Malu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kris Simbolon (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
ANNAFscience (bicara | kontrib)
update paragraf pembuka
 
Baris 2:
[[Berkas:75 - Musée Rodin - Ève au rocher, grand modèle – Auguste Rodin.jpg|jmpl|ka|[[Hawa]] menutupi tubuhnya dan menundukkan kepalanya karena rasa malu, ''Eve After the Fall''.]]
 
'''Malu''' adalah salah satu bentuk emosi manusia.<ref name="Lewis"/> Malu dicirikan dengan [[Emosi|perasaan]] aprehensi ([[gelisah]]), [[Kenyamanan|kurangnya rasa nyaman]], atau [[canggung]] tekhususnya pada saat seseorang tersebut berada di area dengan banyak orang. Hal ini biasa terjadi pada situasi-situasi baru atau orang yang tidak dikebal; orang yang pemalu dapat memilih untuk menghindari situasi-stuasi ini. Meski malu dapat menjadi ciri orang dengan [[harga diri]] rendah, ciri yang paling mendefinisikan malu adalah ketakutan mengenai apa yang orang pikirkan mengenai perilaku orang tersebut, Ketakutan akan reaksi negatif ini, seperti diledek atau dikritik dapat membuat seorang pemalu untuk mundur. Wujud lebih parah malu dapat dirujuk sebagai [[kecemasan sosial]] atau [[fobia sosial]].<ref name="RCP">{{cite web|year=2012|title=Shyness and social phobia|url=http://www.rcpsych.ac.uk/mentalhealthinfo/problems/anxietyphobias/shynessandsocialphobia.aspx|publisher=Royal College of Psychiatrists|access-date=17 January 2014}}</ref><ref name="helen">{{Citation |last= Lewis |first= Helen B. |title=Shame and guilt in neurosis |publisher=International University Press, New York |year= 1971 |isbn= 0-8236-8307-9 |page=63 }}</ref>
'''Malu''' adalah salah satu bentuk emosi manusia.<ref name="Lewis"/> Malu memiliki arti beragam, yaitu sebuah [[emosi]], [[pengertian]], [[pernyataan]], atau [[kondisi]] yang dialami [[manusia]] akibat sebuah tindakan yang dilakukan sebelumnya, dan kemudian ingin menutupinya.<ref name="helen"/> Penyandang rasa malu secara alami ingin menyembunyikan diri dari orang lain karena perasaan tidak nyaman jika perbuatannya diketahui oleh orang lain.<ref name="helen">{{Citation |last= Lewis |first= Helen B. |title=Shame and guilt in neurosis |publisher=International University Press, New York |year= 1971 |isbn= 0-8236-8307-9 |page=63 }}</ref> Dalam beberapa buku, misalnya buku berjudul ''Shame: Theory, Therapy, Theology'' karya [[Stephen Pattison]] dan ''Shame: Exposed Self'' karya [[Michael Lewis]], malu identik dengan perasaan yang dialami [[Hawa]] di [[Surga]] ketika ia melanggar perintah [[Tuhan]] untuk tidak memakan buah [[Khuldi]].<ref name="Lewis">{{en}}Michael Lewis, Shame: Exposed Self, New York: The Free Press, 1992, Hal. 1-7</ref><ref name="Pattinson">{{en}}Stephen Pattinson., Shame: Theory, Therapy, Theology, New York: Cambridge University Press, 2000, Hal. 229-237</ref> Pada saat itu dikisahkan Hawa merasa malu karena dia sadar bahwa dirinya telanjang setelah ia melakukan perbuatan [[dosa]], yaitu memakan buah khuldi yang dilarang oleh Tuhan.<ref name="Lewis"/><ref name="Pattinson"/>
 
'''Malu''' adalah salah satu bentuk emosi manusia.<ref name="Lewis"/> Malu memiliki arti beragam, yaitu sebuah [[emosi]], [[pengertian]], [[pernyataan]], atau [[kondisi]] yang dialami [[manusia]] akibat sebuah tindakan yang dilakukan sebelumnya, dan kemudian ingin menutupinya.<ref name="helen"/> Penyandang rasa malu secara alami ingin menyembunyikan diri dari orang lain karena perasaan tidak nyaman jika perbuatannya diketahui oleh orang lain.<ref name="helen">{{Citation |last= Lewis |first= Helen B. |title=Shame and guilt in neurosis |publisher=International University Press, New York |year= 1971 |isbn= 0-8236-8307-9 |page=63 }}</ref> Dalam beberapa buku, misalnya buku berjudul ''Shame: Theory, Therapy, Theology'' karya [[Stephen Pattison]] dan ''Shame: Exposed Self'' karya [[Michael Lewis]], malu identik dengan perasaan yang dialami [[Hawa]] di [[Surga]] ketika ia melanggar perintah [[Tuhan]] untuk tidak memakan buah [[Khuldi]].<ref name="Lewis">{{en}}Michael Lewis, Shame: Exposed Self, New York: The Free Press, 1992, Hal. 1-7</ref><ref name="Pattinson">{{en}}Stephen Pattinson., Shame: Theory, Therapy, Theology, New York: Cambridge University Press, 2000, Hal. 229-237</ref> Pada saat itu dikisahkan Hawa merasa malu karena dia sadar bahwa dirinya telanjang setelah ia melakukan perbuatan [[dosa]], yaitu memakan buah khuldi yang dilarang oleh Tuhan.<ref name="Lewis" /><ref name="Pattinson" />
 
== Karakter rasa malu ==