== Filosofi ==
=== Substansi Tunggal ===
Pandangan Spinoza mengenai substansi tunggal merupakan tanggapannya atas pemikiran Descartes tentang masalah substansi dan hubungan antara jiwa dan tubuh.<ref name="Weij">{{id}}P. A. van der Weij. 1991. Filsuf-filsuf Besar tentang Manusia. Jakarta: Gramedia. Hal. 74-80.</ref> Dalam filsafat Descartes, terdapat sebuah permasalahan yaitu bagaimana Allah, jiwa, dan dunia material dapat dipikirkan sebagai satu kesatuan utuh?<ref name="Tjahjadi">Simon Petrus L. Tjahjadi. 2007. Tuhan Para Filsuf dan Ilmuwan. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 28-36.</ref> Dalam bukunya ''Ethica, ordine geometrico demonstrata'' (Etika yang dibuktikan dengan cara geometris), Spinoza mencoba menjawab permasalahan ini.<ref name="Tjahjadi"/> Ia memulai menjawab permasalahan dari filsafat Descartes dengan memberikan sebuah pengertian mengenai substansi.<ref name="Tjahjadi"/> Substansi dipahami sebagai sesuatu yang ada dalam dirinya sendiri dan dipikirkan oleh dirinya sendiri, artinya sesuatu yang konsepnya tidak membutuhkan konsep lain untuk membentuknya.<ref name="Tjahjadi"/> Menurut Spinoza, sifat substansi adalah abadi, tidak terbatas, mutlak, dan tunggal-utuh.<ref name="Tjahjadi"/> Bagi Spinoza, hanya ada satu yang dapat memenuhi definisi ini yaitu [[Allah]].<ref name="Tjahjadi"/> Menurut Spinoza, sifat substansi adalah abadi, tidak terbatas, mutlak, dan tunggal-utuh.<ref name="Tjahjadi"/> Bagi Spinoza, hanya ada satu yang dapat memenuhi definisi ini yaitu [[Allah]].<ref name="Tjahjadi"/> Hanya Allah yang memiliki sifat yang tak terbatas, abadi, mutlak, tunggal, dan utuh.<ref name="Tjahjadi"/> Selain itu, Spinoza juga mengajarkan apabila Allah adalah satu-satunya substansi, maka segala yang ada harus dikatakan berasal daripada Allah.<ref name="Tjahjadi"/> Hal ini berarti semua gejala pluralitas dalam alam baik yang bersifat jasmaniah (manusia, flora dan fauna, bahkan bintang) maupun yang bersifat rohaniah (perasaan, pemikiran, atau kehendak) bukanlah hal yang berdiri sendiri melainkan tergantung sepenuhnya dan mutlak pada Allah.<ref name="Tjahjadi"/> Untuk menyebut gejala ini, Spinoza menggunakan sebuah istilah yaitu ''[[modi]]''.<ref name="Weij"/> ''Modi'' merupakan bentuk atau cara tertentu dari keluasan dan pemikiran.<ref name="Weij"/> Dengan demikian, semua gejala dan realitas yang kita lihat dalam alam hanyalah ''modi'' saja dari Allah sebagai substansi tunggal.<ref name="Tjahjadi"/> Dengan kata lain, alam dan segala isinya adalah identik dengan Allah secara prinsipil.<ref name="Tjahjadi"/>
== Karya-karyanya ==
|