Pengulangan abadi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 5:
Konsep ini diperkenalkan kembali pada abad ke-19 oleh filsuf Jerman [[Friedrich Nietzsche]]. Ia mengungkapkan ide tersebut dalam karyanya, ''[[Sains yang Mengasyikkan|The Gay Science]]'', dan karyanya yang paling terkenal, ''[[Maka Berbicaralah Zarathustra|Thus Spoke Zarathustra]].'' Dalam ''The Gay Science'', bagian 341, Nietzsche mempresentasikan konsep pengulangan abadi kepada pembaca sebagai sebuah [[Eksperimen pikiran|eksperimen pemikiran]]:
 
<blockquote>Bagaimana jika suatu hari dalam kesendirianmu yang paling sepi, iblis mendekatimu dan berkata kepadamu, "Hidup ini, sebagaimana yang kamu jalani sekarang dan telah kamu alami, akan kamu jalani lagi berkali-kali tanpa henti; dan tidak akan ada yang baru di dalamnya, tetapi setiap rasa sakit dan setiap kegembiraan dan setiap pikiran dan rintihan serta segala hal yang tak terkatakan, entah kecil atau besar dalam hidupmu, akan terjadi lagi kepadamu, semua dalam rangkaian dan urutan yang sama"... Tidakkah kamu akan terjatuh dan mengutuk iblis yang berbicara demikian? Atau pernahkah kamu mengalami sesuatu yang begitu dahsyat sehingga kamu akan menjawab iblis tersebut: "Engkau adalah Tuhan dan aku tidak pernah mendengarkan kata-kata yang lebih ilahi daripada ini."<ref>{{Cite book|last=Schacht|first=Richard|date=2001|url=https://books.google.com/books?id=eNdeC34id4wC|title=Nietzsche's Postmoralism: Essays on Nietzsche's Prelude to Philosophy's Future|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-64085-5|pages=237|language=en}}</ref></blockquote>
 
== Referensi ==