhauer as Transmitter of Buddhist Ideas''. Note also the discussion by Bryan Magee, ''The Philosophy of Schopenhauer'', pp. 14–15, 316–321). Janaway, Christopher, ''Self and World in Schopenhauer's Philosophy'', p. 28 f.</ref>
<blockquote>Saya harus mengakui bahwa filsafat Buddhis adalah lebih unggul dibandingkan yang lain. Apa pun yang terjadi, saya senang melihat pemikiran saya mempunyai kesesuaian dengan agama yang dianut oleh sebagian besar orang di dunia. Dan kesesuaian ini lebih menyenangkan bagi saya, karena dalam berfilsafat saya tidak dipengaruhi olehnya. Hingga tahun 1818, ketika karya saya terbit, di Eropa hanya ada sedikit catatan tentang agama Buddha.<ref>''[[The World as Will and Representation]]'', Vol. 2, Ch. 17</ref></blockquote>
Menurut filsuf Julian Young, Schopenhauer adalah orang Buddhis Eropa pertama (terjemahan pertama teks-teks Hindu dan Buddha pertama kali muncul saat ia sedang menulis karya utamanya, ''The World as Will and Representation'').<ref name=":0" />
|