Masri Singarimbun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kris Simbolon (bicara | kontrib)
k Membatalkan 2 suntingan oleh 2400:9800:570:7EB8:1:0:8E80:9DC3 (bicara) ke revisi terakhir oleh Kris Simbolon (🗿 yoww)
Tag: Pembatalan
Kris Simbolon (bicara | kontrib)
k refining
Baris 24:
Prof. Dr. '''Masri Singarimbun''' ({{lahirmati|[[Temburun, Tiganderket, Karo]], [[Sumatera Utara]]|18|6|1931||25|9|1997}}) adalah seorang pakar [[antropologi]] sosial serta ahli [[demografi]]. Masri Singarimbun juga merupakan pendiri sekaligus direktur pertama Pusat Studi Kepedudukan dan Kebijakan (PSKK) di [[Universitas Gadjah Mada]] pada tahun 1973-1983.
 
== Masa Kecilkecil ==
Masri kecil mempunyai nama kecil dari [[Bahasa Karo]], yaitu Matah Ari yang kemudian dikenal dengan istilah Matahari oleh masyarakat luas telah memiliki bakat meneliti sejak lulus dari [[SMA Negeri 1 Medan]] pada tahun 1954. Pada saat itu Matahari banyak menjelajahi desa Karo untuk mengumpulkan berbagai pribahasa. Hasil dari penelitian tersebut akhirnya dijadikan menjadi judul buku, yaitu "1000 Perumpamaan Karo" yang terbit di [[Medan]] pada tahun 1962.
 
== Belajar Antropologiantropologi ==
Pada tahun 1959, Masri Singarimbun menempuh pendidikan di Fakultas Paedagogi di Universitas Gadjah Mada. Masri kemudian mendapatkan beasiswa untuk belajar di [[Australian National University]] (ANU), [[Canberra]]. Gelar doktor antropologi diraihnya dari universitas ini dengan disertasi, "Kinship, Descent and Alliance among the Karo Batak", 1966.
 
Baris 39:
* ''Garamata: Perjuangannya Melawan Penjajahan Belanda 1901–1905'' ({{ISBN|979-407-423-3}})
* ''Economic Activity Among The Karo Batak of Indonesia: A Case Study in Economic Changes''
* ''Kinship, Descent and Alliance Among The Karo Batak'' ({{ISBN|978-052-035-648-1}})
 
== Referensi ==