Tineke Huizinga: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menit menit (bicara | kontrib) |
Menit menit (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 43:
Huizinga tumbuh di [[Amersfoort]]; kedua orangtuanya adalah seorang guru. Setelah menempuh pendidikan di [[gimnasium (sekolah)|gimnasium]], ia mulai mempelajari [[hukum]] di [[Universitas Utrecht]]. Ia terlibat dalam ikatan pelajar Kristen Ichtus, dimana ia bertemu dengan orang yang kelak menjadi suaminya. Mereka menikah pada 1982. Ia kemudian berhenti menempuh pendidikannya dan berpindah ke [[Heerenveen]]. Ia menjadi ibu rumah tangga dan ibu dari tiga anak.
Ia kemudian menjadi penerjemah sukarelawan di sebuah yayasan Kristen, [[Open Doors]], yang mengumpulkan kabar-kabar mengenai penganiayaan orang-orang Kristen di seluruh dunia. Ia menjadi terlibat dalam kasus-kasus [[pencari suaka]] dan pengungsi dan bekerja sebagai sukarelawan pada VluchtenlingenWerk Nederland. Karena keterlibatannya dalam masalah sosial dan keagamaan, [[Federasi Politik Reformasi]] (RPF) membujuknya untuk menjadi [[Lijsttrekker|kandidat teratas]] mereka di Heerenveen pada pemilihan munisipal 1998. Ia terpilih dalam dewan munisipal Heerenveen.
Pada [[pemilihan umum Belanda 2002|2002]] ia terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan. Ia terpilih pada basis [[daftar terbuka|suara-suara preferensi]]. UniKristen hanya mendapatkan empat kursi dan ia menjadi kandidat kedua, tetapi karena banyak pemilik memberikan suara kepadanya, ia menjadi masuk dalam parlemen. Ia menjadi anggota komite riset parlementer yang mengurusi [[pembantaian Srebrenica]]. Pada [[pemilihan umum Belanda 2003|pemilihan 2003]] ia terpilih kembali, kembali dengan suara-suara preferensi. Ia menjadi kandidat keempat dan UniKristen hanya mendapatkan tiga kursi. Dalam parlemen, ia mengurusi urusan luar negeri, pengembangan internasional, migrasi, integrasi, perencanaan tata ruang dan lingkungan hidup. Ia menjadi sekretaris [[partai parlementer]].
|