Bintang Lima: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 33:
== Latar Belakang ==
 
Pada tahun 1998, Dewa 19 telahbakal dikubur akibat mengalami krisis internal yang disebabkan oleh masalah ketergantungan narkoba dan konflik antara kedua personelnya. [[Aksan Sjuman|Wong Aksan]] keluar dari ''band'' dan menyusul [[Ari Lasso]] juga ikut keluar dari ''band'' di tengah proses rekaman album kelima. [[Erwin Prasetya]], pemetik bas Dewa 19, juga mengalami masalah kesehatan dan harus menjalani rehabilitasi. [[Ahmad Dhani]] kemudian merekrut [[Once Mekel]] sebagai vokalis baru dan Tyo Nugros sebagai drummer baru. Erwin Prasetya tetap menjadi bagian dari Dewa 19, meskipun hanya sebagai ''additional player'' pada album kelima.
 
Album kelima Dewa 19, yang berjudul ''Bintang Lima'', dirilis pada tahun 2000. Album ini menandai perubahan nama ''band'' dari "Dewa 19" menjadi "Dewa" saja. Album ini juga menandai kebangkitan Dewa 19 setelah mengalami masa-masa sulit. Lebih dari 2 juta keping kopi album ini terjual sehingga menjadi album terlaris Dewa 19 sepanjang sejarah. Lagu-lagu hit album ini antara lain "Roman Picisan", "Dua Sejoli", "Cinta Adalah Misteri", "Sayap-Sayap Patah", dan "Separuh Nafas". Beberapa judul lagu di album ini terinspirasi dari karya-karya sastra dan puisi, seperti "Roman Picisan" yang diambil dari novel karya Marga T. dan "Sayap-Sayap Patah" yang diambil dari puisi karya [[Kahlil Gibran]]. Lagu "Roman Picisan" juga memiliki pengaruh musik dari lagu "No Milk Today" milik [[Herman's Hermits]]. Album ini juga mendapatkan lima penghargaan [[Anugerah Musik Indonesia|AMI Awards]], termasuk untuk kategori Grup Terbaik dan Album Terbaik.