Ferdinand Lumban Tobing: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 55:
== Kehidupan awal ==
Ferdinan Lumban Tobing lahir di [[Sibuluan Nauli, Pandan, Tapanuli Tengah|Sibuluan]] pada 19 Februari 1899. Ia adalah anak keempat dari sembilan bersaudara. Ayahnya adalah Herman Lumban Tobing, sedangkan ibunya bernama Laura Sitanggang. Herman bekerja sebagai guru di sebuah sekolah desa di Sibuluan. Oleh karena itu, ia digelari Raja Guru. Kakek Ferdinand bernama Raja Mangalu dan merupakan [[misionaris]] di [[Kolang, Tapanuli Tengah|
Setelah menjadi dokter di CBZ beberapa tahun, ia kemudian sering dipindahtugaskan. Pada [[1931]], dia dipindahkan ke [[Kota Surabaya|Surabaya]] dan ditugaskan di bagian penyakit dalam. Tahun [[1935]], dia dipindahkan lagi ke daerah [[Tapanuli]] yang merupakan tanah kelahirannya. Di daerah Tapanuli, pertama-tama dia ditempatkan di [[Kota Padang Sidempuan|Padang Sidempuan]], kemudian dipindahkan ke [[Kota Sibolga|Sibolga]], ibukota Karesidenan Tapanuli. Pada saat pecah Perang Dunia II diiringi dengan peralihan kekuasaan di [[Indonesia]] dari [[Belanda]] kepada [[Jepang]] pada [[1942]] memenerikan pengalaman berharga bagi Dr. Ferdinand Lumban Tobing.<ref name="juniawandahlan">{{Cite web|last=juniawandahlan|date=2018-08-23|title=Dr. Ferdinand Lumban Tobing: Putra Tapanuli yang Dicintai Rakyat Sumatera Utara|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/mkn/dr-ferdinand-lumban-tobing-putra-tapanuli-yang-dicintai-rakyat-sumatera-utara/|website=Museum Kebangkitan Nasional|language=en-US|access-date=2023-01-14|archive-date=2023-01-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20230114045724/https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/mkn/dr-ferdinand-lumban-tobing-putra-tapanuli-yang-dicintai-rakyat-sumatera-utara/|dead-url=no}}</ref>
|