Suku Melayu Deli: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membatalkan 1 suntingan oleh Super Hylos (bicara) ke revisi terakhir oleh Frendy Aldo Tobing (🗿 yoww) Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Super Hylos (bicara | kontrib) Sudah dirapikan malah dirusak lagi haduh Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 1:
{{Kelompok etnik
|group=Melayu Deli
|native_name=''Orang Melayu Deli''<br>ملایو دلي
|image=Pengantin Memakai Pakaian Adat Melayu Deli.jpg
|image_caption=Pasangan Melayu Deli mengenakan pakaian adat Melayu Deli di [[Istana Maimun]].
|popplace=[[Sumatera Utara]]<br>{{small|(terutama di [[Kota Medan|Medan]] dan [[Kabupaten Deli Serdang|Deli Serdang]])}}
|languages=[[Bahasa Melayu Deli|Melayu Deli]] dan [[Bahasa Melayu Medan|Melayu Medan]]
|religions=
|related={{hlist|[[Suku Melayu Serdang|Melayu Serdang]]|[[Suku Melayu Langkat|Melayu Langkat]]|[[Suku Karo|Batak Karo]]}}
}}
Kebudayaan Melayu Deli telah dimulai sejak zaman [[Kesultanan Deli]], yakni sebuah [[Monarki|kerajaan]] [[Islam]] yang berdiri di pesisir timur Sumatera Utara pada tahun 1632—1946. Orang Melayu Deli dikenal dengan seni berpantunnya yang terkenal hingga saat ini.<ref>{{Cite journal|last=Armanda|first=Arie|title=PANTUN MELAYU DELI BANG ZEIN|url=https://www.academia.edu/34098802/PANTUN_MELAYU_DELI_BANG_ZEIN|journal=}}</ref>
== Distribusi geografis ==
Masyarakat Melayu Deli sudah sejak berabad-abad lalu mendirikan pemukiman di sekitar pinggiran [[Sungai Deli]] yang mengalir di [[Kota Medan]] hingga ke pantai timur Sumatra yang bermuara di [[Selat Malaka]].<ref>{{Cite web|last=Sinaga|first=Nikson|date=8 Oktober 2021|title=Budaya Melayu Deli Makin Terpinggirkan di Kota Medan|url=https://www.kompas.id/baca/dikbud/2021/10/08/budaya-melayu-deli-makin-terpinggirkan-di-kota-medan0|website=Kompas.id|language=id|access-date=299 Maret 2023}}</ref> Hingga pada akhirnya berkembangnya industri di Kota Medan membuat orang Melayu Deli banyak tinggal di sekitaran Kota Medan, [[Deli Tua, Deli Serdang|Deli Tua]], pesisir Sungai Deli, Sungai Babura, Sungai Labuhan, termasuk juga di beberapa wilayah sekitarnya.<ref name=":0" />
== Bahasa ==
{{Utama|Bahasa Melayu Deli}}
Orang Melayu Deli menggunakan [[bahasa
== Agama ==
Masyarakat Melayu Deli dapat dikatakan hampir seluruhnya beragama [[Islam]] dengan denominasi [[
== Perekonomian ==
Masyarakat Melayu Deli memiliki profesi tradisional mereka, yakni sebagai [[petani]] dan [[nelayan]]. Biasanya ketika bercocok tanam atau melaut, mereka masih menggunakan metode tradisional. Kemudian, tidak sedikit masyarakat Melayu Deli ini yang bekerja sebagai pegawai atau buruh di perkebunan sawit, karet, atau tembakau milik pemerintah, swasta, maupun perusahaan asing.<ref name=":0" />
==
Masyarakat Melayu Deli mempunyai kesenian khas yang hingga sekarang masih tetap dilestarikan baik itu berupa tarian, pantun, dan musik.<ref>{{Cite journal|last=Laudra|first=Dwi Chaya|last2=Pauziah|first2=Fadillah|last3=Siburian|first3=Nova Uli|last4=Sibarani|first4=Grace|last5=Manalu|first5=Samadam Boang|last6=Ivanna|first6=Julia|date=31 Agustus 2021|title=Mengenal dan Melestarikan Budaya Melayu Deli di Kota Medan Sumatera Utara|url=https://journal.jotika.co.id/index.php/JJE/article/view/13|journal=Jotika Journal in Education|language=en|volume=1|issue=1|pages=6–9|doi=10.56445/jje.v1i1.13|issn=2807-6788}}</ref>
===Musik===
Alat musik Melayu Deli mencakup dua alat musik dari kebudayaan Eropa, yakni arkedon dan [[biola]]. Alat musik ini dipadukan dengan alat musik tradisional Melayu seperti [[Kendang|gendang]], [[gambus]], [[Drum|tambur]], dan [[kompang]].<ref>{{Cite web|last=SINAGA|first=NIKSON|date=8 Oktober 2021|title=Budaya Melayu Deli Makin Terpinggirkan di Kota Medan|url=https://www.kompas.id/baca/dikbud/2021/10/08/budaya-melayu-deli-makin-terpinggirkan-di-kota-medan0|website=Kompas.id|language=id|access-date=11 November 2023}}</ref>
===Pantun===
Salah satu kesenian tradisional Melayu Deli yang terkenal adalah [[pantun]] khas Deli. Karya sastra pantun tersebut dapat dijumpai baik dalam bentuk tulisan maupun dalam bentuk lisan yang biasanya dibawakan ketika ada acara-acara atau upacara adat Melayu.<ref>https://core.ac.uk/download/pdf/328113428.pdf</ref>
== Galeri ==
Baris 199 ⟶ 40:
</gallery>
== Lihat pula ==
* [[Suku Melayu]]
* [[
* [[
== Referensi ==
Baris 220 ⟶ 60:
{{
|